Teori Defisit Anggaran TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Defisit Anggaran

Suatu anggaran pemerintah terdiri dari besaran pengeluaran dan penerimaan pemerintah. Dalam kondisi perekonomian tertentu, salah satu kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah adalah melalui kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal yang diterapkan dapat dilihat dalam anggaran pemerintah tersebut, dan defisit anggaran adalah salah satu kebijakan fiskal pemerintah yaitu kebijakan fiskal ekspansif. Anggaran pemerintah memiliki sifat struktural dan siklikal. Anggaran memiliki sifat struktural atau aktif, berarti anggaran tersebut ditentukan oleh kebijakan aktif dan beban diskresioner seperti penetapan tingkat pajak, jaminan sosial, dan belanja pemerintah untuk menghitung seberapa besar penerimaan dan pengeluaran pemerintah, serta kemungkinan defisitsurplus bila perekonomian beroperasi pada tingkat produksi potensial. Akan tetapi, sebagian besar dari anggaran bersifat siklikal atau pasif dimana ditentukan oleh keadaan siklus ekonomi, untuk menghitung dampak daripada siklus ekonomi terhadap anggaran atau mengukur perubahan dalam penerimaan, pengeluaran, dan defisitsurplus yang timbul oleh karena perekonomian tidak beroperasi pada output potensialnya. Anggaran yang bersifat siklikal ini merupakan selisih antara anggaran aktual dan anggaran struktural Samuelson dan Nordhaus, 1997. Konsep atau definisi defisit anggaran bervariasi. Perbedaan definisi yang diaplikasikan oleh berbagai penguasa fiskal maupun oleh para peneliti didasari oleh perbedaan metode pencatatan dan oleh perbedaan tujuan analisis dampak defisit anggaran terhadap berbagai sektor perekonomian. Definisi defisit secara konvensional, dapat dihitung berdasarkan selisih antara total belanja dengan total pendapatan termasuk hibah. Sementara itu, pengertian kedua adalah defisit moneter. Defisit moneter adalah selisih antara total belanja pemerintah di luar pembayaran pokok utang dengan total pendapatan di luar penerimaan utang. Pengertian ketiga adalah defisit operasional, yaitu defisit moneter yang diukur dalam nilai riil dan bukan nilai nominal. Definisi yang terakhir adalah defisit primer. Menurut Dornbusch, et al. 1989 defisit anggaran dapat dikelompokkan menjadi dua komponen. Kedua komponen itu adalah defisit primer dan komponen pembayaran bunga utang. Defisit primer didefinisikan sebagai selisih antara pengeluaran pemerintah tidak termasuk pembayaran bunga utang dengan seluruh penerimaan pemerintah tidak termasuk utang baru dan pembayaran cicilan utang. Pengelompokan komponen defisit anggaran itu dimaksudkan untuk melihat peranan beban utang dalam anggaran pemerintah. Jika beban utang pemerintah, suku bunga pinjaman, dan kurs mata uang semakin tinggi maka pembayaran bunga utang juga akan semakin tinggi, selanjutnya defisit anggaran cenderung semakin tinggi. Pemerintah terpaksa menjalankan defisit anggaran yang lebih tinggi karena faktor pembayaran bunga utang. Selain itu, masih terdapat beberapa definisi dari defisit dan sangat tergantung pada kriteria yang digunakan serta tujuan analisis. Biasanya pilihan konsep defisit yang tepat tergantung oleh beberapa faktor, antara lain: jenis ketidakseimbangan yang terjadi, cakupan pemerintah pemerintah pusat, konsolidasi pemerintah, dan sektor publik, metode akuntasi cash dan accrual basis, dan status dari contingent liabilities Simanjuntak dalam Waluyo, 2006. Beberapa konsep ukuran defisit anggaran lainnya terangkum dalam Tabel 2.1. Tabel 2.1. Ringkasan Metode Pengukuran Defisit Jenis Defisit Metode Defisit Konvensional dan Defisit Keseluruhan a. DEF = R + A – G + B ; atau b. DEF = R + A + D – G + B ; atau c. DEF = R – A – Tx ; atau d. DEF = R + A – G Defisit Fiskal Berjalan dan Konsep Nilai Bersih DEF = S g = R d – G r Defisit Domestik DEF = R d – G d Defisit Moneter D b = R – G – D f + D nb Defisit Primer DEF = R – A – G – B Augmented Defisit Primer DEF = {R – A – G – B} – D – FR + S Defisit Operasional a. DEF = R – A – G – iB ; atau b. DEF = R – A – G – B + iB Defisit APBN Indonesia Primer : DEF = R + A – G – B Anggaran : DEF = R + A – G Sumber : Waluyo, 2006. Keterangan: Jika nilai sisi kiri persamaan negatif - maka menunjukkan terjadinya defisit, dan berlaku pula sebaliknya. DEF = Defisit Anggaran. G = Pertumbuhan Ekonomi S g = Tabungan Pemerintah. i = Suku Bunga Utang Luar Negeri R = Total Penerimaan Pemerintah. R d = Penerimaan Dalam Negeri. A = Total Hibah. G r = Pengeluaran Rutin DN + LN. G = Total Pengeluaran Pemerintah. B = Pembayaran Bunga Utang. D = Total Utang Pemerintah. G d = Pengeluaran Dalam Negeri. D f = Utang LN Pemerintah. FR = Cadangan Devisa Luar Negeri. D b = Utang dari Sektor Perbankan. S = Seignorage. D nb = Utang DN dari Non Perbankan. Tx = Penerimaan Pajak. i = Suku Bunga Riil. π = Tingkat Inflasi. ε = Nilai Tukar. 2.2. Teori Money Supply 2.2.1. Definisi Uang Beredar