Manajemen pengelolaan HASIL DAN PEMBAHASAN

a b Gambar 13 a. Blok kandang elang di PPS Cikananga, b. Kandang elang di PPS Gadog Populasi dan distribusi parasit disebabkan oleh banyak faktor, faktor- faktor tersebut antara lain disebabkan oleh flora, fauna, air, suhu, pH dan kandungan mineralnya, kondisi lingkungan, serta populasi hospes dan perilakunya Kusumamihardja 1995. Faktor-faktor yang diduga menjadi penyebab kecacingan pada elang jawa dan elang brontok yang diperoleh dari ketiga lokasi yaitu faktor perilaku dan faktor manajemen satwa. Faktor perilaku yang diduga yaitu burung-burung elang tersebut membersihkan paruh dengan cakarnya, membersihkan bagian tubuhnya pada bagian dada dan sayap dengan menggunakan paruh menelisik, serta perilaku makan yang terjadi di lantai kandang dengan waktu yang cukup lama karena pakan diletakkan di lantai kandang oleh animal keeper. Ketiga perilaku tersebut termasuk dalam perilaku harian yang terlihat pada saat pengamatan perilaku disekitar kandang, perilaku harian lain yang dapat terlihat antara lain yaitu bersuara, terbang, bertengger, berjalan dan melompat, membersihkan paruh, menelisik, makan serta buang kotoran defekasi. Selama pengamatan diseluruh lokasi penelitian, untuk perilaku buang kotoran defekasi terlihat pada sekitar pukul 09.20-09.30, 10.50-11.00 dan 13.00-13.10. Perilaku elang dikandang tidak terlalu banyak, hal ini dikarenakan keterbatasan ruang gerak yang tersedia sehiangga mempengaruhi aktifitas elang selama di kandang. Di menit-menit awal pengamatan perilaku yang terlihat hanyalah cenderung terbang, bersuara, berjalan dan melompat dan terkadang bertengger serta defekasi, hal tersebut diduga karena burung-burung elang yang ada di ketiga lokasi penelitian cukup sensitif dan mudah stress dengan kehadiran manusia disekitar kandang. Ketika sudah berada cukup lama disekitar kandang dan merasa kehadiran peneliti dianggap tidak membahayakan bagi burung tersebut maka terlihat perilaku burung cenderung lebih sering bertengger sambil melakukan beberapa aktivitas seperti menelisik, membersihkan paruh, makan dan terkadang terlihat buang kotoran. Faktor lain yang diduga sebagai penyebab terjadinya kecacingan yaitu faktor manajemen. Faktor manajemen satwa tersebut antara lain penempatan kandang yang saling berdekatan satu sama lain, serta penempatan kandang yang berdekatan dengan kandang satwa lain. Kondisi kandang yang saling berdekatan satu sama lain yaitu terdapat pada PPS Cikananga, yang mana kondisi antara satu kandang dengan lainnya hanya dibatasi oleh dinding kawat yang tidak terlalu rapat, sehingga ketika burung lain buang kotoran dapat masuk kedalam kandang burung lain. Kondisi kandang yang berdekatan dengan kandang satwa lain yaitu terdapat di PPS Gadog. Kandang elang jawa yang ada di PPS Gadog terletak berdekatan dengan kandang peternakan ayam broiler yang mana berada dalam satu kawasan, kondisi dari kandang ayam tersebut kebersihannya kurang terawat. Gambar 14 Pakan yang diletakkan di lantai kandang Pakan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pemeriksaan morfologi telur cacing dalam feses ditemukan sebanyak lima jenis cacing saluran pencernaan yang menginfeksi burung elang brontok yaitu Strigea sp, Neodiplostomum sp, Heterakis sp, Ascaridia sp dan Capillaria sp, sedangkan elang jawa hanya terinfeksi oleh jenis Heterakis sp, Strigea sp, dan Capillaria sp. Diperoleh dua jenis telur cacing yaitu Ascaridia sp dan Capillaria sp yang dapat terdeteksi nilai TTGTnya. Dari PPS Cikananga yaitu pada elang brontok 4 terdapat telur Ascaridia sp dengan nilai 147,5 TTGT, sedangkan dari PPS Gadog yaitu pada elang jawa diperoleh telur Capillaria sp dengan nilai 1868 TTGT. Faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap terjadinya transmisi cacing parasitik yaitu faktor perilaku dan manajemen satwa. Pada faktor perilaku terlihat perilaku membersihkan paruh dengan cakar, membersihkan bagian tubuh pada bagian dada dan sayap dengan menggunakan paruh menelisik, serta perilaku makan yang terjadi di lantai kandang dengan waktu yang cukup lama. Pada faktor manajemen satwa serta penempatan kandang yang saling berdekatan satu sama lain, serta penempatan kandang yang berdekatan dengan kandang satwa lain.

6.2 Saran

1. Melalui pengetahuan siklus hidup cacing-cacing yang ditemukan pada ketiga lokasi penelitian maka perlu memperhatikan manajemen kesehatan hewan yang dapat mengendalikan terjadinya kecacingan. 2. Pemberian anthelmintika sebaiknya dilakukan secara bijaksana berdasarkan pemeriksaan feses. DAFTAR PUSTAKA Afianto MY. 1999. Studi Beberapa Aspek Ekologi Elang Jawa Spizaetus bartelsi, Stersemann 1924 di Gunung Salak [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Alikodra HS. 2002. Pengelolaan Satwaliar, Jilid I. Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan Instituit Pertanian Bogor. Bogor. Atkinson CT, Thomas NJ, Hunter DB. 2008. Parasitic Diseases of Wild Birds. Wiley- Blackwell. USA BirdLife International. 2008. Spizaetus cirrhatus. In: IUCN 2009. IUCN Red List of Threatened Species. Version 2009.1. www.iucnredlist.org. Downloaded on 10 September 2009. Borhanikia A, Rostami A, Shahi-Ferdous MM, Meshgi B. 2006. European Association of Zoo and Wildlife Veterinarians EAZWV 6th scientific meeting, May 2 4 - 28 - 2006. Budapest, Hungary Cole RA, Thomas NJ, Roderick CL. 1995. Bothrigaster Vanolans Trematoda: Cyclocoelidae Infection In Two Flonda Snail Kites Rostrhamus sociabilis plumbeus . J of Wild Dis, 314, pp. 576-578 Cole RA. 1999. Acanthocephaliasis. Edotor : Milton Friend, J. Christian Franson and Elizabeth A. Ciganovich . Field Manual of Wildlife Diseases General Field Procedures and Diseases of Birds. Madison, USA. Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Ditjen PHKA. 2004. Lima Puluh Taman Nasional di Indonesia. Bogor: Pusat Informasi Konservasi Alam. Ferguson-Lees, J, David AC. 2005. Raptors of the World. Princeston University Press. New Jersey, United States, 992 pp. Gjershaug JO, Kvaløy K, RØV N, Prawiradilaga DM, Suparman U and Rahman Z. 2004. The taxonomic status of Flores Hawk EagleSpizaetus floris. Forktail. 20 : 55–62. Gjershaug JO, Rov N, Nygard T, Prawiradilaga DM., Afianto MY, Hapsoro, Supriatna A. 2004. Home-Range Size Of The Javan Hawk-Eagle Spizaetus bartelsi Estimated From Direct Observations and Radiotelemetry. The Raptor Research Foundation. J Raptor Res. 384:343-349. Greiner EC, Ritchie BW. 1994. Parasites. Editor: Branson W. Ritchie, Greg J. Harrison, Linda R. Harrison. Avian Medicine: Principles And Application.Wingers Publishing. Florida. 44 Harianto, Andono A, Hasan M, Dewi YN, Triprajawan T, Artawan IM, Suparman U. 2009. Buku Informasi Burung Pemangsa [Raptor] di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Cianjur. Hoberg EP, Miller GS, Wallner-Pendleton E, Hedstrom 0R. 1989. Helminth Parasites Of Northern Spotted Owls Strix Occidentalis Caurina From Oregon. J of Wild Dis , 252, 1989, pp. 246-251. Huffman JE. 2008. Trematodes. Editor: by Carter T. Atkinson, Nancy J. Thomas and D. Bruce Hunter. Parasitic Diseases of Wild Birds. USA. Kanwar S, Hickey MJ and Kubes P. 1998. Postischemic Inflammation: a Role for Mast Cells in Intestine but not in Skeletal Muscle. Am. Physol. 275: G212- G218. Kinsella JM, Foster GW, Cole RA, Forrester DJ. 1998. Helminth Parasites of The Bald Eagle, Haliaeetus leucocephalus, In Florida. J of The Hel Soc pp 65-68. Washington. Kocan AA, Locke LN. 1974. SOME Helminth Parasites Of The American Bald Eagle. J of Wild Dis. 1: 8-10. Krone O, Cooper JE. 2002. Parasitic Diseases. Birds Of Prey: Health Disease Third Edition. Chapter Seven. Blackwell Science, Inc. USA. Kusumamihardja S. 1995. Parasit dan Parasitosis pada Hewan Ternak dan Hewan Piaraan di Indonesia. Pusat Antar Universitas Bioteknologi. IPB. Bogor. Lavoie M, Mikaelian I, Sterner M, Villeneuve A, Fitzgerald G, McLaughlin J.D, Lair S,and Martineau D. 1999. Respiratory Nematodiases in Raptors in Quebec. J of Wild Dis , 352: 375–380. Lierz M, Joseph JJ. 2000. Veterinary Aspects Of A Falcon Release Project. European Association of Zoo and Wildlife Veterinarians EAZWV. Third scientific meeting, May 31th - June 4th, 2000. PARIS, France. MacKinnon J. 1995. Panduan Lapangan Pengenalan Burung di Jawa dan Bali. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. McLaughlin JD. 2008.Cestodes. Editor: Carter T. Atkinson Nancy J. Thomas, D. Bruce Hunter. Parasitic Diseases of Wild Birds. Wiley-Blackwell. USA. Neve1 LD, Fargallo JA, Vergara P, Lemus JA, Jarén-Galán M, Luaces I. 2008. Effects of Maternal Carotenoid Availability In Relation To Sex, Parasite Infection and Health Status of Nestling Kestrels Falco tinnunculus. Published by The Company of Biologists. The J of Exp Bio 211:1414-1425 .