Perumusan Masalah Tujuan Manfaat Profil Usaha Kecil dan Menengah

merupakan faktor yang bisa mempengaruhi terhadap peningkatan dan penurunan jumlah konsumen. Tabel 1. Data jumlah konsumen rata-rata per dua bulan pada tahun 2011 No Bulan pada tahun 2011 Jumlah konsumen 1 Maret sampai dengan April 147 2 Mei sampai dengan Juni 188 3 Juli sampai dengan Agustus 198 4 September sampai dengan Oktober 168 5 November sampai dengan Desember 223 Dari uraian di atas maka dilakukan suatu penelitian atas mutu pelayanan terhadap tingkat kepuasan konsumen, apakah pelayanan yang ditawarkan oleh pemilik usaha dalam hal ini adalah laundri XYZ dapat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumennya.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penilaian kepuasan konsumen terhadap pelayanan laundri XYZ ? 2. Apakah terdapat pengaruh mutu pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada usaha laundri XYZ ? 3. Faktor apakah yang perlu diperbaiki oleh pengusaha laundri XYZ dalam meningkatkan kepuasan pelanggan ?

1.3. Tujuan

Tujuan penelitian Pengaruh Mutu Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Laundri XYZ Bogor ini dilakukan untuk : 1. Menetapkan penilaian kepuasan konsumen terhadap pelayanan laundri XYZ. 2. Menganalisis pengaruh mutu pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada laundri XYZ. 3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang perlu diperbaiki dan dipertahankan oleh pengusaha laundri XYZ.

1.4. Manfaat

1. Secara teoritis hasil tugas akhir ini dapat digunakan dalam pengembangan teori khususnya tingkat kepuasan pelanggan dengan pelayanan yang diberikan oleh usaha laundri kiloan XYZ secara keseluruhan 2. Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberikan gambaran yang lebih riil khususnya tentang kepuasan yang diterima oleh pelanggan dan diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan secara terus-menerus dalam memberikan pelayanan kepada pelanggannya. II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Profil Usaha Kecil dan Menengah

Karakteristik usaha kecil bila dilihat dari sistem manajemennya, pada umumnya dikelola oleh pemiliknya langsung sehingga lebih fleksibel mengembangkan ide produk. Dari berbagai literatur pembedaan berbagai kategori usaha didasarkan pada aset, jumlah pekerja, dan omset. Masing-masing lembaga membuat kriteria berbeda disesuaikan dengan kepentingan mereka. Paling tidak ada 5 sumber yang dapat dipakai sebagai acuan, yaitu: UU. No 9095 Tentang Usaha Kecil, BPS, Menteri Negara Koperasi dan UKM, Pelayanan Indonesia, dan Pelayanan Dunia. UU No. 91995 hanya memberi definisi untuk usaha kecil saja dan mengabaikan usaha mikro dan usaha menengah. Barangkali yang merancang undang-undang pada waktu itu membuat klasifikasi sederhana saja dengan mengelompokkan dua macam dunia usaha, yaitu usaha kecil dan usaha besar. Pelayanan Indonesia membuat definisi yang lebih kualitatif untuk usaha mikro. Kriteria Pelayanan Dunia lebih cocok dipakai di Amerika daripada di Indonesia. Hingga sekarang belum ada kategori baru yang dibuat, oleh karena itu kategori yang ada masih berlaku. Ada beberapa hal yang merupakan ciri UKM dan usaha mikro. Menurut Husen 2005, bahwa sektor usaha UKM sebagai organisasi ekonomi bisnis mempunyai beberapa karakter seperti: 1. Struktur organisasi yang sangat sederhana; 2. Mempunyai keikhlasan; 3. Tidak mempunyai staf yang berlebihan; 4. Pembagian kerja yang lentur; 5. Memiliki hierarki manajemen yang sederhana; 6. Tidak terlalu formal; 7. Proses perencanaan sederhana; 8. Jarang mengadakan pelatihan untuk karyawan; 9. Jumlah karyawannya sedikit; 10. Tidak ada pembedaan aset pribadi dan aset perusahaan; 11. sistem akuntansi kurang baik bahkan biasanya tidak punya. 5 Tabel 2. Penjabaran kategori usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah Lembaga Usaha Miko Usaha Kecil Usaha Menengah UU. NO. 995 Aset = IDR 200 juta diluar tanah dan bangunan Omzet = IDR 1 milyar per tahun BPS Pekerja 5 orang Pekerja 5–9 orang Pekerja 20–99 orang Menteri Negara Koperasi dan UKM Aset IDR 200 juta diluar tanah dan banguan. Omzet IDR 1 milyar per tahun independen Aset IDR 200 juta Omzet antara IDR 1 milyar hingga IDR 10 milyar per tahun Pelayanan Indonesia Dijalankan oleh rakyat miskin atau mendekati miskin, bersifat usaha keluarga, menggunakan sumber daya lokal, menerapkan teknologi sederhana, dan mudah keluar masuk industri Aset IDR 200 juta Omset IDR 1 Milyar Untuk kegiatan industri, aset IDR 5 milyar, untuk lainnya termasuk jasa aset IDR 600 juta di luar tanah dan bangunan Omset IDR 3 milyar per tahun Pelayanan Dunia Pekerja 10 orang Aset USD 100.000 Omset USD 100 ribu per tahun Pekerja 50 orang Aset USD 3 juta Omset USD 3 juta per tahun Pekerja 300 orang Aset USD 15 juta Omset USD 15 juta per tahun Sumber : Husen 2005 Dari penjabaran di atas UKM merupakan suatu unit organisasi yang sederhana. Oleh karena lingkup usahanya terbatas maka UKM tidak menggunakan tenaga kerja secara berlebihan. Tenaga yang ada sering dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini bisa dilihat bahwa tenaga di UKM dapat mengerjakan beberapa jenis pekerjaan yang berlainan. Dengan demikian mereka dapat menekan biaya tenaga kerja. Biasanya tenaga kerja yang terlibat di UKM bisa bertahan lama karena hubungan yang dikembangkan di sana adalah pola kekeluargaan. Ini menjadi karakteristik UKM dimana hubungan antara pengusaha dan pekerja bersifat tidak formal

2.2. Pengertian dan Prosedur Usaha Laundri