pengeluaran dan penerimaan pemerintah, sumber pendanaan utang domestik maupun luar negeri, dan perubahan permintaan agregat.
1.2. Perumusan Masalah
Defisit anggaran yang besar dan terjadi secara terus-menerus dapat menjadi akar dari permasalahan makroekonomi seperti hyperinflation,
ketergantungan terhadap utang luar negeri, dan pertumbuhan ekonomi yang rendah. Apabila ketidakseimbangan makroekonomi terjadi maka akan
membahayakan bagi kelanjutan perekonomian. Fakta di Indonesia, sebelum diberlakukannya UU No. 23 Tahun 1999, Indonesia telah mengalami
hyperinflation karena pencetakan uang money creation secara berlebihan oleh Bank Indonesia untuk membiayai defisit anggaran pemerintah akibat kebijakan
fiskal yang terlalu ekspansif. Namun setelah diberlakukan, kerangka kerja Inflation Targetting kebijakan moneter oleh Bank Indonesia, hal ini
menunjukkan bahwa era fiscal dominance sudah tidak akan terjadi lagi di Indonesia.
Perubahan institusional tersebut secara empiris tidak menghalangi kemungkinan adanya pengaruh defisit anggaran kebijakan fiskal ekspansif
terhadap jumlah uang beredar maupun variabel moneter inflasi. Pengaruh tersebut dimungkinkan misalnya saja karena adanya jangka waktu antara
pengeluaran dan penerimaan pemerintah, sumber pendanaan utang domestik maupun luar negeri, dan perubahan permintaan agregat.
Permasalahan yang dirumuskan secara spesifik dalam penelitian ini adalah bagaimanakah hubungan jangka panjang inflasi, pertumbuhan uang dan defisit
anggaran di Indonesia? Apakah defisit anggaran pemerintah kebijakan fiskal ekspansif berpengaruh terhadap variabel moneter yaitu pertumbuhan uang dan
inflasi di Indonesia?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini secara rinci adalah mengidentifikasi persamaan jangka panjang inflasi, pertumbuhan uang, dan defisit anggaran. Menganalisis dan
mengetahui apakah defisit anggaran kebijakan fiskal ekspansif mempengaruhi
pertumbuhan uang dan inflasi serta teori yang mendasarinya.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai dampak defisit anggaran kebijakan fiskal ekspansif terhadap variabel moneter yaitu
pertumbuhan uang dan inflasi di Indonesia. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berwenang sebagai referensi untuk harmonisasi
dan koordinasi kebijakan fiskal dan moneter. Selain itu, penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pembacanya dan sebagai referensi untuk penelitian
lebih lanjut. Bagi penulis sendiri, penelitian ini merupakan wadah pembelajaran untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama menempuh pendidikan di Institut
Pertanian Bogor.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA