Latar Belakang Tujuan Manfaat

1.2 Tujuan

1. Mempelajari jenis-jenis dan derajat infeksi cacing saluran pencernaan burung elang jawa dan elang brontok 2. Sebagai studi awal tentang faktor perilaku dan manajemen kesehatan pada burung elang di tempat rehabilitasi yang mungkin berpengaruh terhadap terjadinya transmisi cacing parasitik.

1.3 Manfaat

Memberikan informasi ilmiah tentang berbagai jenis cacing saluran pencernaan yang dapat menginfeksi elang jawa Spizaetus bartelsi Stressman 1924 dan elang brontok Spizaetus cirrhatus Gmelin 1788 di beberapa pusat rehabilitasi sehingga dapat memberi kontribusi untuk menata strategi pegelolaan selama proses rehabilitasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bio-ekologi Elang Jawa

2.1.1 Klasifikasi

Elang jawa Spizaetus bartelsi atau sering disebut sebagai Javan Hawk- Eagle , merupakan salah satu burung pemangsa raptor yang berada di puncak rantai makanan top predator. Menurut Stresemann 1924 dalam Widodo 2004 elang jawa tergolong dalam : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Sub-filum : Vertebrata Kelas : Aves Ordo : Falconiformes Famili : Accipitridae Genus : Spizaetus Spesies : Spizaetus bartelsi Stresemann, 1924 Gambar 1 Elang jawa Spizaetus bartelsi

2.1.2 Morfologi

Secara garis besar elang jawa mempunyai tubuh yang cukup besar untuk ukuran genus Spizaetus tetapi lebih kecil dari kebanyakan elang pada umumnya. Ciri yang mendasar burung ini diantaranya mempunyai jambul di kepala yang tegak cukup panjang serta warna tubuh coklat yang kontras. Terdapat beberapa fase warna tubuh sesuai dengan perkembangan usia Setiadi et al. 2000. Pada elang jawa dewasa memiliki warna kepala yang coklat kemerahan dan bagian tengkuk yang coklat kekuning-kuningan. Bagian tengkuk tersebut terlihat lebih terang dari badannya yang lebih tua warnanya. Bulu-bulu pada bagian atas kepala berwarna coklat kehitaman, bagian di sekitar mata berwarna coklat tua kelihatan gelap, serta lingkar mata iris yang berwarna kuning terang. Pada bagian paruh memiliki warna abu-abu tua sampai kehitaman dengan bagian dahinya berwarna abu-abu. Jambul berjumlah dua sampai empat bulu yang berwarna coklat kehitaman dengan ujung jambul terdapat garis keputihan, panjangnya bisa mencapai 12 cm. Prawiradilaga et al. 2003; Sozer Nijman 1998; Setiadi et al. 2000. Bagian leher yang berwarna putih pucat dengan setrip hitam yang melintang dari pangkal paruh sampai ujung dada. Pada bagian punggung dan sayap atas berwana coklat gelap. Ujung bulu sayap primer berwarna hitam sedangkan bagian sisi atas ekor berwarna coklat tua dengan empat garis lebar berwarna coklat. Jari kaki berwarna kuning dengan kuku cakar yang berwarna hitam Prawiradilaga et al. 2003. Menurut Setiadi et al. 2000 pada burung elang jawa remaja, bagian dadanya berwarna kuning tua kemerahan. Strip hitam di dada dan kaki belum jelas dan berangsur-angsur akan semakin jelas menjelang dewasa. Bagian atas kepala coklat kemerahan tanpa garis pinggir pada paruh dan dagu tidak ada. Panjang tubuh elang jawa sekitar 60-70 cm Sozer Nijman 1998. Menurut Prawiradilaga et al. 2003 ukuran tubuh elang jawa betina lebih besar dibandingkan dengan jantan. Rentang sayap yang dimiliki elang jawa antara 100- 1300 cm.