6 Penelitian yang dilakukan oleh Zhou 2007, Johnston 2009, dan Lyimo 2014
memperoleh hasil bahwa terdapat korelasi negatif antara kualitas akrual dan stock price synchronityinformativeness di pasar modal di Amerika Serikat Zhou, 2007;
Johnston, 2009 dan India Lyimo, 2014. Sejauh ini, penelitian yang serupa belum peneliti temukan dilakukan pada pasar modal di Indonesia. Seperti halnya
Johnston 2009, peneliti juga menambahkan analisis pengaruh dari kualitas akrual innate dan kualitas akrual discretionary terhadap stock price
synchronityinformativeness. Untuk itu peneliti menetapkan judul dari penelitian
ini adalah: “Analisis Pengaruh Kualitas Akrual Accruals Quality terhadap Sinkronitas Harga Saham
Stock Price Synchronicity: Studi Empiris pada Bursa Efek Indonesia.”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan terlebih dahulu diatas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh dari kualitas akrual Accruals Quality terhadap
sinkronitas harga saham Stock Price Synchronicity di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah terdapat pengaruh dari komponen kualitas akrual innate terhadap
sinkronitas harga saham Stock Price Synchronicity di Bursa Efek Indonesia?
7 3.
Apakah terdapat pengaruh dari komponen kualitas akrual discretionary terhadap sinkronitas harga saham Stock Price Synchronicity di Bursa
Efek Indonesia? 4.
Manakah diantara komponen kualitas akrual discretionary dan innate yang lebih signifikan berpengaruh terhadap sinkronitas harga saham Stock
Price Synchronicity di Bursa Efek Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal berikut ini:
1. Untuk menganalisis pengaruh dari kualitas akrual Accruals Quality
terhadap sinkronitas harga saham Stock Price Synchronicity di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk menganalisis pengaruh dari komponen kualitas akrual innate
terhadap sinkronitas harga saham Stock Price Synchronicity di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk menganalisis pengaruh dari komponen kualitas akrual discretionary
terhadap sinkronitas harga saham Stock Price Synchronicity di Bursa Efek Indonesia.
4. Untuk mengetahui manakah diantara komponen kualitas akrual
discretionary dan innate yang lebih signifikan berpengaruh terhadap sinkronitas harga saham Stock Price Synchronicity di Bursa Efek
Indonesia.
8
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, adapun manfaat penelitian yang diperoleh
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan referensi bagi para akademisi mengenai pengaruh dan signifikansi dari
kualitas akrual terhadap sinkronitas harga saham di Indonesia. Sehingga dapat berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan akuntansi.
2. Bagi Primary Users Investor dan Kreditor Laporan Keuangan
Penelitian ini dapat membantu primary users agar dapat melihat bagaimana pengaruh kualitas akrual dengan sinkronitas harga saham di
Indonesia. Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran mengenai kondisi dan tingkat kualitas laporan keuangan dari sisi akrual dan
keinformatifan saham yang ada di pasar modal Indonesia sehingga diharapkan pengambil keputusan dapat mengalokasikan modal yang
dimiliki secara efisien. 3.
Bagi Manajemen Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat mendorong manajemen perusahaan untuk
dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas sehingga bisa mendapatkan biaya modal yang lebih rendah bagi perusahaan.
4. Bagi Pemerintah dan Regulator
Dengan diketahuinya pengaruh dari kualitas akrual terhadap sinkronitas harga saham di Indonesia, maka diharapkan regulator dan pemerintah
9 dapat mengontrol laporan keuangan agar lebih bekualitas melalui
kewenangan dan sarana yang dimilikinya sehingga terjadi alokasi modal yang lebih efisiensi dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Terutama bagi pemerintah karena akrual di Indonesia kedepannya tidak hanya lagi diterapkan pada sektor swasta tetapi juga sektor publik.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1.5 Konsep Akrual
Salah satu asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan adalah akuntansi berbasis akrual. Akuntansi berbasis akrual berarti pencatatan transaksi
keuangan sebuah perusahaan adalah pada saat transaksi tersebut terjadi dan bukan hanya ketika transaksi melibatkan pengeluaran atau pemasukan kas dan setara kas.
Misalnya pendapatan sudah dapat diakui ketika kemungkinan keuntungan di masa depan sudah bisa diterima atau sudah dapat diukur secara andal Revenue
Recognition, begitu pula beban sudah dapat diakui pada saat keterjadiannya dan bukan hanya ketika terjadi pembayaran kas Expense Matching.
Dalam Subramanyam dan Wild 2008, akrual dapat dibagi menjadi Short- term accruals dan Long-term accruals. Short-term accruals adalah akrual yang
mengahasilkan item-item modal kerja working capital pada laporan neraca aset lancar dan kewajiban lancar dan biasanya juga disebut sebagai modal kerja akrual
working capital accruals. Short-term accruals umumnya muncul dari inventories dan transaksi kredit yang mengakibatkan naiknya semua jenis piutang
dan utang seperti trade debtors dan creditors, prepaid expenses, dan advances received. Long-term accruals muncul dari kapitalisasi. Kapitalisasi aset adalah
suatu proses untuk menunda differing pengakuan biaya cost yang terjadi pada periode masa kini yang manfaatnya diekspetasi baru muncul di masa depan.
Proses ini menghasilkan long-term assets seperti plant, machinery, dan goodwill.
11 Akuntansi akrual dapat memberikan relevansi informasi yang lebih
superior dibanding cash flows. Superioritas ini dapat dijelaskan melalui hal-hal berikut:
1. Kinerja Keuangan Financial Performance. Revenue recognition dan expense matching pada akuntansi berbasis akrual memastikan semua pendapatan dan
beban yang berhubungan dengan pendapatan yang diterima tercatat dalam satu periode.
2. Kondisi Keuangan Financial Condition. Akuntansi akrual menghasilkan neraca yang lebih secara akurat merefleksikan tingkat sumber daya yang ada
bagi perusahaan untuk menghasilkan future cash flows. 3. Memprediksi future cash flows. Ada dua alasan mengapa laba akrual lebih baik
dibanding arus kas masa kini dalam memprediksi future cash flows. Pertama, dengan revenue recognition, laba akrual mecerminkan konsekuensi future cash
flows. Sebagai contoh, penjualan kredit hari ini meramalkan kas yang akan diterima dari pelanggan di masa depan. Kedua akuntansi akrual lebih baik
dalam menghubungkan pemasukan dan pengeluaran sepanjang waktu melalui proses matching. Hal ini berarti laba lebih stabil dan dapat diandalkan sebagai
prediktor arus kas. Secara eksplisit Statement of Financial Accounting Concepts No. 1, paragraph 44
FASB, 2008 menyatakan: “Information about enterprise earnings and its components measured by accrual
accounting generally provides a better indication of enterprise performance than does information about current cash receipts and payments.”
12 Hal ini tentu searah dengan tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum
yaitu untuk menyediakan informasi keuangan yang berguna bagi para investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya pada
entitas. Bagian di dalam laporan keuangan yang banyak digunakan investor dan kreditor dalam pengambilan keputusannya adalah earnings dan arus kas. Di
bagian earnings inilah akuntansi berbasis akrual terefleksikan. Di dalam earnings terdapat accrual adjustments dalam revenue and expense recognition yang
menyebabkannya berbeda dengan arus kas. Accrual adjustments ini dicatat setelah adanya pertimbangan asumsi-asumsi, estimasi-estimasi, serta kebijakan akuntasi.
1.6 Kualitas Akrual