IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah dan Perkembangan Usaha Laundri XYZ
Laundri XYZ merupakan usaha cuci pakaian yang sistem jasa pencuciannya di ukur dengan kiloan. Usaha ini dimulai pada akhir tahun 2010
tepatnya bulan Desember 2010. Usaha ini dikelola sendiri oleh pemiliknya yaitu Ibu Tuti Ekawati. Pemilik membuka usaha laundri XYZ didasari oleh banyaknya
kamar kontrakan atau kos-kosan disekitar tempat usaha tersebut. Berdasarkan modal yang dimilikinya sendiri, mulailah Ibu Tuti membeli 3 unit perangkat
mesin cuci dengan masing-masing kapasitas mesin cucinya sebanyak 7 kg, lalu membeli 1 unit mesin pengering cucian berkapasitas 10 kg, 2 unit seterika, 1 unit
perangkat meja setrika, 1 unit sepeda motor, dan 4 unit perangkat penyimpan pakaian serta 2 unit meja, 15 pcs keranjang pakaian dan 2 unit timbangan digital
serta 2 unit alat tag. Investasi yang dikeluarkan oleh pemilik dalam membuka usaha laundri XYZ kurang lebih Rp. 25 juta.
Jasa cuci pakaian yang ditawarkan laundri XYZ bervariasi yakni dari cuci ekspress yaitu mencuci cepat maksimum 1 hari selesai dan cuci pakaian normal
yakni cucian minimal 3 hari selesai. Selain pakaian, laundri XYZ juga memberikan jasa cucian lain seperti selimut, boneka, sepatu, gorden dan tas.
Laundri XYZ juga melayani jasa antar-jemput cucian. Saat ini laundri XYZ masih menyewa tempat untuk usaha jasanya yang berlokasi di Jalan Martadinata
Kelurahan Kebon Pedes.
4.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang diterapkan di usaha laundri XYZ masih bersifat sederhana. Pemilik adalah sekaligus sebagai manajer operasional. Struktur
organisasi laundri XYZ dapat dilihat pada Gambar 4. Total karyawan laundry XYZ berjumlah 4 orang.
27
Gambar 4 . Struktur organisasi laundri XYZ Bogor
4.3. Hal Yang Dikaji
1. Karakteristik Konsumen
Karakteristik konsumen laundri yang menjadi konsumen dalam kajian ini dilihat dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pendapatan, pekerjaan,
intensitas kunjungan, lama menjadi konsumen, besar pengeluaran keluarga per bulan dan cara melakukan kontak serta status tempat tinggal.
a. Usia
Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen dalam proses keputusan untuk menerima sesuatu yang baru, baik produk maupun
jasa. Perbedaan usia akan mengakibatkan perbedaan terhadap selera dan kesukaan terhadap produk ataupun jasa yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
tingkat kepuasan konsumen terhadap jasa yang ditawarkan. Berdasarkan hasil penelitian, usia sebagian besar konsumen berada pada usia antara 30–40 tahun
dengan persentase sebesar 59, hal ini berarti sebagian besar konsumen tergolong konsumen yang relatif dewasa yang mempertimbangkan kualitas dan kecepatan
layanan serta menginginkan hal yang praktis. PEMILIK OWNER
MANAGER OPERASIONAL
PELAKSANA - pegawai setrika packing
- pegawai mencuci - Pegawai konter
- Pegawai antar cuci pakaian
S1 S2 S3 53
Akademi 32
SMA Sederajat 7
SMP Sederajat 4
Laiiny a 4
Gambar 5. Sebaran persentase berdasarkan kelompok usia
b. Jenis Kelamin
Pada penelitian ini jenis kelamin dibedakan menjadi jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar konsumen
laundri XYZ didominasi oleh laki-laki dengan persentase sebesar 70 dan sisanya 30 adalah perempuan. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan laki-laki
lebih dominan melakukan kegiatan lain dari pada harus mencuci pakaian sendiri. Selain itu laki-laki cenderung memilih hal yang praktis.
c. Pendidikan Terakhir
Gambar 6. Sebaran persentase konsumen berdasarkan kelompok pendidikan
Tingkat pendidikan konsumen terbanyak adalah SarjanaPascasarjana sebanyak 53, dan yang paling sedikit adalah lainnya 4. Semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang, maka pola pikirnya pun semakin sistematis dan ingin mendapatkan sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi dirinya.
30 - 40 th 59
40 th 23
20 - 30 th 13
20 th 5
Pegawai Negeri Swasta 56
Ibu Rumah Tangga 10
Pelajar Mahasiswa 17
Wiraswasta 9
Lainny a 8
d. Pekerjaan