Tujuan utama program pengelolaan PPI Meulaboh
pengelolaan optimal PPI. Hasil
em, elemen kunci, elemen pada sektor III dan elemen pada ormulasi model pengelolaan optimal Pangkalan Pendaratan
Ikan
No Kunci
Pada sektor III Pada sektor IV
didapatkan enam subelemen kunci sektor IV yaitu DKP Kabupaten, panglima laot, pengelola PPI, syahbandar, DKP Provinsi dan dinas perhubungan laut untuk
keberhasilan program pengelolaan PPI. Matriks ini juga menunjukkan ada satu subelemen di sektor III yaitu lembaga penegak hukum, berdasarkan Qanun Aceh
tahun 2002 tentang pengelolaan sumberdaya perikanan, dijelaskan bahwa setiap orang, kelompok dan institusi yang melanggar aturan atau hukum akan diberikan
sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku. Hal ini merupakan acuan bagi pihak penegakan hukum untuk menjalankan tugasnya sehingga pengelolaan optimal
pelabuhan perikanan bisa berjalan sesuai dengan rencana. Subelemen ini membutuhkan perhatian serius dari pemerintah kabupaten dalam keberhasilan
pengelolaan optimal di PPI Meulaboh. Subelemen di sektor III bersifat tidak stabil yang akan memberikan dampak positif namun bisa saja berdampak negatif dalam
pengelolaan optimal dan terhadap subelemen yang lain. Hasil analisis ISM memperlihatkan elemen-elemen mana di dalam sistem
yang merupakan faktor kunci bagi keberhasilan program ISM juga menyatakan elemen yang memiliki daya dorong yang tinggi untuk
keberhasilan pengelolaan program adalah elemen pada sektor III dan IV. Elemen kunci dari masing-masing elemen sistem dari program pengelolaan optimal PPI
dan plot elemen-elemen yang masuk ke dalam sektor III dan IV seperti terlihat pada Tabel berikut:
Tabel 14 Elemen sist sektor IV f
Elemen Sistem
Elemen Elemen
Elemen 1 Sekt
kat yang
ruh Pengelola PPI,
Pan t
Industri p emilik
boat,p ,
penge Penge
pa ne
or masyara
terpenga glima lao
erikanan,p edagang pengumpul
cer,buruh, konsumen,masyarakat
sekitar PPI lola PPI,
nglima laot dan layan
2 Kebutuhan untuk
terlaksananya pengelolaan
Ketersediaan SDM di PPI
Dukungan dari Pemerintah Kabapaten tentang qanun
Pengelolaan PPI,dukungan dari Kecamatan,koordinator
antar sektor, ketersediaan anggaran ke PPI,
ketersediaan fasilitas yang lengkap di PPI, Ketersedian
data base dan informasi, dukungan teknologi di PPI,
kebijakan pengelolaan PPI, penyuluhan pengelolaan
PPI, penegakan hukum dan tokoh masyarakat
Ketersedian sumberdaya manusia
di PPI, keberpihakan Pemerintah provinsi
komitmen
3 Kendala utama
pengelolaan Kualitas SDM
masih rendah di PPI
Kurang pemahaman lembaga adat tentang
Pengelolaan PPI, konflik kepentingan antar
pemerintah daerah di PPI, tidak adanya peraturan
pengelolaan optimal PPI, penempatan pengelola PPI
bukan dari keahlian ilmunya, konflik antar nelayan di PPI
Kualitas SDM yang masih rendah di PPI,
kurangnya anggaran pengelolaan
pembangunan Pelabuhan
perikananPPI rendah dan kualitas
Pengelola pelabuhan perikananPPI masih
rendah
4 Tujuan utama
pengelolaan Peningkatan
kinerja panglima laot
dan DKP di PPI
Peningkatan keuntungan usaha perikanan,pengelolaan
optimal PPI yang baik, kebijakan pemerintah yang
berpihak ke PPI, peningkatan skill pengelola
PPI, penyerapan tenaga kerja sesuai ahlinya di PPI
Kinerja DKP dan Panglima Laot di PPI
dan optimalisasi pemanfaatan SDM di
PPI
5 Tolok ukurindikator
keberhasilan pengelolaan
Adanya peraturan
pengelolaan yang jelas
tentang pengelolaan
PPI, efisiensi kerja instansi
yang terkait bagus
Terbentuk pengelolaan bersama, adanya koordinasi
antar stakeholder di PPI, tugas pokok panglima laot
dan DKP sesuai qanun, Penyerapan tenaga kerja
tinggi di PPI, Perekonomian daerah meningkat, dan tidak
terjadi konflik di PPI Adanya peraturan
pengelolaan yang jelas di PPI dan
efisiensi kerja instansi yang terkait
bagus
6 Aktivitas yang
diperlukan untuk terlaksananya
pengelolaan Koordinasi
dengan lembaga yang
saling terkait di PPI
Pengelolaan optimal PPI yang baik, peningkatan
kemampuan pengelola PPI, penyerapan tenaga kerja
sesuai ahlinya di PPI dan kesejahteraan nelayan lebih
baik
Pengelolaan PPI han
Koordinasi dengan lembaga yang saling
terkait,pembuatan Peraturan
dantrainingpelati SDM di PPI
7 Lembaga yang
Dinas kelautan embaga penegak hukum
DKP Kabupaten, nas
terlibat dalam pengelolaan
dan perikanan kabupaten
L DKP Provinsi,
Panglima Laot, Di Perhubungan Laut,
pengelola PPI dan syahbandar
Terdapat tujuh elemen sistem yang perlu diperhatikan untuk dapat bisa odel pengelolaan optimal di PPI Meulaboh yaitu 1 sektor
asyar
n yang enjad
iliki ketergantungan
ntungan
en yang ada dalam sekto
menjalankan m m
akat yang terpengaruh, 2 kebutuhan untuk terlaksananya program pengelolaan, 3 kendala utama pengelolaan, 4 tujuan utama pengelolaan, 5 tolok
ukurindikator keberhasilan pengelolaan, 6 aktivitas yang diperlukan untuk terselenggaranya pengelolaan, 7 lembaga yang terlibat dalam pengelolaan.
Keberhasilan penerapan program pengelolaan optimal pangkalan pendaratan ikan, perlu lebih memprioritaskan atau menekakan pada elemen-eleme
m i elemen kunci dari masing-masing elemen sistem. Elemen sistem
diharapkan untuk keberhasilan program pengelolaan optimal. Berdasarkan
output dari analisis ISM, pada matriks driver power- dependence akan terlihat elemen-elemen mana saja yang mem
tinggi atau kurang maupun elemen yang memiliki daya dorong kuat atau lemah terhadap sistem. Keberhasilan program pengelolaan, penting untuk lebih
memprioritaskan elemen-elemen yang berada di sektor III, yaitu elemen yang memiliki ketergantungan yang tinggi ke dalam sistem dan memiliki daya dorong
yang kuat untuk keberhasilan program pengelolaan. Perlu diperhatikan juga pada setiap elemen di sektor IV, dengan pertimbangan bahwa elemen di sektor ini
merupakan variable bebas dapat mempengaruhi elemen-elemen lainnya, serta memiliki daya dorong yang kuat untuk keberhasilan program pengelolaan.
Marimin 2004, matriks matriks driver power-dependence, dapat dilihat melalui subelemen-subelemen di dalam sistem yang memiliki keterga
kuat. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa subelemen-subelemen tersebut bersifat labil, atau mudah terjadi perubahan oleh pengaruh perubahan pada subelemen
yang lain. Subelemen-subelemen sistem juga memiliki daya dorong yang sifatnya kuat atau lemah untuk mendorong keberhasilan sistem.
Konsep penerapan program pengelolaan optimal pangkalan pendaratan ikan perlu memprioritaskan elemen-elemen kunci dan elemen-elem
r III dari masing-masing elemen sistem untuk keberhasilan program. Elemen-elemen tersebut adalah pengelola PPI, panglima laot, industri perikanan,
pemilik boat, pedagang pengumpul, pedagang pengecer dan buruh sektor masyarakat yang terpengaruh; ketersedian SDM di PPI, dukungan pemerintah
daratan dan perairan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang diper
kabupaten tentang qanun pengelolaan PPI, dukungan dari kecamatan, ketersediaan anggaran di PPI, fasilitas yang lengkap di PPI, ketersediaan data base dan
informasi, dukungan teknologi di PPI, kebijakan pengelolaan PPI, penyuluhan pengelolaan PPI dan penegakan hukum kebutuhan untuk terlaksananya program;
kualitas SDM masih rendah di PPI, kurang pemahaman lembaga adat tentang pengelolaan PPI, konflik kepentingan antar pemerintah daerah di PPI, tidak
adanya peraturan pengelolaan PPI, penempatan pengelola PPI bukan berdasarkan dari keahlian ilmunya dan konflik antar nelayan di PPI kendala utama
pengelolaan; peningkatan kinerja panglima laot dan DKP di PPI, peningkatan keuntungan usaha perikanan, pengelolaan optimal PPI, kebijakan pemerintah yang
berpihak ke PPI, peningkatan skill pengelola PPI dan penyerapan tenaga kerja sesuai ahlinya di PPI tujuan utama pengelolaan; adanya peraturan pengelolaan
yang jelas di PPI, efisiensi kerja instansi yang terkait bagus, terbentuk pengelolaan bersama, adanya koordinasi antar stakeholder di PPI, tugas pokok panglima dan
DKP sesuai qanun, penyerapan tenaga kerja tinggi di PPI, perekonomian daerah meningkat dan tidak terjadi konflik di PPI tolok ukurindikator keberhasilan
program pengelolaan; koordinasi dengan lembaga yang saling terkait di PPI, pengelolaan optimal PPI, peningkatan kemampuan pengelola PPI, penyerapan
tenaga kerja sesuai ahlinya di PPI dan kesejahteraan nelayan lebih baik aktivitas yang diperlukan untuk terlaksananya pengelolaan; dinas kelautan dan perikanan
kabupaten, dan lembaga penegak hukum lembaga yang terlihat dalam pengelolaan.
Pangkalan Pendaratan Ikan Meulaboh merupakan kawasan kerja yang meliputi areal
lukan untuk memberikan pelayanan umum dan jasa guna memperlancar aktivitas kapal, usaha perikanan dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
usaha perikanan. Namun sebagian besar fasilitas di PPI Meulaboh beroperasi dalam kondisi rusak dan juga ada fasilitas belum dimanfaatkan secara optimal
yang dibangun dengan dana BRR Aceh-Nias dan APBD Kabupaten Aceh Barat. Pemerintah daerah telah menetapkan melalui Qanun atau Perda untuk tugas
masing-masing dalam mengkoordinir PPI oleh lembaga pemerintah DKP dan lembaga adat Panglima laot, tetapi kenyataan di lapangan pengelolaan tidak
berjalan baik. PEMDA tidak tahu kondisi dan kegiatan nelayan setiap hari di PPI, karena tidak dimonitoring dan tidak ada sanksi bagi instansi-instansi yang telah
melanggar peraturan, kedua lembaga ini berjalan sendiri-sendiri sesuai keinginannya yang berakibat kepada pengelolaan tidak aktif, hal ini terjadi karena
kedua lembaga tidak bisa menterjemahkan peraturan-peraturan kebijakan dalam aplikasinya sehari-hari. Berdasarkan kenyataan di lapangan, peraturan kebijakan
yang ada dan melalui analisis ISM diprioritaskan konsep penerapan program pengelolaan optimal PPI Meulaboh meliputi elemen-elemen kunci sebagai
berikut: pengelola PPI, panglima laot. sektor masyarakat yang terpengaruh, ketersediaan SDM di PPI kebutuhan untuk terlaksananya program, kualitas
SDM masih rendah di PPI kendala utama program, peningkatan kinerja panglima laot dan DKP di PPI tujuan utama program, adanya peraturan
pengelolaan yang jelas PPI, efisiensi kerja instansi yang terkait bagus tolok ukurindikator keberhasilan program program, koordinasi dengan lembaga yang
saling terkait di PPI aktivitas yang diperlukan untuk terlaksananya program, dinas kelautan dan perikanan kabupaten lembaga yang terkait.
6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan dalam pengelolaan optimal Pangkalan Pendaratan Ikan PPI
Meulaboh di Kabupaten Aceh Barat antara lain: 1
Fasilitas di PPI Meulaboh sebagian besar belum dikelola dengan baik atau berfungsi namun dalam kondisi rusak. Dangkalnya alur pelayaran dan kolam
pelabuhan, mengakibatkan banyak kapal yang kandas sebelum sampai ke dermaga; tidak aktifnya tempat pelelangan ikan sehingga TPI hanya sebagai
tempat penyotiran, penimbangan dan pengepakan hasil tangkapan; aktivitas perbekalan melaut seperti kebutuhan es yang kadang-kadang tidak ada kalau
pabrik es sedang rusak sehingga nelayan mengeluarkan cost lagi untuk membeli es diluar areal komplek PPI, kebutuhan BBM tidak difasilitasi di PPI
Meulaboh sehingga mempersulit nelayan dalam melakukan kegiatan melaut. 2
Kebijakan pemerintah daerah qanun terkait pengelolaan tentang retribusi jasa usaha pelayanan belum aktif dijalankan. Pihak instansi pemerintah yang terkait
DKP belum menempatkan perwakilannya di PPI, sehingga hanya ada lembaga adat Panglima Laot.
3 Pengelolaan optimal Pangkalan Pendaratan Ikan Meulaboh perlu
memprioritaskan elemen-elemen kunci dari masing-masing elemen sistem untuk keberhasilan program pengelolaan. Elemen-elemen kunci tersebut adalah
pengelola PPI dan Panglima Laot sektor masyarakat yang terpengaruh, ketersediaan SDM di PPI kebutuhan utama terlaksananya program
pengelolaan, kualitas SDM masih rendah di PPI kendala utama program pengelolaan, kinerja panglima laot dan DKP di PPI tujuan utama program
pengelolaan, adanya peraturan pengelolaan yang jelas di PPI tolok ukurindikator keberhasilan program pengelolaan, koordinasi dengan lembaga
yang saling terkait di PPI aktivitas yang diperlukan untuk terselenggaranya program pengelolaan dan dinas kelautan dan perikanan kabupaten lembaga
yang terlibat dalam program pengelolaan.