b. Prosedur laundri
Ada delapan langkah standar pengerjaan laundri yang biasa dilakukan. Misalnya tahap pengambilan bahan yang akan dicuci, pemisahan, tahap
pencucian, tahap pengeringan, dan tahap pelipatan. Adapun delapan tahapan laundri adalah sebagai berikut :
1. Pengambilanpenerimaan cucian kotor Pengambilanpenerimaan cucian kotor yang baik akan bermanfaat bagi
keseluruhan operasional laundri. Prosedur pengambilan sangat beragam, tergantung dari kondisi masing-masing jenis cucian itu sendiri.
2. Pengiriman cucian kotor Metoda mengangkut cucian kotor akan tergantung pada ukuran dan jenisnya.
Kepedulian sangat diutamakan untuk menghindari penambahan kotoran pada cucian, misalnya: 1 membawa dengan tangan tanpa troli, jangan sampai
berlebihan karena bisa berakibat jatuh dan keinjak, 2 menggunakan troli adalah sangat umum digunakan untuk membawa cucian kotor maupun kering.
Jika menggunakan alat ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain: jangan sampai berlebihan sehingga potensi jatuh ke lantai dan terlindas
roda troli, roda troli harus tetap terjaga kondisinya, 3 dengan kendaraan, ini biasanya digunakan ke usaha laundri komersial. Hal yang penting dengan
menggunakan kendaraan adalah kebersihan, 4 menggunakan cerobong cucian chutes digunakan baik oleh usaha hotel maupun rumah sakit.
3. Penyortiran pemisahan cucian kotor Cucian disortir dengan tiga kategori umum:
a. Tingkat Kotoran Cucian dengan tingkat kotoran yang tinggi harus dipisahkan karena
memerlukan proses khusus yang panjang agar mendapatkan hasil yang optimal. Cucian dengan kotoran ringan dan sedang hanya diproses dengan
formula singkat tanpa penyortiran yang baik berdasarkan kotoran persiapan formula pencucian akan tidak beraturan, dengan kata lain cucian
dengan tingkat kotoran ringan atau sedang akan tercuci memakai formula
cucian kotoran berat. Hal ini akan sangat merugikan biaya laundri secara keseluruhan dan cepat merusak kain.
b. Jenis kain serat dan warna Penyortiran berdasarkan jenis kain penting karena ada beberapa jenis kain
yang sensitif, umumnya wool dan silk. Pencucian dengan detergen rendah dan suhu rendah akan membantu jenis kain ini awet. Tingkat penggunaan
air yang tinggi selama pencucian juga mampu menghindarkan kerusakan kain jenis ini. Sementara kain dengan variasi warna harus dicuci dengan
detergen dan suhu rendah. c. Jenis proses sesuai alat yang digunakan
Untuk efisiensi penyortiran berdasarkan pengeringan perlu dilakukan, seperti contoh umumnya handuk dikeringkan dengan drying tumbler
sedangkan bed sheet dan pillow cases serta kain meja napkin tabel cloth dikeringkan dengan pressing flatwork ironer. Berdasarkan itu
semua pengelompokan harus dilakukan sehingga mendapatkan hasil yang optimal dengan tingkat efisien yang tinggi.
4. Pencucian Laundri komersil umumnya memiliki mesin berkapasitas besar dengan
beragam jenis program, tetapi pada dasarnya cara kerja mesin sama yang mengacu pada tahapan proses pencucian. Tahapan-tahapan tersebut antara
lain: a. Flush pembasahan
Pembasahan diperlukan untuk menghilangkan kotoran yang larut pada air dan membantu penyerapan kimia secara cepat ke serat benang pada saat
proses penyabunan berlangsung. Pembasahan umumnya memakai level air tinggi dengan kisaran waktu 2-3 menit. Fungsi lain dari pembasahan
adalah mendapatkan kenaikkan suhu sebelum proses penyabunan yang umumnya memakai suhu tinggi.
b. Washing penyabunan Tahap ini adalah tahap pencucian yang sebenarnya, tahap ini umumnya
ada bahan kimia dengan suhu tinggi dan berkisar 8–15 menit.
c. Carryover Suds atau bisa disebut juga sebagai pembilasan awal Tahap ini biasanya digunakan untuk menurunkan suhu dan kadar detergen
alkali sebelum memasuki proses bleaching penghilangan noda. Umumnya menggunakan level air tinggi dengan waktu 2-5 menit.
d. Bleaching Proses ini untuk menghilangkan noda, umumnya menggunakan chemical
bersifat chlorine dengan suhu antara 60–65° C dengan waktu 8–10 menit. e. Rinse pembilasan
Tahapan ini untuk mengurangi kadar chemical dan menurunkan suhu dengan waktu 2-3 menit dengan level air yang tinggi.
f. Soursoft final rinse Langkah ini adalah untuk perawatan cucian dengan cara mendapatkan
kadar pH yang sesuai dengan kulit manusia dan ditambahkan pelembut untuk penampilan dan rasa nyaman terhadap cucian. Umumnya memakai
air hangat atau dingin dengan level air menengah dengan waktu 3-5 menit. g. Extract pemerasan
Tahap ini untuk mengurangi kadar air di cucian sebelum ke proses pengeringan. Umumnya membutuhkan waktu antara 2–12 menit
tergantung jenis dan ketebalan kain. 5. Drying pengeringan
Setelah kain dicuci lalu tahap berikutnya adalah pengeringan. Semua kain yang keluar dari proses pencucian harus dikeringkan sesuai dengan jenis
pengeringan, yakni; tumbling, ironing dan pressing. Tumbling: diperuntukkan untuk mengeringkan handuk. Alat ini beragam jenis dan kapasitasnya. Sumber
pemanasnya pun beragam dari uap panas steam, gas api, atau listik heater. Bagian terpenting adalah filternya harus terjaga dari kotoran “lint” atau debu
agar proses pemanasannya tetap optimal. Tumbling yang menggunakan sumber panas dari api LPG harus lebih waspada karena risiko lebih besar,
jika api tidak terjaga bahkan membuat cucian menjadi berwarna abu-abu.
6. Folding pelipatan cucian bersih Setelah proses pengeringan maka dilanjut proses pelipatan, umumnya laundri
kecil dilakukan secara manual. Mesin pelipat otomatis juga tersedia untuk sprei dan handuk baik sekala kecil sampai besar. Keuntungannya adalah
mampu mengurangi tenaga kerja sehingga menekan biaya operasional. Sementara pelipatan secara manual biasanya mendapatkan kualitas lipatan
lebih baik dan mampu menyeleksi hasil cucian yang lebih baik karena secara detail noda yang masih tertinggal bisa segera dipisahkan.
7. Storing penyimpanan Setelah cucian semua terlipat, sebagian disimpan di gudang dan sebagian
dipakai langsung. Gudang penyimpanan tidak boleh tercampur dengan cucian kotor karena bisa saling terkontaminasi, dengan membersihkan secara rutin
gudang penyimpanan dan memperhatikan sirkulasi udara sangatlah membantu untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
8. Penggunaan cucian bersih Penggunaan cucian bersih sebaiknya terhindar dari penyalagunaan. Bed sheet
untuk di tempat tidur, handuk juga ditempatkan dengan benar, cucian kain meja juga digunakan di restoran dll. Penyalagunaan cucian hanya akan
menimbulkan berkurangnya stok sehingga biaya akan bertambah banyak.
2.3. Konsep Jasa