Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data t t t t t t t t t t t t t t t t t

49 Tabel 3.3 Pemilihan Sampel Kriteria Sampel Jumlah Sampel Perusahaan publik yang tergolongkan sebagai emiten pada sektor agrikultural, sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi, sektor industri dasar dan kimia, dan sektor aneka industri selama periode 2011 dan 2012 161 Mengalami delisting selama periode 2011 dan 2012 2 Perusahaan yang tidak diperoleh data keuangan dan komponen penelitian lengkap 2008-2013 89 Perusahaan menggunakan mata uang selain Rupiah 18 Jumlah perusahaan yang digunakan dalam penelitian 52

1.16 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang diperlukan dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berupa laporan keuangan perusahaan, laporan tahunan perusahaan, data harga penutupan saham mingguan perusahaan, data harga penutupan saham mingguan pasar selama periode yang dibutuhkan dalam pengamatan. Data laporan keuangan perusahaan dan laporan tahunan perusahaan diperoleh dari laman internet Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan website masing-masing perusahaan sampel. Data dari harga penutupan saham mingguan perusahaan dan harga penutupan saham mingguan pasar diperoleh dari Yahoo Finance. 50

1.17 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan dokumentasi. Studi pustaka dilakukan dengan cara memperoleh dan mengolah data yang berasal dari buku, artikel, jurnal, penelitian maupun sumber tertulis lainnya yang diperlukan pada penelitian ini. Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data telah terdokumentasikan sebelumnya oleh perusahaan maupun Bursa Efek Indonesia.

1.18 Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan di dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan perangkat lunak IBM SPSS Statistics versi 19.0. Langkah-langkah dalam metode analisis yang dilakukan adalah statistik deskriptif dan uji asumsi klasik sebelum masuk ke pengujian hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data yang akan digunakan di dalam penelitian dengan cara mendeskripsikan atau mengambarkan data tersebut tanpa tujuan untuk membuat kesimpulan apapun secara umum. Data akan dianalisis supaya diperoleh ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, dan ukuran kecenderungan data dari variabel yang diolah.

2. Uji Asumsi Klasik

Gujarati dan Porter 2008 mengatakan bahwa asumsi klasik dikatakan memuaskan jika estimator ordinary least squares OLS dari 51 estimator regresi haruslah BLUE Best Linear Unbiased Estimators. Untuk mendapat estimator yang memuaskan tersebut maka dilakukan pengujian terhadap asumsi multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas, dan normalitas.

3.8.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dalam penilitian memiliki varibel penggangu atau residual yang berdistribusi normal yang merupakan syarat untuk melakukan statistik parametrik yang memiliki hasil yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam Central Limit Theorem, pada penilitian yang memiliki data observasi yang besar diasumsikan telah berdistribusi normal tanpa perlu dilakukan pengujian untuk memastikannya. Namun, untuk memperoleh tingkat kepercayaan yang lebih tinggi, maka dalam penilitian ini uji normalitas tetap dilakukan. Pada penilitian ini, yang dipakai untuk menguji normalitas data adalah Uji non-parametrik Kolmogorov-Smirnov yang memiliki ketentuan sebagai berikut: 1. Data residual berdistribusi secara normal apabila signifikansi atau probability value α 0,05. 2. Data residual berdistribusi tidak normal apabila signifikansi atau probability value α 0,05. 52

3.8.2.2 Uji Multikolinearitas

Tujuan dilakukannya uji asumsi multikolinearitas adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang kuat antara satu variabel bebas dengan variabel bebas yang lain. Model regresi penelitian dianggap baik apabila tidak terdapat korelasi antar variabel bebasnya Ghozali, 2011. Untuk menguji ada korelasi antara variabel bebas multikolinearitas dapat digunakan Variance Inflation Factor VIF dari variabel bebas yang dipakai dalam model penelitian. Apabila nilai VIF 10, maka terdapat hubungan antar variabel bebas dari model penelitian terjadi gejala multikolinearitas dan jika VIF ≤ 10, maka tidak terdapat hubungan antar variabel bebas dari model penelitian tidak terjadi gejala multikolinearitas.

3.8.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah pada model regresi penelitian terdapat hubungan antara nilai residual error pengamatan antar periode data time series. Hal ini akan mengakibatkan nilai residual error menjadi lebih rendah dari yang seharusnya, serta uji-t dan uji-F tidak dapat dilakukan karena akan menghasilkan kesimpulan yang menyesatkan. Uji Runs Tes dapat digunakan untuk mengetahui terjadi autokorelasi atau tidak, dengan ketentuan: 1. Terjadi autokorelasi jika signifikansi atau probability value α 0,05. 53 2. Tidak terjadi autkorelasi jika signifikansi atau probability value α 0,05.

3.8.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan varians residual semua pengamatan pada model regresi penelitian yang dilakukan. Jika terdapat varians residual maka disimpulkan terdapat gejala heteroskedastisitas, sedangkan model regresi disebut memuaskan apabila yang terjadi adalah homoskedastisitas tidak terdapat gejala heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara statisktik uji Gleyser, uji Park, dan uji Spearman ataupun dengan metode melihat grafik scatterplot. Pada penelitian ini akan memakai metode melihat grafik scatterplot dengan kriteria: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 54

3.8.3 Uji Hipotesis

1. Analisis Model Penelitian

Untuk menguji hipotesis pertama H1 mengenai pengaruh kualitas akrual terhadap sinkronitas harga saham, peneliti akan menggunakan model regresi yang menyerupai yang ada pada Johnston 2009 dan Lyimo 2014. SYNC

i,t

= β + β 1 AQ

i,t

+ β 2 IDRISK

i,t

+ β 3 MV

i,t

+ β 4 INSOWN

i,t

+ e

i,t

. . . 5 Keterangan: SYNC

i,t

= Sinkronitas harga saham perusahaan i pada tahun t. AQ

i,t

= Kualitas akrual perusahaan i pada tahun t. IDRISK

i,t

= Idiosyncratic Risk perusahaan i pada tahun t. MV

i,t

= Ukuran Perusahan perusahaan i pada tahun t. INSOWN

i,t

= Kepememilikan Institusional perusahaan i pada tahun t. Jika nilai β 1 yang negatif secara signifikan akan mendukung hipotesis pertama H1 penelitian ini yang berarti terdapat pegaruh negatif dari kualitas akrual terhadap sinkronitas harga saham. Untuk menguji hipotesis kedua H2 penelitian ini mengenai pengaruh komponen kualitas akrual innate terhadap sinkronitas harga saham, peneliti akan menggunakan model regresi sebagai berikut: SYNC

i,t

= β + β 1 INNATEAQ

i,t

+ β 2 IDRISK

i,t

+ β 3 MV

i,t

+ β 4 INSOWN

i,t

+ e

i,t

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6 55 Keterangan: SYNC

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kualitas Akrual (Accruals Quality) Terhadap Sinkronitas Harga Saham (Stock Price Synchronicity): Studi Empiris Pada Bursa Efek Indonesia

19 164 120

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 43 92

Analisis Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Perubahan Harga Saham dan Likuiditas Saham Pada Perusahaan Go Public Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 51 103

Analisis Pengaruh Price Earning Ratio Dan Dividen Tunai Terhadap Harga Saham Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia

0 61 101

Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Perubahan Harga Saham dan Likuiditas Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 24 112

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Studi Empiris pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 20 6

Analisis Pengaruh Kualitas Akrual (Accruals Quality) Terhadap Sinkronitas Harga Saham (Stock Price Synchronicity): Studi Empiris Pada Bursa Efek Indonesia

0 1 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.5 Konsep Akrual - Analisis Pengaruh Kualitas Akrual (Accruals Quality) Terhadap Sinkronitas Harga Saham (Stock Price Synchronicity): Studi Empiris Pada Bursa Efek Indonesia

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Kualitas Akrual (Accruals Quality) Terhadap Sinkronitas Harga Saham (Stock Price Synchronicity): Studi Empiris Pada Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Pengaruh Kualitas Akrual (Accruals Quality) Terhadap Sinkronitas Harga Saham (Stock Price Synchronicity): Studi Empiris Pada Bursa Efek Indonesia

0 0 13