2.2.2 Morfologi
Elang brontok merupakan elang dari salah satu genus Spizaetus dengan ukuran yang cukup besar dan tidak terpaut jauh dengan ukuran tubuh elang jawa.
Elang ini memiliki keunikan pada corak warna tubuhnya fase serta terdapat jambul yang tidak terlalu panjang. Menurut Prawidilaga et al. 2003 elang
brontok dari sub spesies Spizaetus cirrhatus limnaetus yang tersebar di Sumatra, Jawa dan Kalimantan, memiliki tiga fase, yaitu:
a. Fase Terang Light morph
Pada fase ini tubuh elang bagian atas berwarna putih bercorak kehitaman memanjang, demikian pula strip pada mata dan kumis yang memiliki warna
kehitaman. b.
Fase gelap Dark morph Seluruh tubuh elang berwarna coklat gelap dengan garis hitam pada ujung
ekor, terlihat kontras dengan bagian ekornya yang coklat dan lebih terang. Burung muda pun berwarna gelap.
c. Fase peralihan Intermedate morph
Pada fase peralihan ini terlihat pada pola warna corak atau coretan dan garis yang condong hampir sama dengn fase terang, hanya bagian bawahnya abu-
abu kecoklatan. Menurut Prawiladilaga et al 2003 karakteristik antara jantan dan betina
pada elang brontok sama setiap fasenya namun untuk fase menengah pada elang dewasa sama dengan fase terang, hanya bagian bawahnya berwarna abu-abu
kecoklatan, dan untuk fase gelap dewasa berwarna coklat sangat gelap dan hampir hitam.
Elang brontok dewasa memiliki warna lingkaran mata iris kuning sampai coklat, paruh kehitaman serta kuning kehitaman dan pada kaki tampak kuning
kehijauan. Ukuran tubuh berkisar antara 57-79 cm, dengan berat tubuh 1,3 kg sampai 1,9 kg, bertubuh ramping, sayap sangat lebar dengan panjang rentang
sayap antara 127-138 cm, ekor panjang berbentuk bulat, serta jambul yang sangat pendek. Prawidilaga et al. 2003; Sozer Nijman 1998
.
2.2.3 Ekologi dan penyebaran
Gambar 3 Lokasi penyebaran jenis Spizaetus cirrhatus Ferguson David 2005 Spizaetus cirrhatus
memiliki enam taksa yang diakui. Taksa berjambul terdiri dari dua jenis cirrhatus Selatan India pada dataran Rajasthan dan Gangga
serta ceylanensis Sri Lanka. Taksa tidak berjambul terdiri dari empat jenis yaitu andamanensis pulau Andaman, limnaeetus utara India dan Nepal melalui
Myanmar, selatan Indocina, Semenanjung Malaya untuk Sunda Besar dan Filipina selatan, vanheurni pulau Simeulue barat Sumatera dan floris Lombok,
Sumbawa dan Flores Gjershaug et al. 2004. Menurut Ferguson David 2001 dalam Prawiradilaga et al. 2003,
penyebaran elang brontok di dunia umumnya ditemukan pada ketinggian di bawah 1500 mdpl, namun sebagian bisa juga ditemukan pada ketinggian 2200
mdpl. Habitat yang disukai dan digunakan oleh elang brontok untuk beraktivitas yaitu berupa padang rumput, daerah berhutan yang berpohon, sumber-sumber air
yang ditumbuhi pohon, perkebunan teh, hutan di perkampungan, bahkan dipinggiran perkotaan.