The Fiscal Theory of the Price Level FTPL

pada tingkat harga. Oleh karena itu, tingkat harga bersifat sangat fleksibel dan hanya ditetapkan oleh jumlah nominal money supply. Mengenai kebijakan fiskal, jumlah nominal money supply dapat berubah karena digunakannya seigniorage sebagai sumber utama pembiayaan untuk pengeluaran publik atau sebagai hasil dari operasi pasar terbuka OPT dari bank sentral yang membeli utang pemerintah yang berbunga. Berdasarkan dua mekanisme ekspansi uang tersebut mungkin memiliki akibat yang berbeda yaitu terhadap pajak dan jumlah utang pemerintah yang juga akan berdampak berbeda terhadap tingkat harga atau suku bunga. Kaum monetaris mengomentari dalam mekanisme pertama seigniorage, sedangkan mekanisme kedua monetized the debt dijelaskan oleh FTPL. Defisit anggaran dan proses pembiayaan melalui seigniorage penciptaan uang dianggap sebagai exogenous terhadap kewenangan moneter. Pertumbuhan uang akan sangat dipengaruhi oleh keperluan pembiayaan pemerintah dan tingkat harga akan naik sebagai akibat ekspansi moneter. Dilihat dari pembahasan empiris, dengan sistem defisit anggaran, pertumbuhan uang, dan inflasi, berarti defisit anggaran dalam sistem persamaan jangka panjang pertumbuhan uang bersifat weak-exogeneity. Sehingga kaum monetaris beranggapan inflasi sebagai fenomena moneter karena terjadi karena pertumbuhan dari money supply semata.

2.5.2. The Fiscal Theory of the Price Level FTPL

Teori ini menghubungkan kebijakan fiskal dan moneter melalui kendala anggaran pemerintah GBC antarwaktu atau dapat dipahami sebagai kondisi kesanggupan pemerintah dalam membayar utang atas sektor keuangan publik dalam jangka panjang. Kendala anggaran pemerintah dapat dipenuhi ketika discounted value dari surplus primer pemerintah pada periode mendatang lebih besar atau sama dengan nilai nominal utang publik pada periode sekarang. Penting untuk diketahui bahwa seigniorage termasuk dalam surplus primer pemerintah sebagai sumber pendapatan, sedangkan utang publik nominal masuk dalam catatan atau perhitungan monetary base M0 karena hal tersebut mengapa sektor publik berhubungan dengan pemerintah dan bank sentral. Kendala anggaran pemerintah GBC seringkali dilihat dengan persentase nominal gross domestic product GDP, dimana discount rate ditentukan oleh ratio antara tingkat suku bunga terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi. Sesuai dengan FTPL, maka GBC diasumsikan dalam kondisi keseimbangan ekuilibrium lalu pendapatan periode mendatang dan pengeluaran primer bersifat exogenous terhadap kewenangan fiskal. Oleh karena itu, dalam discount rate tertentu, jika discount value dari surplus primer lebih rendah daripada tingkat nominal utang sebelum ditentukan keduanya dalam persentase terhadap GDP nominal, tingkat harga akan mengalami kenaikan untuk menyesuaikan kondisi GBC, dengan kata lain tingkat harga menjadi satu-satunya variabel penyesuaian untuk mempertahankan kondisi keseimbangan. Penelitian Woodford 1995 yang menunjukkan bagaimana tingkat harga dapat dipengaruhi oleh aksi fiskal dan menganjurkan untuk mempertimbangkan shock harga yang positif dan bersifat eksogen yang akan menurunkan nilai riil dari kewajiban pemerintah utang dan juga mengarah pada penurunan secara paralel dari nilai riil dari portofolio swasta yang diinvestasikan dalam surat berharga pemerintah. Penurunan nilai riil dari aset swasta tersebut menyebabkan efek yang negatif terhadap tingkat kekayaan yang juga direfleksikan sebagai penurunan pada permintaan barang output. Berdasarkan FTPL, ekspektasi dari pelaku agen mengenai kebijakan fiskal yang berkelanjutan akan menghasilkan efek yang sama pada tingkat kekayaan. Dalam kondisi pasar yang memiliki persepsi negatif terhadap ketahanan keuangan publik seperti jika discounted value dari surplus primer pemerintah tidak dapat menutupi nilai nominal dari kewajibannya, persepsi tersebut akan mendorong naiknya tingkat harga yang diperlukan untuk mengembalikan kondisi keseimbangan GBC. Tingkat harga yang tinggi akan menurunkan nilai riil dari portofolio swasta dan akan berdampak negatif terhadap kekayaan yang akhirnya akan mencerminkan permintaan barang dan jasa yang menurun. Kewajiban pemerintah nominal utang nominal yang tinggi membutuhkan penyesuaian yang besar terhadap tingkat harga sehingga FTPL dikenal juga sebagai teori kuantitas dari utang publik. Sebagai hasilnya, persamaan jangka panjang inflasi disebabkan adannya defisit anggaran dimana pertumbuhan uang tidak berperan mungkin merupakan hal yang kuat mendukung FTPL.

2.5.3. Kelompok Keynesian