Perilaku Bio-ekologi Elang Jawa
menjadi mendung atau hujan elang jawa cenderung tidak melakukan aktivitas Nweton 1986 dalam Utami 2002.
Beberapa perilaku elang jawa yaitu : a.
Soaring Soaring
yaitu terbang melayang dan berputar, dengan tidak mengepakkan sayapnya, hanya memanfaatkan naiknya udara panas Afianto 1999
. Aliran udara
sangat penting bagi beberapa jenis satwaliar, adanya aliran udara panas dari bawah lembah ke atas gunung sangat menguntungkan bagi burung-burung elang
yang terbang di angkasa Alikodra 2002. b.
Gliding Gliding
merupakan bentuk terbang meluncur tanpa adanya aktivitas mengepaknya sayap. Perilaku ini biasa terjadi saat elang ingin terbang dengan
menempuh jarak yang cukup jauh Widodo 2004. c.
Undulating Terbang undulating adalah terbang naik turun secara periodik dengan arah
horizontal. Aktivitas ini berfungsi untuk menarik perhatian pasangannya,
menunjukan teritori dan mengusir individu lainnya Alikodra 2002.
d. Berburu
Elang jawa melakukan aktivitas berburu dengan dua macam teknik. Teknik yang pertama ”perch hunting” adalah dengan cara bertengger pada dahan
di daerah perburuan sambil mengamati gerakan-gerakan yang dicurigai sebagai mangsanya. Apabila keberadaan mangsa sudah diketahui posisinya maka elang
jawa akan merundukan kepalanya sebagai pertanda elang sudah mengincar mangsanya, lalu segera disambar dengan kedua cakarnya. Teknik yang kedua
yaitu ”ambush hunting” dengan cara terbang rendah diatas tajuk pohon kemudian berputar-putar sambil mencari mangsanya. Apabila mangsa sudah terlihat maka
segera meluncur dan menyambar mangsa yang berada di dahan atau lantai hutan Afianto 1999.
e. Perilaku kawin
Untuk dapat melakukan aktivitas kawinan elang jawa jantan haruslah sudah mencapai dewasa tubuh yaitu pada sekitar umur empat tahun, sedangkan
individu betina ketika sudah mencapai dewasa kelamin yaitu pada sekitar umur enam tahun Prawiradilaga 1999 dalam Widodo 2004. Dalam memulai perilaku
kawin pasangan elang jawa biasanya memulai terbang bersama soaring selama kurang lebih 15 menit kemudian mereka hinggap pada suatu dahan di pohon
sarang .
Selanjutnya betina akan merundukan tubuhnya hingga posisi hampir mendatar dengan sayap terbuka dan sambil menggerakkan sayapnya untuk
menjaga gar tetap seimbang. Kemudian individu jantan akan menaiki dari
belakang dengan sayap terbuka pula .
Selama aktivitas pasangan elang jawa mengeluarkan suara kwik... kwik... kwik... kwik..., aktivitas kopulasi
berlangsung 11 detik. Setelah kawin elang jantan akan bertengger sebentar lalu terbang Afianto 1999.