Latar Belakang Key Elements of Optimum Management for Fish Landing Base Meulaboh in West Aceh Regency.

lebih sesuai dengan kehidupan sehari-hari. karena optimal mencakup usaha untuk menemukan cara terbaik di dalam melakukan suatu pekerjaan, cara terbaik di dalam memecahkan suatu persoalan, sehingga aplikasinya meluas pada hal-hal praktis dalam dunia produksi, industri, perdagangan dan politik Haluan, 1985. Tujuan utama pengelolaan optimal adalah pencapaian keuntungan secara maksimum, dengan tetap menjaga keberlangsungan ketersediaan sumberdaya, sebagaimana tujuan pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan untuk memenuhi kebutuhan umat manusia saat ini, tanpa menurunkan atau menghancurkan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya WCED, 1987 dalam Dahuri , 2002.

2.4.1 Pengelolaan kegiatan di pelabuhan perikanan

Pengelolaan kegiatan di pelabuhan perikanan dapat ditinjau dari 3 aspek Lubis, 2006 : 1 Pengelolaan infrastruktur, suprastruktur dengan semua aktivitas penunjang, antara lain: investasi pelabuhan, penyusunan anggaran, perencanaan pembangunan, pajak, perbaikan dan pemeliharaan fasilitasnya seperti alur pelayaran, marcusuar dan jalan-jalan di lingkungan pelabuhan. 2 Kegiatan-kegiatan karena adanya kontak antara penjual dan pemakai klien, terhadap kapal dan barang-barangkomoditi perikanan serta pemeliharaannya. Kontak ini secara eksplisit dapat berupa kegiatan-kegiatan ataupun jasa-jasa yang diberikan oleh pelabuhan. 3 Peraturan-peraturan kepelabuhanan antara lain peraturan-peraturan lokal, nasional maupun internasional dalam menentukan sirkulasi maritim, peraturan dalam hal perhitungan statistik, pencatatan keluar masuknya kapal, pencatatan dan pemeliharan kesehatan awak kapal. Selanjutnya dikatakan bahwa keberhasilan dalam pengelolaan suatu pelabuhan perikanan antara lain, terhadap kualitas dan kuantitas sumberdaya manusianya, keterkaitan dan keharmonisan hubungan antara staf pengelola pelabuhan antara lain kepala pelabuhan dan pegawainya, para pedagang, nelayan, pengolah dan buruh. Para pengguna tersebut harus dapat bekerja secara profesional, saling bekerja sama dalam pelaksanaan pengoperasian dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku. Disamping itu pengguna-pengguna pelabuhan harus menguasai dan bertanggung jawab terhadap tugas atau pekerjannya masing-masing. Keberhasilan dalam pengelolaan suatu pelabuhan antara lain banyak tergantung pada para pengguna yang ada di pelabuhan, misalnya terhadap kuantitas dan kualitas sumberdaya manusianya, keterkaitan dan keharmonisan hubungan antara staf pengelola pelabuhan antara lain kepala pelabuhan dan pegawainya, para pedagang, nelayan, pengolah dan buruh.

2.4.2 Kebijakan pengelolaan perikanan tangkap dan kepelabuhan perikanan

Dalam sebuah pertemuan para pelaku perikanan sedunia di New Delhi, tahun 1997 dideklarasikan bahwa tanggal 21 November adalah hari yang penting bagi masyarakat perikanan dunia yang disebut sebagai World Fisheries Day WFD. Gagasan WFD sebenarnya dipicu oleh keprihatinan para pelaku perikanan sedunia yang sedikit banyak dihantui oleh menurunnya kemampuan produksi perikanan global, terjadinya ekses kapasitas dan gejala overfishing di berbagai perairan dunia, serta terjadinya mismanagement terhadap pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan Fauzi, 2005. Ikan adalah sumberdaya alam yang bersifat renewable atau mempunyai sifat dapat pulihdapat memperbaharui diri, namun demikian sumberdaya ini bukannya tidak tak terbatas. Untuk itu, sumberdaya yang terbatas tersebut harus dikelola secara baik, sebab 1 Tanpa adanya pengelolaan akan menimbulkan gejala eksploitasi berlebihan over employment, investasi berlebihan over investment dan tenaga kerja berlebihan over employment; 2 Perlu adanya pengaturan terhadap hak pemanfaatan use rights dan hak kepemilikan property rights. Dimana menurut Charles diacu dalam Suseno, 2004. Kebijakan pengelolaan policy management merujuk pada upaya atau tindakan yang sedemikian rupa deliberate way untuk menangani isu kebijakan dari awal hingga akhir. Analisis kebijakan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan pengelolaan. Kebijakan umum antara lain mengambil bentuk Undang-undang atau Keputusan Presiden. Kebijakan pelaksanaan adalah kebijakan yang menjabarkan kebijakan umum antara lain berupa Peraturan Pemerintah atau Daerah De Coning, 2004 diacu dalam Hamdan 2008.