12 Hal ini tentu searah dengan tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum
yaitu untuk menyediakan informasi keuangan yang berguna bagi para investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya pada
entitas. Bagian di dalam laporan keuangan yang banyak digunakan investor dan kreditor dalam pengambilan keputusannya adalah earnings dan arus kas. Di
bagian earnings inilah akuntansi berbasis akrual terefleksikan. Di dalam earnings terdapat accrual adjustments dalam revenue and expense recognition yang
menyebabkannya berbeda dengan arus kas. Accrual adjustments ini dicatat setelah adanya pertimbangan asumsi-asumsi, estimasi-estimasi, serta kebijakan akuntasi.
1.6 Kualitas Akrual
Accruals Quality
Kualitas laba earnings quality telah mendapatkan perhatian serius dari para pengambil keputusan baik dari dalam manajemen perusahan maupun
investor dan kreditor dan stakeholders lainnya di pasar modal. Dechow et al. 2010 mendefinisikan kualitas laba earnings quality yang tinggi adalah yang
lebih jujur faithfully merepresentasikan fitur dari proses earnings fundamental perusahaan yang relevan untuk keputusan tertentu yang dibuat oleh pembuat
keputusan. Terdapat banyak atribut yang bisa digunakan untuk mengukur earnings quality antara lain kualitas akrual accruals quality, persistensi
persistence, prediktabilitas predictability, smoothness, value relevance, timeliness dan conservatism Francis et al. 2004, Dechow et al. 2010, Zhou,
2007. Penelitian ini akan fokus menilai earnings quality dengan menggunakan accruals quality sebagai proksi.
13 Earnings yang disusun secara akrual sebenarnya dapat lebih menunjukkan
implikasi ekonomi dari transaksi dan kejadian yang ada. Akan tetapi, dalam penyusunannya, earnings pada akuntansi berbasis akrual tidak terlepas dari
estimasi, asumsi, pilihan kebijakan akuntansi yang ditentukan oleh pertimbangan manajemen mengandung subjektifitas yang tinggi. Banyak literatur
mengindikasikan bahwa terdapat trade-off antara relevansi dan reliabilitas pada laba earnings yang disusun secara akrual. Akuntansi berbasis akrual dianggap
akan menaikkan relevansi informasi pada laporan keuangan namun menyebabkan reliabilitasnya menurun.
Keleluasan yang dimiliki manajemen dalam pemilihan akrual dapat menyebabkan distorsi pada kegunaan dan kualitas dari earnings. Pihak
manajemen perusahaan dalam penentuan akrualnya bisa saja melakukan kesalahan error perhitungan dan pemilihan estimasi, asumsi, dan kebijakan
akuntansi karena memiliki keterbatasan tertentu. Fleksibilitas yang dimiliki manajemen ini juga ditakutkan secara sengaja dimanfaatkan oleh manajemen
untuk melakukan manipulasi terhadap earnings earnings management karena adanya motif dan insentif tertentu dari manajemen tersebut. Easley dan O’Hara
2004 mengatakan bahwa perlakuan akuntansi perusahaan terhadap earnings dan disclosure dapat mempengaruhi lingkungan informasi perusahaan yang kemudian
akan berdampak pada resiko informasi, volatilitas idiosyncratic, dan biaya modal cost of capital.
14 a.
Akrual Innate dan Akrual Discretionary
Francis et al. 2005 menyatakan bahwa komponen kualitas akrual dapat dibedakan menjadi dua faktor, yaitu kualitas akrual innate dan
kualitas akrual discretionary. Innate accruals quality merupakan akrual yang dipengaruhi atau diakibatkan kondisi perekonomian, operasional
perusahaan, dan merefleksikan fundamental ekonomi. Discretionary accruals quality adalah akrual yang merupakan subjek kewenangan atau
keleluasaan dari pilihan manajemen managerial discretion dan merefleksikan dasar dari kebijakan akuntansi dalam praktik akuntansi
perusahaan. Akrual yang terjadi karena ada managerial discretion memiliki dua
implikasi. Pertama, melalui keleluasaan yang dimilikinya tersebut manajemen bisa meningkatkan keinformatifan dari earnings dengan cara
membuka informasi private perusahaan sehingga earnings dapat merefleksikan performa perusahaan yang dapat diandalkan dan memiliki
ketepatan waktu Guay et al. 1996 sehingga akan menjadi sarana signaling dari nilai perusahaan kepada investor. Kedua, adanya
keleluasaan ini menyebabkan manajer yang memiliki motivasi dan insentif tertentu memanfaatkan akrual secara oportunistik sehingga menyebabkan
distorsi pada pelaporan earnings. Menurut Lobo dan Zhou 2001 akrual discretionary dipandang sebagai komponen earnings yang kurang dapat
diandalkan dibanding akrual non-discretionary innate oleh partisipan pasar. Hal ini mengimplikasikan bahwa akrual discretionary lebih
15 mungkin menjadi subjek manipulasi manajer dan oleh karena itu,
merupakan ukuran yang valid dari earnings managements.
a. Model Kualitas Akrual