20 0.1
0.2 0.3
0 12 24 36 48 60 72 84 96 108 120
m g
m l
Waktu Jam Ke
FLx3 FLx5
2. Kadar Protein dan Aktivitas Spesifik Isolat
Kadar proterin isolat FLx3 dan FLx5 tidak berhubungan langsung dengan aktivitas enzim xilanase. Hal ini dikarenakan kadar protein yang dihasilkan menunjukkan jumlah protein yang
terdapat pada enzim kasar. Menurut Richana 2002, enzim kasar mengandung protein enzim, protein dari bahan penyusun medium dan protein hasil lisis bakteri. Pada Gambar 7 menunjukan bahwa kadar
protein isolat FLx3 mengalami penurunan setelah jam ke-48 hingga jam ke-84, sebesar 0,123 mgml hingga 0,088
mgml dan mengalami peningkatan setelah waktu itu. Kemudian, kadar protein isolat FLx5 relatif rendah dari jam ke-0 hingga jam ke-72 dan setelah itu mengalami peningkatan pada jam
ke-84 hingga jam ke-120 sebesar 0,080 mgml hingga 0,271 mgml. Berkurangnya kadar protein
dalam medium dikarenakan bakteri membutuhkan protein sebagai salah satu sumber nitrogen organik dalam pertumbuhannya Rachman, 1989. Sementara itu, peningkatan kadar protein pada waktu fase
stasioner disebabkan jumlah sel mulai mengalami penurunan dan beberapa sel kemungkinan telah mengalami lisis. Kondisi lisisnya sel akan menyebabkan kenaikan nilai kadar protein sebab
kandungan protein yang berasal dari dalam sel akan keluar menuju medium dan terlarut.
Gambar 7. Kadar protein isolat Selain penentuan kadar protein isolat, nilai aktivitas spesifik isolat pun dapat ditentukan
dengan membagi nilai aktivitas enzim dengan nilai kadar protein isolat. Hasil nilai aktivitas spesifik isolat FLx3 relatif semakin menurun dari jam ke-0 sebesar 0,968 nKatmg protein hingga jam ke-120
sebesar 0,176 nKatmg protein. Sementara itu, isolat FLx5 memiliki aktivitas spesifik yang lebih baik, karena menunjukkan pola aktivitas enzim yang semakin meningkat mulai jam ke-0 0,158 nKatmg
protein hingga jam ke-72 3,085 nKatmg protein dan kembali menurun setelah jam ke-72.
Adanya peningkatan aktivitas spesifik isolat FLx5 pada jam ke-0 hingga jam ke-72 menunjukkan bahwa isolat berada pada fase pertumbuhan, sehingga penggunaan enzim xilanase dan
hidrolisis xilan juga relatif meningkat. Hal ini dilihat dari tingkat aktivitas enzim yang dihasilkan. Kemudian, setelah jam ke-72 ini, isolat FLx5 berada pada kondisi stasioner dan menuju kematian
sehingga aktivitas spesifiknya menjadi menurun akibat penggunaan enzim xilanase dan hidrolisis xilan yang berkurang akibat sudah banyaknya sel isolat yang lisis atau mati. Berdasarkan nilai
aktivitas spesifik kedua isolat, isolat FLx5 memiliki nilai aktivitas spesifik dan aktivitas enzim yang relatif lebih baik dibandingkan isolat FLx3. Dengan demikian, isolat FLx5 dipilih untuk pengujian
tahap lanjut berupa tahap fermentasi yang akan diinokulasikan terhadap biji kopi dan kulit kopi
dengan perbandingan tertentu.
21 0.5
1 1.5
2 2.5
3 3.5
12 24 36 48 60 72 84 96 108 120
Um g
p ro
te in
Waktu Jam Ke
FLx5 FLx3
Gambar 8. Aktivitas spesifik isolate
C. Fermentasi