Definisi Elemen Perikanan Tangkap

2.5.3 Prinsip pengoperasian pelabuhan perikanan

Beberapa prinsip penting bilamana pengoperasian suatu pelabuhan perikanan dikatakan berhasil Lubis, 2007 adalah: 1 Sangat baik dipandang dari sudut ekonomi, yang berarti hasil pengoperasian pelabuhan itu dapat menguntungkan baik bagi pengelola pelabuhan itu sendiri maupun bagi pemiliknya. Disamping itu hasil dari pengoperasian pelabuhan tersebut mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangan kota khususnya dan nasional umumnya; 2 Sistem penanganan ikan yang efektif dan efisien. Dengan kata lain pembongkaran ikan dapat dilakukan secara disertai penseleksian yang cermat, pengangkutan dan penanganan yang cepat; 3 Fleksibel dalam perkembangan teknologi. Dalam hal ini pengembangan suatu pelabuhan perikanan misalnya seringkali diperlukan mekanisasi dari fasilitas- fasilitas pelabuhan tersebut. Misalnya perlunya vessel lift pada fasilitas dock, tangga berjalan tapis roulant untuk pembongkaran dan penseleksian ikan. Disamping itu diperlukan perluasan pelabuhan karena semakin meningkatnya produksi perikanan pelabuhan, misalnya perluasan gedung pelelangan, perluasan dermaga, dsb; 4 Pelabuhan dapat berkembang tanpa merusak lingkungan sekitarnya lingkungan alam dan lingkungan sosial; 5 Organisasi serta pelaku-pelaku didalam pelabuhan bekerja secara aktif dan terorganisasi baik dalam kegiatannya.

2.5.4 Lingkup permasalahan operasional pelabuhan perikanan

Dalam lingkup operasionalisasi PPPPI, permasalahannya terfokus kepada faktor sumberdaya manusianya yaitu personal atau siapa yang mengerjakan tugas dan melaksanakan rencana yang telah ditetapkan untuk menjalankan fasilitas yang tersedia dan melaksanakan fungsinya, bagaimana ia melaksanakan pekerjaannya dengan cara prosedur yang benar sehingga mencapai tujuan yang direncanakan dengan memperhatikan untuk kepentingan siapa pekerjaan itu dilaksanakan Murdiyanto, 2002.

2.6 Analisis Pengelolaan

Model ISM Interpretative structural modelling adalah proses pengkajian kelompok group learning proses dimana model-model struktural dihasilkan guna memotret perihal yang kompleks dari suatu sistem, melalui pola yang dirancang secara seksama dengan menggunakan grafis serta kalimat. ISM dapat ditemukan dalam sejumlah semua elemen yang bisa dihubung dari satu sama lain, dengan demikian bersatu menjadi sebuah siklus. Peneliti dapat memodifikasikan untuk menghasilkan informasi tambahan mengenai hubungan antara unsur-unsur subelemen dalam siklus. Dalam hal ini resolusi siklus responden memberikan masukan dengan mengisi bobot matriks elemen yang diidentifikasi dalam siklus Harold, 1979. Selanjutnya dikatakan bahwa, metodologi dan teknik ISM dibagi menjadi dua bagian, yaitu penyusunan hierarki dan klasifikasi subelemen. Prinsip dasarnya adalah identifikasi subelemen dari struktur di dalam suatu sistem yang memberikan nilai manfaat yang tinggi guna meramu sistem secara efektif dan untuk mengambilan keputusan yang lebih baik. Menentukan tingkat jenjang subelemen mempunyai banyak pendekatan yaitu sebagai berikut: 1 kekuatan pengikat antar tingkat dan kelompok; 2 frekuensi relatif dari oksilasi guncangandimana tingkat yang lebih rendah lebih cepat terguncang dari pada yang di atas; 3 konteks di mana tingkat yang lebih tinggi beroperasi pada jangka waktu yang lebih lambat daripada ruang yang lebih luas; 4 liputan dimana tingkat yang lebih tinggi mencakup tingkat yang lebih rendah; 5 hubungan fungsional, dimana tingkat yang lebih tinggi mempunyai peubah lambat yang mempengaruhi peubah cepat tingkat di bawahnya. Program yang telah struktur berjenjang dibagi menjadi elemen-elemen dimana setiap elemen selanjutnya diuraikan menjadi subelemen. Pemodelan struktural mencakup dua tahap, Pada tahap pertama diterapkan alat pembangkit generating tool, diantaranya yaitu 1 diskusi ahli, melalui proses musyawarah dan brainstorming oleh para panelis yang terseleksi; 2 expert survey, melalui wawancara secara mendalam dari pakar lintas disiplin; 3 metode DELPHI, melalui pengumpulan informasi terkendali dan 4 media elektronik computerized conferencing, generating graphics atau teleconference. Tahap kedua adalah pemilihan hubungan-bubungan yang relevan, sehingga