reflektifnya  dan  mampu  memecahkan  permasalahan  pembelajaran  dan  muncul  di kelasnya; dan dapat mengembangkan kurikulum secara kreatif.
C.  Subjek Penelitian
Subjek  penelitian  tindakan  kelas  ini  adalah  siswa  dan  guru  kelas  IV  Sekolah Dasar Negeri 04 Gunungan, Manyaran, Wonogiri tahun pelajaran 20082009.  Siswa
yang  menjadi  subjek  penelitian  adalah  siswa  kelas  IV,  sementara  guru  kelas  yang yang dimaksud adalah Triyanti, S.Pd. Seperti telah dijelaskan di depan penelitian ini
bersifat  kolaboratif  yang  melibatkan  guru  kelas  IV  dan  siswa  kelas  IV  dengan pertimbangan  mereka  mewakili  ciri  umum  kelas  yang  diteliti  dan  peneliti  sebagai
orang yang berkecimpung dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
D.   Data dan Sumber Data
Data  yang  dikumpulkan  dalam  penelitian  ini  berupa  peristiwa  dan  informasi tentang  penerapan  pendekatan  kontekstual  dalam  pembelajaran  menulis  pengalaman
di kelas  IV Sekolah Dasar Negeri 04 Gunungan, Manyaran, Wonogiri dan informasi pengaruh pendekatan kontekstual terhadap minat menulis siswa. Sutopo 1996: 49-51
menyebutkan data dapat digali dari informasi nara sumber, peristiwa atau aktivitas, tempat  atau  lokasi,  dokumen  dan  arsip.  Data  yang  sebagian  besar  berupa  kata-kata
tersebut digali dari tiga sumber sebagai berikut.
1. Informan  atau  nara  sumber,  yaitu  guru  kelas  IV  Sekolah  Dasar  Negeri  04
Gunungan,  Manyaran,  Wonogiri  Triyanti,  S.Pd  yang  terlibat  dalam  kegiatan
pembelajaran keterampilan menulis dengan pendekatan kontekstual. 2.
Peristiwa,  yaitu  proses  pembelajaran  keterampilan  menulis  dengan  pendekatan kontekstual yang dipimpin oleh guru.
3. Dokumen  dan  arsip,  yaitu  informasi  tertulis  yang  berupa  kurikulum,  silabus
pembelajaran, rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru, hasil kerja siswa, dan
buku penilaian.
E.   Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan sumber data di atas, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan, wawancara, kajian dokumen, dan tes.
Pengamatan  dilaksanakan  terhadap  kegiatan  pembelajaran  keterampilan menulis  siwsa  dengan  pendekatan  kontekstual  yang  dipimpin  oleh  guru,  sebelum
diberi tindakan dan selama diberi tindakan dalam bentuk siklus-siklus.  Hal ini untuk mengetahui  penerapan  pendekatan  kontekstual  dalam  meningkatkan  keterampilan
menulis siswa dengan pendekatan kontekstual, serta kesulitan-kesulitan yang dialami siswa maupun guru.
Kemudian  pengamatan  dilanjutkan  dengan  memfokuskan  saat  penerapan pendekatan  kontekstual  dalam  pembelajaran  keterampilan  menulis  mulai  dari
pengungkapan  pengalaman  sampai  dengan  menulis.    Pengamatan  yang  dilakukan adalah  pengamatan  berperan  serta  secara  pasif,  artinya  tidak  terlibat  dalam  kegiatan
pembelajaran,  tetapi  hanya  membuat  catatan-catatan  untuk  memperoleh  informasi. Sementara guru mengajar dengan pendekatan kontekstual yang telah disusun peneliti,
peneliti mengamati proses pembelajaran menulis dengan mengambil tempat duduk di pojok  belakang  saat  kegiatan  di  dalam  kelas,  namun  ikut  serta  ke  lapangan  apabila
pembelajaran  di  luar  kelas.    Dengan  demikian  peneliti  akan  leluasa  melakukan pengamatan.  Hasil penelitian tersebut kemudian dibuat menjadi catatan lapangan dan
perlu didiskusikan dengan guru maupun teman sejawat.
Wawancara dilakukan peneliti dengan guru kelas IV.  Tujuannya adalah untuk memperoleh  informasi  tentang  pemahamannya  akan  pendekatan  kontekstual,
penerapannya  dalam  pembelajaran  keterampilan  menulis.    Wawancara  yang  bersifat penjajagan,  yaitu  wawancara  yang  dimaksudkan  untuk  mengetahui  secara  umum
pembelajaran  menulis  yang  berdasarkan  pendekatan  kontekstual,  dilakukan  dengan terstruktur.    Dalam  wawancara  tersebut  subjek  penelitian  diberi  pertanyaan  yang
sudah  disiapkan  peneliti  sebelumnya.    Sementara  itu,  wawancara  untuk  pendalaman yang  dilakukan  setelah  pengamatan  terhadap  jalannya  pembelajaran,  dilakukan
dengan  teknik  tidak  terstruktur.    Dalam  wawancara  tersebut  pertanyaan-pertanyaan yang  diajukan  kepada  subjek  penelitian  atau  informan  isinya  tergantung  pada  apa
yang terjadi di dalam kelas. Pendalaman  informasi  didasarkan  pada  jawaban  informan.    Wawancara
terstruktur dilakukan sebanyak enam kali.  Wawancara juga dilakukan dengan siswa, untuk  mengetahui  alasan  yang  melatarbelakangi  perilaku  mereka  di  dalam  kelas.
Wawancara pada dasarnya ada dua, yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur Moleong,  2000:  138-139.  Wawancara  dalam  penelitian  ini  dilakukan  dengan  tidak
terstruktur  dengan  pertanyaan  yang  bersifat  terbuka  dan  lentur  untuk  menggali pandangan  subjek  penelitian  tentang  hal-hal  yang  bermanfaat  bagi  penelitian.
Kelenturan  wawancara  ini  diharapkan  akan  mampu  menggali  kejujuran  informan, sehingga informasi yang diberikan dengan sebenarnya Sutopo, 1996: 55-57.
Kajian dokumen dilakukan terhadap rencana pembelajaran yang disusun guru, jurnal  mengajar,  kurikulum,  hasil  belajar,  atau  buku  penilaian.    Dengan  mengkaji
dokumen  ini  peneliti  bertujuan  untuk  melengkapi  informan  yang  telah  ditemukan melalui wawancara dan pengamatan.
Teknik  pengumpulan  data  yang  terakhir  adalah  tes.    Tes  dilakukan  untuk mengukur  hasil  yang  diperoleh  siswa  setelah  kegiatan  pemberian  tindakan.    Tes
diberikan  awal  untuk  mengidentifikasi  kekurangan  atau  kelemahan  siswa  dalam menulis pengalaman ke dalam cerita rekaan dan setiap akhir siklus untuk mengetahui
peningkatan  mutu  hasil  yang  diperoleh  siswa.    Untuk  menghindari  subjektivitas penilai,  maka  penilaian  ini  dilakukan  oleh  guru  dan  peneliti  sendiri.    Nilai  tersebut
rerata dari nilai yang diberikan dari kedua penilai tersebut.
F.  Uji Validitas Data