14 Kultur, kulit, dan biji tersebut dimasukan ke dalam botol  dengan volume 80 ml dan disimpan
dalam suhu 30
o
C, 40
o
C, dan 50
o
C. Setiap harinya sampel di ambil dari 2 botol dengan perlakuan yang sama.
a. Pengujian Aktivitas Enzim pada Cairan Hasil Fermentasi
Pengujian  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  seberapa  besar  aktivitas  enzim  yang  terjadi  pada kulit  kopi  saat  fermentasi.  Sebanyak  0.5  ml  filtrat  hasil  sentrifuse  ditambahkan  dengan  0.5  ml  bufer
substrat  kulit  kopi  kemudian  direaksikan  di  dalam  tabung  reaksi  dan  diinkubasi  pada  suhu  40
o
C selama  60  menit.  Selanjutnya  ditambahkan  DNS  sebanyak  1  ml  dan  di  inkubasi  pada  suhu  100
o
C selama 15 menit.
b. Penghitungan Susut Bobot Kulit
Perhitungan  ini  dilakukan  dengan  menghitung  jumlah  bobot  yang  hilang  per  harinya  selama fermentasi.  Persiapan  yang  dilakukan  adalah  dengan  menghitung  bobot  kertas  saring  yang  telah
dimasukan  kedalam  oven  selama  24  jam.  Sampel  sebanyak  3  gram  ditampung  dalam  kertas  saring tersebut,  lalu  dikeringkan.  Setelah  24  jam,  kertas  saring  dan  sampel  dihitung  bobotnya.  Jumlah
kehilangan bobot kulit setelah fermentasi dapat dihitung dengan rumus berikut :
dimana:  A   = Bobot kertas saring gr B   = Bobot Sampel gr
C    = Bobot kertas saring + sampel setelah kering gr
c. Analisis Kadar Karbohidrat dengan Metode Anthrone Dreywood, 1964
Uji  karbohidrat  dilakukan  untuk  mengetahui  kadar  karbohidrat  yang  ada  pada  biji  selama fermentasi.  Sebelum  dilakukan  uji  karbohidrat,  dilakukan  pembuatan  standar  yang  tertera  pada
lampiran  2.  Untuk  persiapan  sampel,  3  gram  bahan  ditimbang  dan  ditambahkan  40  ml  HCl  3. Sampel  dididihkan  dalam  waterbath  selama  3  jam.  Setelah  diangkat  dan  didinginkan,  dilakukan
penetralan  pH  dengan  menggunakan  NaOH  atau  HCl.  Setelah  sampel  sudah  memiliki  pH  7,  sampel disaring  menggunakan  kertas  saring.  Filtrat  hasil  dari  proses  penyaringan  dimasukan  kedalam  labu
takar  100  ml  lalu  ditera  tergantung  kepekatan  bahan.  Untuk  analisisnya,  1  ml  filtrat  dimasukan kedalam tabung reaksi tertutup, lalu ditambahkan 5 ml reagen anthrone campuran dr 10 mg anthrone
dan 50 ml H
2
SO
4
pekat. Setelah dihomogenkan, tabung di dinginkan di dalam air dingin. Setelah itu, tabung  dimasukan  kedalam  waterbath  dengan  suhu  100
o
C  selama  12  menit.  Setelah  selesai,  tabung didinginkan  dan  sampel  di  ukur  menggunakan  spektofotometer  dengan  panjang  gelombang  630  nm.
Penentuan  konsentrasi  contoh  dengan  menggunakan  kurva  standar  hubungan  antara  konsentrasi glukosa  standar  dengan  absorbansinya  dan  dengan  memperhitungkan  pengenceran  yang  dilakukan  ,
dapat menggunakan rumus :
15 dimana:  G   = Konsentrasi gula dari kurva standar g
FP  = Faktor Pengenceran W   = Bobot sampel g
d. Analisis Kadar Protein AOAC, 1984