Hubungan Pariwisata dengan Perikanan Tangkap Analisis SWOT

13 yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Menurut Yoeti 1996, pariwisata ialah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu dengan tujuan rekreasi. Menurut Damardjati 2006, wisata bahari merupakan pemanfaatan pariwisata di atas kawasan air, sehingga pengembangannya secara lengkap dan profesional dapat dijadikan suatu obyek wisata yang menarik. Suatu obyek wisata bahari biasanya digambarkan sebagai obyek wisata air yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menyelam scuba diving, berselancar surfing, berperahu boating dan lain-lain.

2.3 Permintaan Pariwisata

Menurut Yoeti 2006, sifat atau karakter permintaan untuk melakukan perjalanan wisata pada dasarnya sangat berbeda dengan permintaan untuk produk yang dihasilkan oleh perusahaan manufaktur tangible goods. Perbedaan sifat atau karakter tersebut terlihat dari elastisitas permintaan pariwisata yang menunjukkan elastisitas langsung terhadap pendapatan dan biaya perjalanan. Permintaan pariwisata sangat peka terhadap keadaan sosial, politik dan keamanan, permintaan wisata selalu meningkat expansion berdasarkan musimnya seasonality. Menurut Middleton 1994, permintaan pasar dan perilaku konsumen dalam perjalanan wisata menggambarkan dua dimensi, yaitu : 1 Faktor penentu Faktor penentu ialah faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor politik yang ada dalam suatu masyarakat yang membatasi jumlah permintaan terhadap perjalanan wisata. 2 Faktor motivasi Faktor motivasi adalah faktor internal yang ada dalam setiap individu seperti kebutuhan, keinginan dan impian.

2.4 Hubungan Pariwisata dengan Perikanan Tangkap

Pemanfaatan potensi sektor perikanan tangkap terhadap pengembangan sektor pariwisata selama ini masih kurang di Indonesia, padahal apabila keduanya digabungkan maka akan melahirkan rekreasi perikanan tangkap recreational 14 fishing yang apabila dimanfaatkan secara optimal akan menjadi tambahan bagi PDRB daerah dan income bagi perekonomian daerah Badan Pusat Statistik 2005. Menurut Pitcher dan Hollingsworth 2002, perikanan tangkap rekreasi dapat diartikan sebagai kegiatan menangkap ikan untuk kesenangan. Selain sebagai suatu kesenangan, ada manfaat pelengkap yang didapat dari rekreasi perikanan, seperti keuntungan ekonomi, sumber makanan dan suatu pelatihan olah raga memancing sport fishing Pitcher dan Hollingworth, 2002.

2.5 Analisis SWOT

Menurut Ramli 2007, pengembangan ialah upaya memperluas atau mewujudkan potensi, membawa suatu keadaan secara bertingkat kepada suatu keadaan yang lebih lengkap, lebih besar, lebih baik, memajukan sesuatu dari yang lebih awal kepada yang lebih akhir atau dari yang lebih sederhana menjadi yang lebih kompleks. Dilihat dari segi kualitatif, pengembangan berfungsi sebagai peningkatan meliputi penyempurnaan program ke arah yang lebih baik. Hal – hal yang dikembangkan meliputi aktivitas manajemen yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi dan pengembangan itu sendiri. Dari segi kuantitatif, fungsi pengembangan dalam memperluas jangkauan wilayah dan jangkauan program. Menurut Ramli 2007, pengembangan kawasan wisata harus didasarkan pada regulasi nasional maupun kesepakatan internasional. Menurut Ramli 2007, cara yang digunakan untuk mendapatkan suatu kemampuan strategis antara peluang –peluang eksternal dan kemampuan internal suatu daerah yang akan dikembangkan ialah dengan analisis situasi. Faktor-faktor pariwisata yang akan dianalisis untuk pengembangan pariwisata ialah : 1 Faktor internal Faktor internal ialah faktor –faktor yang dapat mempengaruhi keberadaan suatu sektor dan berasal dari dalam sektor tersebut. 2 Faktor eksternal Faktor eksternal ialah faktor –faktor yang dapat mempengaruhi keberadaan suatu sektor tetapi berasal dari luar sektor tersebut. Metode analisis situasi umum yang digunakan adalah analisis SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats. Menurut Middleton 1994, 15 analisis SWOT ialah suatu kerangka yang bermanfaat untuk penilaian yang dilengkapi dengan penyajian informasi yang relevan hingga proses diagnosis dan pemberian petunjuk yang terbaik dalam pengembangan hingga peramalan, yang selanjutnya dapat memberikan informasi untuk taktik dan strategi pemasaran. Menurut Rangkuti 2001, analisis SWOT merupakan identifikasi secara sistematik atas kekuatan dan kelemahan dari faktor internal serta peluang dan ancaman dari faktor eksternal yang dihadapi. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui alternatif strategi pengembangan pariwisata yang paling baik. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif ialah memaksimalkan kekuatan dan kesempatan yang dimiliki serta meminimalkan kelemahan dan ancaman yang dihadapi. 3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat