Keragaan perekonomian di Kabupaten Kepulauan Seribu

36 tanggal 31 Maret 1997 tentang organisasi dan tata kerja Balai Taman Nasional dan unit Taman Nasional. Untuk menghindari atau mengurangi tingkat kerusakan lingkungan pesisir dan terumbu karang yang ada, pemerintah telah menetapkan sebagian besar kawasan Kepulauan Seribu sebagai kawasan Taman Nasional Laut TNL Kepulauan Seribu Noor 2004. Menurut Noor 2004, keunikan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu adalah ekosistem pesisir dengan terumbu karang yang dimilikinya. Ekosistem pesisir mempunyai produktivitas dan keanekaragaman jenis biota yang tinggi. Pada awalnya TNL adalah merupakan cagar alam laut yang ditetapkan pada tahun 1982, pada saat itu merujuk pada undang-undang Pokok Kehutanan tahun 1967 dengan fungsi sebagai cagar alam laut. Pada tahun 1982 diselenggarakan kongres nasional taman laut sedunia yang berlangsung di Bali, dan diumumkan perubahan fungsi dari cagar alam laut Kepulauan Seribu menjadi Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu Noor 2004. Menurut Noor 2004, keunikan TNL Kepulauan Seribu terletak pada ekosistem pesisir dengan terumbu karang yang dimilikinya. Ekosistem pesisir mempunyai produktivitas yang tinggi dengan keanekaragaman jenis biota laut yang tinggi pula. Terumbu karang berfungsi sebagai habitat, tempat mencari makan dan berkembang biak bagi biota lain seperti molusca, crustacea, echinodermata, rumput laut dan jenis-jenis ikan karang. Begitu juga dengan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, disana terdapat keanekaragaman hayati berupa biota laut yang antara lain berupa berbagai jenis terumbu karang, ikan hias, rumput laut, ganggang laut dan molluska. Kawasan ini memiliki keanekaragaman hayati karang yang tinggi, meliputi 67 genera dan subgenera yang mencakup paling sedikit 123 spesies karang.

4.2 Keragaan perekonomian di Kabupaten Kepulauan Seribu

Perekonomian di Kabupaten Kepulauan Seribu sangat bergantung pada peranan perikanan tangkap. Selama periode tahun 2002-2006 peranan perikanan tangkap dalam perekonomian Kabupaten Kepulauan Seribu terlihat dari kontribusinya terhadap PDRB yaitu lebih dari 98 total PDRB. Perikanan tangkap memiliki kontribusi besar di dalam perekonomian Kabupaten Kepulauan 37 Seribu dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006 tetapi kontribusi perikanan tangkap terhadap PDRB sektor pertanian mengalamii trend yang menurun Gambar 9. Sumber : Diolah dari BPS Kabupaten Kepulauan Seribu 2008 Gambar 9 Perkembangan kontribusi PDRB sub sektor perikanan tangkap terhadap sektor pertanian Tahun 2002-2006 Apabila dilihat pada PDRB Kabupaten Kepulauan Seribu baik dengan minyak bumi dan gas bumi Migas maupun tanpa minyak bumi dan gas bumi Non-Migas, kontribusi perikanan tangkap terhadap PDRB secara keseluruhan memiliki trend yang menurun Gambar 10 dan 11, tetapi pada kontribusi PDRB Non-Migas dari tahun 2004 hingga pada tahun 2006 sektor perikanan tangkap mengalami peningkatan. Dari kondisi tersebut, terlihat walaupun peranan perikanan tangkap mengalami penurunan drastis di tahun 2003, tetapi peranan perikanan tangkap bertambah besar terhadap perekonomian Kabupaten Kepulauan Seribu. Oleh karena itu sudah seharusnya perikanan tangkap diberikan perhatian yang lebih baik oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, sehingga keberadaan perikanan tangkap dapat menjadi sektor unggulan yang mendukung sektor lain, seperti sektor pariwisata terutama wisata bahari. y = -0,000x + 2,418 R² = 0,034 97,50 98,00 98,50 99,00 99,50 100,00 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 K on tr ib u si te rh adap sekto r p e rtan ian Tahun 38 Sumber : Diolah dari BPS Kabupaten Kepulauan Seribu 2008 Gambar 10 Perkembangan kontribusi PDRB sektor perikanan tangkap terhadap total PDRB Kabupaten Kepulauan Seribu dengan migas Tahun 2002-2006 Sumber : Diolah dari BPS Kabupaten Kepulauan Seribu 2008 Gambar 11 Perkembangan kontribusi PDRB sektor perikanan tangkap terhadap total PDRB Kabupaten Kepulauan Seribu tanpa migas Tahun 2002- 2006

4.3 Keragaan Perikanan Tangkap di Pulau Pramuka