dapat dilanjutkan dengan langkah pengujian selanjutnya yaitu penentuan lag optimal.
4.2. Penentuan Lag Optimal
Penentuan lag optimal penting untuk dilakukan karena dalam metode
VAR, lag optimal dari variabel endogen merupakan variabel independen yang digunakan dalam model. Lag optimal dalam model ini ditentukan nilai Schwarz
Information Criteria SC yang terkecil. Tabel 4.3. Penentuan Lag Optimal
Lag Schwarz Information Criterion SC
18.28994 17.21259
16.53939 1
16.04337 14.61269
13.14919 2
16.36702 14.85764
13.46052 3
16.76291 15.23484
13.84323 4
17.04243 15.52232
14.06105 5
17.38566 15.90667
14.46193 6
17.73559 16.31311
14.82433 7
18.09697 16.67446
15.16792 8
18.27320 16.80918
15.21982
Sumber : Lampiran 4 lag optimal
Berdasarkan Tabel 4.3, lag optimal dari seluruh sistem trivariabel ,
, dan pada model VAR adalah lag 1. Setelah itu diuji kembali dengan
lag 1 untuk melihat apakah ketiga sistem trivariabel tersebut stabil atau tidak. Hasil pengujian kestabilan model VAR dapat dilihat pada Lampiran 5. Hasil uji
kestabilan menunjukkan bahwa seluruh sistem trivariabel tersebut stabil karena semua modulusnya tidak lebih besar dari 1. Uji stabilitas ini perlu dilakukan
karena persamaan yang tidak stabil akan menyebabkan hasil dari Impulse Response Function IRF menjadi tidak valid.
4.3. Uji Kointegrasi
Kointegrasi merupakan hubungan jangka panjang long term relationship antara variabel-variabel stasioner pada derajat integrasi yang sama. Konsep dari
kointegrasi menyatakan bahwa jika satu variabel atau lebih tidak stasioner akan tetapi terkointegrasi, maka kombinasi linier antara variabel dalam sistem akan
bersifat stasioner, sehingga diperoleh sistem persamaan jangka panjang yang relatif stabil Enders, 2004. Uji kointegrasi pada penelitian ini menggunakan
Johansen Trace Statistic Test untuk mengetahui konsistensi jangka panjang dari model yang dianalisis.
Tabel 4.4. Hasil Uji Kointegrasi Johansen System
Hypothesis Eigenvalue
Trace Statistic 5 Percent
Critical Value Z
1
r = 0 0.348605
52.67509 24.27596
r ≤ 1
0.104931 12.38304
12.32090 r
≤ 2 0.020664
1.962755 4.129906
Z
2
r = 0 0.345966
47.68915 24.27596
r ≤ 1
0.070699 7.777162
12.32090 r
≤ 2 0.009369
0.884864 4.129906
Z
3
r = 0 0.367496
49.28276 24.27596
r ≤ 1
0.058234 6.224349
12.32090 r
≤ 2 0.006198
0.584450 4.129906
Sumber : Lampiran 7 tolak H0 pada taraf 5
Jumlah persamaan yang terkointegrasi dari setiap sistem trivariabel dapat diketahui dengan membandingkan nilai Trace Statistic terhadap nilai Critical
Value. Taraf nyata yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 persen. Apabila nilai Trace Statistic lebih besar daripada nilai 5 Percent Critical Value maka
persamaan tersebut terkointegrasi. Hasil uji kointegrasi Johansen menunjukkan bahwa untuk sistem trivariabel dan
terdapat satu persamaan yang
terkointegrasi pada taraf 5 persen, sedangkan pada sistem trivariabel terdapat dua persamaan yang terkointegrasi pada taraf 5 persen Tabel 4.4.
4.4. Persamaan Jangka Panjang Inflasi, Pertumbuhan Uang dan Defisit