Hubungan Uang Primer dengan Uang Beredar

2.2.4. Hubungan Uang Primer dengan Uang Beredar

Hubungan antara uang primer M0 dengan uang beredar M1 dan M2 dapat dijelaskan dengan konsep pengganda uang money multiplier. Konsep ini muncul ketika kondisi menciptakan uang giral dan uang kuasi, bank tidak harus menjamin sepenuhnya uang tersebut dengan uang tunai yang ada di kas. Berdasarkan Neraca Otoritas Moneter, diketahui bahwa secara umum uang primer M0 terdiri dari uang kartal C dan saldo giro bank umum di Bank Sentral R. Sedangkan jumlah uang beredar dalam arti sempit M1 terdiri dari uang kartal C dan uang giral D, dan jumlah uang beredar dalam arti luas M2 terdiri dari M1 ditambah dengan uang kuasi T. Sehingga konsep tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut Solikin dan Suseno, 2002 : M0 = C + R 2.1 M1 = C + D 2.2 M2 = C + D + T 2.3 Dengan mendefinisikan CD = c currency ratio, TD = t time and saving deposit ratio, dan RD+T = r reserve ratio, maka didapat angak pengganda uang untuk masing-masing M1 dan M2 yang disimbolkan dengan mm1 dan mm2 yang dapat menggambarkan interaksi antara otoritas moneter, bank umum, dan masyarakat, yaitu : mm1 = M1M0 = ………….………………….…………..2.4 mm2 = M2M0 = …………..…………………………….2.5 Berdasarkan persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa naik turunnya angka pengganda uang dipengaruhi oleh ketiga determinan angka pengganda uang, yaitu currency ratio, time and savings deposits ratio dan reserve ratio. Currency ratio c dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dalam memilih memegang uang kartal atau giral. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat, yaitu biaya penggunaan uang giral biaya transportasi dan biaya administrasi simpanan dan kenyamanan serta keamanan uang giral lebih aman dan nyaman dalam penyelesaian transaksi yang relatif besar. Untuk time and savings deposits ratio t juga memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat menentukan t, yaitu opportunity cost t berubah searah dengan suku bunga uang kuasi dan berlawanan arah dengan suku bunga uang giral, pendapatan masyarakat t berubah searah dengan perubahan tingkat pendapatan, dan kemajuan layanan sektor perbankan t meningkat bila layanan sektor perbankan semakin maju. Reserve ratio r yang berada d i bank umum dibagi dua, yaitu legal reserve ratio dan excess reserve. Legal reserve ratio adalah rasio cadangan resmi terhadap simpanan masyarakat yang dipengaruhi oleh ketentuan bank sentral. Sedangkan excess reserve ratio adalah rasio cadangan terhadap simpanan masyarakat yang dipengaruhi oleh keperluan bank akan terhadap likuiditas jangka pendek yaitu simpanan giro atau simpanan tabungan. 2.3. Teori Inflasi 2.3.1. Definisi Inflasi