berikutnya. Sehingga kekurangan-kekurangan yang telah diperbaiki pada siklus berikutnya dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa.
H. Indikator Kinerja
Penelitian tindakan kelas ini nanti, dikatakan berhasil apabila sekurang- kurangnya mencapai indikator sebagai berikut :
1. Ada peningkatan minat menulis siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04
Gunungan, Manyaran, Wonogiri setelah penerapan pendekatan kontekstual. 2.
Ada peningkatan keterampilan menulis siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Gunungan, Manyaran, Wonogiri untuk membuat perencanaan sebelum menulis.
3. Ada peningkatan nilai rata-rata harian dari 64 menjadi 75 untuk keterampilan
menulis siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri IV Gunungan, Manyaran, Wonogiri.
I. Prosedur Penilaian
Kegiatan penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: 1 persiapan, 2 pengenalan awal terhadap keterampilan menulis siswa dan kinerja guru, 3
penyusunan rencana tindakan, 4 pelaksanaan atau implementasi tindakan, 5 pengamatan, dan 6 evaluai dan refleksi. Berikut ini uraian secara garis besar untuk
masing-masing tahapan. a.
Persiapan Pada tahap ini, peneliti minta guru kelas IV untuk menjadi kolaboratornya.
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas IV menyamakan persepsi mengenai tujuan penelitian, karakteristik penelitian, langkah penelitian, dan pelaksanaan pendekatan
kontekstual.
b. Pengenalan Awal Kemampuan Menulis
Pada tahap pengenalan awal kemampuan menulis, peneliti memberikan pre- test pada siswa sebelum mendapat tindakan apapun. Selain itu mengamati
pelaksanaan pembelajaran menulis dalam beberapa pertemuan. Melalui kegiatan ini peneliti berusaha menemukan tingkat kemampuan dan kesulitan yang dialami siswa.
c. Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan tindakan pada penelitian ini, peneliti merencanakan tindakan berdasarkan pengamatan dan pre-test dengan guru kelas IV. Rencana
tindakan yang akan dilakukan meliputi perbaikan dalam bentuk kegiatan pembelajaran menulis cerita. Perencanaan itu mempertimbangkan teori yang relevan
dan hasil pengumpulan data yang diperoleh dari instrument lain. Rencana tindakan ini dalam bentuk siklus-siklus. Dalam penelitian ini terdapat tiga siklus. Setiap siklus
dilaksanakan selama empat minggu. Pelaksanaan pembelajaran setiap siklusnya memuat beberapa langkah dengan menerapkan prinsip pendekatan kontekstual untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapi. Prinsip-prinsip dalam pendekatan kontekstual terdiri atas tujuh komponen, yaitu: 1 konstruktivisme, 2 bertanya, 3
menemukan, 4 masyarakat belajar, 5 pemodelan, 6 refleksi, dan 7 penilaian otentik. Dengan tiga siklus dimungkinkan mampu menyelesaikan masalah dalam
pembelajaran menulis dan kemampuan menulis cerita rekaan siswa dapat ditingkatkan.
d. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah disusun oleh peneliti dan guru yang akan melaksanakan pembelajaran menulis dengan pendekatan
kontekstual. Saat pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual guru harus benar-benar melaksanakan rencana pembelajaran yang telah disusun bersama
peneliti. Dalam rencana pembelajaran tersebut telah mencerminkan prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual. Prinsip-prinsip itu antara lain: 1 siswa belajar dalam
bentuk kelompok, 2 siswa mengungkap dan menulis pengalaman, 3 siswa memperhatikan model yang diberikan guru, 4 siswa bebas bertanya apabila ada yang
kurang jelas baik pada teman kelompok maupun pada guru, 5 siswa berhak mendapat penilaian dari hasil pekerjaannya, 6 siswa merefleksi kegiatan yang telah
dipelajari hari ini. e.
Pengamatan Pada tahap pengamatan penelitian ini, pengamatan yang dilakukan adalah
memfokuskan pada kegiatan menulis siswa. Tujuannya agar siswa mampu menulis cerita dengan langkah-langkah pendekatan kontekstual. Dalam kaitannya dengan
pengamatan ini, peneliti harus cermat mengamati kegiatan menulis siswa. Kecermatan yang dilakukan oleh peneliti akan menemukan kekurangan dalam setiap
langkah pembelajaran. Kekurangan yang telah ditemukan dalam pengamatan tersebut untuk dapat diperbaiki pada setiap siklusnya dengan lembar pengamatan yang
tersedia. Selain penerapan tujuh komponen dalam pendekatan kontekstual, peneliti juga mengamati perkembangan kemampuan menulis siswa sesuai rumusan indikator
dalam rencana pembelajaran. f.
Evaluasi dan Refleksi Evaluasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan pelaksanaan pembelajaran kontekstual dan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan meningkatnya keterampilan menulis
siswa sesuai dengan rumusan indikator. Hasil evaluasi itu selanjutnya dijadikan
sebagai masukan untuk merefleksi atas kegiatan yang telah dilaksanakan. Dalam tahap ini, peneliti merenungkan jenis perbaikan yang akan direncanakan guna
mengatasi kekurangan yang dijumpai pada siklus terdahulu, selanjutnya bersama guru kelas IV menyusun rencana pembelajaran pada siklus berikutnya untuk mengatasi
masalah yang ada.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Dalam bab ini disajikan hasil penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan pada bab I tesis ini. Selanjutnya, dilakukan pembahasan terhadap hasil
penelitian. Berturut-turut akan dipaparkan tentang: 1 kegiatan pra tindakan, 2 pelaksanaan tindakan siklus I sampai dengan siklus III, 3 pembahasan penelitian.
1. Kegiatan Pra Tindakan
Kegiatan pra tindakan untuk mengawali penelitian ini meliputi a deskripsi kondisi keterampilan menulis, b kondisi awal minat menulis pengalaman, c
kondisi awal keterampilan menulis.
a. Deskripsi Kondisi Keterampilan Menulis Siswa Kelas IV SDN 04 Gunungan,
Manyaran, Wonogiri
Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan untuk menyusun laporan diperoleh dari hasil pengamatan, wawancara, angket, kajian dokumen, dan tes.
Wawancara dilakukan dengan guru kelas IV, Triyanti, S.Pd. pembicaraan peneliti dengan informan menghasilkan sejumlah informasi mengenai keterampilan menulis
siswa, dan permasalahannya. Angket tentang minat menulis diberikan sebelum dan sesudah tindakan penelitian.
Pembelajaran menulis untuk kelas IV telah sampai pada tahap menulis lanjutan. Pembelajarannya sudah mengarah kepada penyusunan tulisan sebagai alat
ekspresi dan komunikasi yang tidak terlalu sederhana. Di kelas rendah kelas satu dan dua siswa hanya dituntut menuliskan pesan, perasaan, dan keinginan dengan kalimat
79