18
3.5 Metode Pengambilan Contoh
Pengambilan responden dalam penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode purposive sampling dan metode accidental sampling. Hal ini
dilakukan karena adanya beberapa perbedaan karakteristik antara dua populasi yang berbeda yaitu nelayan dan wisatawan.
Menurut Nazir 2005, metode purposive sampling adalah penarikan sampel yang dipilih secara cermat menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel
tersebut. Metode accidental sampling adalah metode pengambilan sampel yang dilakukan tanpa perencanaan yang seksama, dengan responden yang dimintai
informasi benar-benar diperoleh secara kebetulan tanpa suatu pertimbangan tertentu.
Metode purposive sampling diterapkan pada 30 orang nelayan yang tinggal di wilayah Pulau Pramuka. Responden nelayan diambil berdasarkan jenis alat
penangkapan ikan yang dominan, yaitu payang, bubu, pancing gandar dan jaring ikan hias. Kemampuan responden dalam menjawab dan memahami kuisioner
yang diajukan sangat dipertimbangkan. Apabila responden tidak dapat memahami atau menjawab kuesioner maka akan diganti dengan responden yang lain.
Metode accidental sampling diterapkan pada wisatawan. Jumlah responden wisatawan yang diambil ialah 30 orang. Menurut Walpole 1982, jumlah
reponden 30 orang merupakan syarat minimal agar dapat dilakukan pendugaan parameter melalui metode statistika.
3.6 Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah menggunakan tiga analisis. Analisis yang digunakan ialah analisis terhadap sektor perikanan tangkap, analisis
terhadap sektor pariwisata dan analisis menggunakan matriks SWOT.
3.6.1 Analisis terhadap sektor perikanan tangkap
Sektor perikanan tangkap dianalisis dengan melihat volume hasil tangkapan, jumlah trip per tahun, jumlah kapal penangkapan ikan dan jumlah nelayan yang
ada dalam suatu unit penangkapan ikan. Selain itu dilakukan analisis deskriptif
19 terhadap keragaan teknis unit penangkapan ikan dominan yang ada di lokasi
penelitian.
3.6.2 Analisis terhadap sektor pariwisata
Sektor pariwisata dianalisis dengan penghitungan permintaan rekreasi dan pembuatan kurva permintaan rekreasi. Selain itu analisis terhadap sektor
pariwisata diuji menggunakan evaluasi ekonometrika.
3.6.2.1 Kurva permintaan rekreasi Metode yang digunakan untuk menganalisis permintaan rekreasi adalah
travel cost method atau metode biaya perjalanan. Travel cost method merupakan metode yang biasa digunakan untuk memperkirakan recreational value atau nilai
rekreasi dari suatu lokasi atau obyek. Metode ini merupakan metode pengukuran secara tidak langsung terhadap barang atau jasa yang tidak memiliki nilai pasar
atau non market good or service Sobari dan Anggraini 2008. Metode biaya perjalanan di dalam penelitian ini menggunakan
pengelompokan pendapatan pengunjung berdasarkan pengeluaran individu atau untuk memperkirakan rata
–rata kurva permintaan individu terhadap lokasi wisata, dalam pendekatan ini pengunjung dikelompokkan berdasarkan pengeluaran
Grigalunas 1998 diacu dalam Sobari dan Anggraini 2008. Fungsi permintaan dan surplus konsumen atas kunjungan wisata untuk model individual sebagai
berikut : 1 Pendugaan fungsi permintaan
=
0 1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
Keterangan : X
1
= Biaya perjalanan X
2
= Lama kunjungan X
3
= Pendapatan X
4
= Persepsi responden X
5
= Nilai waktu kunjungan
20 2 Transformasi fungsi permintaan di atas ke fungsi permintaan asal
=
1 1
3 Menduga Konsumen surplus CS = U
– b
2
b
2
= x Q
4 Menghitung total benefit lokasi wisata =
× Keterangan :
NET = total manfaat ekonomi lokasi wisata CS = consumer
TV = total kunjungan per tahun
3.6.2.2 Analisis persepsi dan apresiasi terhadap obyek wisata Penggunaan analisis persepsi dan apresiasi dilakukan untuk mengukur
tingkat keindahan dan kenyamanan obyek wisata. 1 Keindahan alam
Keindahan alam merupakan nilai relatif yang diberikan oleh manusia kepada alam yang memiliki ciri tertentu dan mendatangkan rasa ketertarikan atau
kekaguman. Secara kuantitatif dapat dirumuskan :
Keterangan : = Keindahan alami
= Jumlah responden yang sepakat menyatakan “indah” = Jumlah seluruh responden
Skor dari keindahan 80 : sangat indah
60 - 79 : lebih dari indah 40 - 59 : indah
20 - 39 : kurang indah 20 : tidak indah
21 2 Kenyamanan Comfortability
Kenyamanan merupakan nilai yang diberikan oleh manusia terhadap suatu rasa kelapangan, ketentraman dan keamanan. Secara kuantitatif dapat dirumuskan :
Keterangan : = Kenyamanan alami
= Jumlah responden yang sepakat menyatakan “nyaman” = Jumlah seluruh responden
Skor dari kenyamanan 80 : sangat nyaman
60 - 79 : lebih dari nyaman 40 - 59 : nyaman
20 - 39 : kurang nyaman 20 : tidak nyaman
3.6.2.3 Evaluasi model permintaan pariwisata Menurut Putri 2008, untuk mengetahui bahwa model yang diduga
terpenuhi secara teori dan statistik digunakan evaluasi model dugaan. Kriteria yang digunakan ialah kriteria statistik, kriteria ekonometrika dan kriteria ekonomi.
Kriteria statistik
Menurut Putri 2008, pengujian model regresi secara statistik diawali dengan pembuatan tabel analysis of variance ANOVA untuk F
hitung
dan R
2
koefisien determinasi. Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel dependen dipengaruhi oleh variabel-variabel independen,
sedangkan pengujian korelasi r digunakan untuk mengetahui keeratan antar hubungan variabel dependen dan independen
Menurut Putri 2008, pengujian kebenaran hipotesa dilakukan dengan uji t- student dan uji Fisher F. Uji F dilakukan untuk mengetahui secara serentak
variabel independen atau menguji koefisien regresi secara menyeluruh, sedangkan uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi parsial secara individu. Uji
statistik Fisher F dalam penelitian ini mengajukan hipotesa :
22 H
= b
1
= b
2
= b
3
= b
4
H
1
= b
1
≠ 0, b
2
≠ 0, b
3
≠ 0, b
4
≠ 0 Keterangan :
H = Hipotesis yang akan diuji
H
1
= Hipotesis alternatif b = Parameter populasi
=
1 ×
Keterangan : JKR = Jumlah kuadrat regresi
JKD = Jumlah kuadrat residual n
= Jumlah sampel k
= Jumlah variabel Kriteria : Jika F
hitung
F
tabel
berarti terima H , artinya biaya perjalanan rata-rata,
pendapatan pertahun dan kualitas persepsi responden tidak
mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan. Jika F
hitung
F
tabel
berarti tolak H , artinya biaya perjalanan rata-rata,
pendapatan pertahun dan kualitas persepsi responden mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan.
Uji statistik t dalam penelitian ini mengajukan hipotesa : H
: X
i
= 0 H
: X
i
≠ 0 Kriteria : Jika t
hitung
t
tabel
berarti terima H , artinya X
i
tidak berpengaruh nyata terhadap Q.
Jika t
hitung
t
tabel
berarti tolak H , artinya X
i
berpengaruh nyata terhadap Q.
Kriteria ekonometrika
a Normalitas Menurut Putri 2008, cara mendeteksi normalitas adalah dengan melihat
grafik normal probability atau histogram, yaitu dengan melihat penyebaran titik pada sumbu diagonal untuk grafik normal probability sedangkan untuk
histogram dngan melihat kurva yang berbentuk lonceng. Menurut Santoso
23 2000, dasar pengambilan keputusan berdasarkan grafik normal probability
adalah sebagai berikut : - Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. - Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b Homoskedasitas
Menurut Santoso 2000, model regresi linear harus memenuhi homoskedasitas yaitu, varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain harus harus konstan. Jika tidak maka akan terjadi heteroskedasitas. Menurut Putri 2008, model regresi yang baik ialah jika tidak terjadi
heteroskedasitas dan untuk mendeteksi hal tersebut digunakan grafik scatterplot. Grafik scatterplot digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya
pola tertentu dimana sumbu X dan Y yang telah diprediksi dan sumbu Y residual yang telah distudentized, dengan dasar pengambilan keputusan
sebagai berikut : - Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola
tertentu yang teratur, maka telah telah terjadi homoskedasitas. - Jika tidak ada pola jelas, serta titik menyebar di atas atau di bawah
sumbu pada angka nol pada sumbu Y, maka terjadi heteroskedasitas. c Multikolinearitas
Menurut Santoso 2000 diacu dalam Putri 2008, bahwa antar variabel X tidak boleh terjadi hubungan linear yang sempurna. Cara mendeteksi
multikolinearitas adalah sebagai berikut : - Besaran VIF dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas
multikolinearitas adalah memiliki nilai VIF di sekitar angka Tolerance mendekati 1.
- Besaran korelasi antar variabel independen. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah koefisien korelasi antar variabel
independen haruslah lemah di bawah 0,5.
24 d Autokorelasi
Menurut Gujarati 1997, autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau
ruang. Model regresi yang baik seharusnya bebas dari autokorelasi. Cara mendeteksi autokorelasi yaitu dengan uji Durbin-Watson dengan patokan
sebagai berikut : - Angka Durbin-Watson di bawah -2 berarti ada autokorelasi
- Angka Durbin-Watson di antara -2 hingga +2 berarti tidak ada autokorelasi
- Angka Durbin-Watson di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif
Kriteria ekonomi
Menurut Putri 2008, kriteria ekonomi diperlukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu fungsi atau model layak digunakan, apabila dilihat dari segi
ekonomi. Secara apriori teori ekonomi, tanda yang diharapkan dalam penggunaan biaya perjalanan menuju obyek wisata adalah negatif. Tanda negatif menunjukkan
bahwa apabila jumlah biaya perjalanan yang dikeluarkan semakin tinggi, maka jumlah kunjungan wisata ke obyek wisata tersebut semakin rendah. Tanda yang
diharapkan untuk variabel pendapatan adalah positif. Tanda positif menunjukkan bahwa apabila jumlah pendapatan bertambah, maka jumlah kunjungan wisatawan
akan bertambah. Menurut Putri 2008, untuk tanda yang diharapkan pada variabel kualitas
ialah positif. Variabel kualitas bertanda positif menunjukkan bahwa apabila kualitas wisatawan terhadap obye wisata semakin tinggi, maka jumlah kunjungan
wisatawan ke obyek wisata tersebut akan semakin tinggi.
3.6.3 Analisis SWOT