pembelajaran  dengan  pendekatan  kontekstual  siswa  mampu  membaca  dan  menulis kalimat sederhana.
Penerapan pendekatan kontekstual yang kuncinya mengutamakan pengalaman nyata  diterapkan  dalam  pembelajaran  menulis,  yaitu  menulis  pengalaman.    Hal  ini
sesuai  dengan  pendapat  Sudartomo  M.yang  dikutip  Pangesti  Wiedarti  2005:  9-11 tentang  pembelajaran  menulis,  mengemukakan  bahwa  anak  dapat  diajak  menuliskan
aneka  fenomena  yang  dekat  anak  termasuk  pengalamannya  sendiri  yang  pasti dikuasai.    Sudartomo  M.  Mengimplementasikannya  ke  dalam  bentuk  surat  kepada
Tuhan dan buku harian.  Buku harian memiliki potensi sebagai mitra, belantara, dan lautan  tempat  mencurahkan  rasa  sukacita,  dukacita,  kesal,  cemburu,  puas,  kecewa,
sesal, dan sebagainya.
3. Hakikat Minat Menulis
a. Pengertian Minat
Minat adalah perasaan tertarik dan keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.  Minat pada dasarnya adalah penerimaan sesuatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.  Makin kuat atau makin dekat hubungan tersebut makin besar minat Jurnadi, 1989: 156.
Lebih  lanjut  Jurnadi  menyatakan  bahwa  minat  siswa  biasa  diekspresikan melalui  pertanyaan  yang  menunjukkan  bahwa  siswa  lebih  tertarik  suatu  objek
daripada  objek  lain.    Dapat  pula  dimanifestasikan  melalui  partisipasi  dalam  suatu aktivitas.  Siswa yang berminat terhadap objek tertentu cenderung menaruh perhatian
lebih besar terhadap objek tersebut. Sementara  itu  Noehi  Nasution  1993:  7  menjelaskan  bahwa  minat
mempengaruhi  proses  dan  hasil  belajar.    Kalau  seseorang  tidak  berminat  untuk mempelajari  sesuatu  tidak  dapat  diharapkan  bahwa  dia  akan  berhasil  dengan  baik.
7
Sebaliknya  kalau  seseorang  belajar  dengan  penuh  minat  maka  dapat  diharapkan bahwa hasilnya akan lebih baik.
The  Liang  Gie  2005a:  28  minat  berarti  sibuk,  tertarik  atau  terlibat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu.  Jadi
minat adalah keterlibatan seseorang dengan segenap kesadaran secara penuh. Senada  dengan  pendapat  di  atas  Tidjan  1997:  71  mengemukakan  minat
adalah  gejala  psikis  yang  menunjukkan  pemusatan  perhatian  terhadap  suatu  objek. Dengan minat yang tinggi suatu kegiatan akan memperoleh prestasi yang baik, karena
kegiatan  yang  dilakukan  akan  selalu  disertai  dengan  perhatian  yang  tinggi  dan dilakukan dalam suasana yang menyenangkan.
Minat mempunyai karakteristik pokok  yaitu melakukan kegiatan  yang dipilih sendiri  dan  menyenangkan  sehingga  dapat  membentuk  suatu  kebiasaan  dalam  diri
seseorang.  Minat dan motivasi memiliki hubungan dengan segi kognisi namun minat lebih
dekat pada
perilaku. Muhammad
Afzan Abadi
2009. http:almaipii.multiply.comjournalitem4
diunduh  tanggal  29  April  2009  pukul 15.59.
Minat  dapat  ditimbulkan  dengan  cara  membangkitkan  suatu  kebutuhan, menghubungkan  dengan  pengalaman  lampau,  memberikan  kesempatan  untuk
mendapatkan  hasil  yang  lebih  baik. http:creasoft.files.wordspress.com2008
042minat.pdf . diunduh 29 April 2009 pukul 15.41.
Berpijak  pada  beberapa  pendapat  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  minat adalah perasaan tertarik atau senang terhadap suatu objek tanpa ada unsur pemaksaan
dari orang lain.
b. Pengertian Minat Menulis