Konsep dan Strategi Pelaksanaan CSR

perusahaan menganggap undang-undang tersebut sebagai suatu aturan untuk memperjelas program saja. Seperti yang diungkapkan informan: “...Sebenarnya ya.. sejak ada UU atau peraturan tentang CSR, kami sudah melaksanakan program CSR sejak lama, bahkan sejak perusahaan berdiri, hanya sejak adanya peraturan tersebut, program nya lebih terkonsep saja dan kami lebih mengembangkan program-program yang berprinsip pemberdayaan seiring dengan pengetahuan-pengetahuan yang bertambah.. ” Ibu NK. Cara pandang atau alasan perusahaan melaksanakan CSR dapat dikategorikan internal driven, karena murni dorongan tulus dari dalam perusahaan, tidak karena ada paksaan atau tuntutan masyarakat, bahkan regulasi pemerintah sekalipun. Seperti yang telah di jelaskan di atas, perusahaan meyakini bahwa program CSR merupakan investasi demi pertumbuhan dan keberlanjutan usaha. Artinya, CSR bukan lagi dilihat sebagai sentra biaya cost centre melainkan sebagai sentra laba laba centre di masa mendatang. CSR disikapi secara strategis dengan melakukan alignment antara inisiatif CSR dengan strategi perusahaan.

6.2 Pelaksanaan CSR PT.Unilever Indonesia Tbk.

Analisis wujud pelaksanaan program CSR perusahaan dilihat dari konsep dan strategi yang telah diterapkan serta bentuk pelaksanaannya. Konsep dan strategi merupakan salah satu bentuk landasan yang mendasari pelaksanaan program yang disusun perusahaan.

6.2.1 Konsep dan Strategi Pelaksanaan CSR

Dengan berpijak pada strategi dan pandangan yang ditetapkan mengenai CSR, perusahaan berupaya membawa perubahan bagi mitra dalam rantai nilai dan lingkup stakeholder yang paling luas. Untuk melihat sesuatu tidak hanya dari kacamata bisnis, tetapi juga melalui kacamata sosial. Perusahaan merumuskan konsep dan strategi CSR dalam suatu piramida yang dipandang perusahaan sebagai piramida strategi CSR. Piramida tersebut dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 3: Piramida strategi pelaksanaan CSR PT.Unilever Indonesia Tbk Piramida strategi pelaksanaan tersebut merupakan strategi dari dampak yang diakibatkan perusahaan sehingga dampak yang dirasa paling besar akan menjadi fokus paling besar pula dalam pelaksanaan program. Jadi adanya hubungan antara dampak dari aktivitas perusahaan dengan bentuk program yang dilaksanakan perusahaan. Perusahaan menggolongkan dampak tersebut ke dalam 3 tingkatan, yaitu: Dampak Masyarakat Secara Luas Kontribusi Sukarela Voluntary Contribution Dampak paling besar yang dirasakan perusahaan adalah dampak terhadap masyarakat luas. Dampak tersebut dipandang perusahaan sebagai kontribusi sukarela terhadap masyarakat secara luas, yang dilakukan melalui kemitraan dengan LSM, badan pemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat. Dampak tersebut terlihat seperti “puncak gunung es” yang merupakan dampak yang lebih besar dari kegiatan perusahaan yang sesungguhnya. Kontribusi tersebut mencakup program-program berkesinambungan, yang dilaksanakan secara profesional di bawah Yayasan Unilever Indonesia Peduli. Perusahaan mendorong para karyawan untuk ikut berbagai hati, pikiran dan pengalaman melalui kegiatan bakti sosial sukarela bagi yang membutuhkan, seperti yatim piatu, anak jalanan, penduduk miskin pedesaan, pengungsi dan lainn Dampak Kegiatan Perusahaan Impact From Operation Dampak utama kegiatan perusahaan tercipta dari operasi perusahaan. Pendekatan dalam mengelola tanggung jawab sosial didasari pemikiran bahwa tanggung jawab sosial merupakan bagian dari kegiatan usaha, dan meliputi keinginan untuk selalu belajar dari tindakan perusahaan serta pengalaman pihak lain. perusahaan menyempurnakan kinerja melalui penerapan petunjuk pelaksanaan kegiatan usaha skala nasional dan internasional, termasuk standar Program Peringkat Kinerja Lingkungan PROPER dan standar operasi internasional ISO. Kegiatan usaha selain menciptakan lapangan pekerjaan, juga mengembangkan sumber daya manusia demi kepentingan perusahaan dan masyarakat. Dampak Rantai Nilai Impact Through Value Chain Dampak yang lebih luas diciptakan melalui rantai nilai, mulai dari pemasok, pelanggan, hingga konsumen. Perusahaan memperkenalkan standar perilaku usaha bagi pemasok, yang disebut Business Partner Code , dan menerapkan “Supplier Quality Management Programme ” SQMP untuk mendorong pemasok dalam meningkatkan kemampuan dan kinerja mereka. perusahaan bermitra dengan berbagai jenis distributor independen untuk meningkatkan semangat kewirausahaan, menciptakan lapangan kerja, serta memberikan keuntungan bagi usaha-usaha lokal. Dari piramida tersebut, perusahaan mengartikan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan merupakan dampak dari seluruh kegiatan operasional perusahaan kepada masyarakat. Kontribusi sukarela memiliki tingkatan paling atas, merupakan salah satu bentuk kebijakan dan kesadaran perusahaan dalam memandang dampak paling besar yang akan dirasakan melalui kegiatan operasional bisnisnya. Untuk itu, perusahaan selalu menekankan konsep CSR dalam setiap aktivitas bisnisnya, baik itu ke dalam maupun keluar perusahaan. Konsep CSR tersebut diimplementasikan perusahaan menjadi sebuah strategi dalam pelaksanaan CSR. “...Kami selalu bekerja keras untuk memastikan kegiatan operasi kami itu ramah lingkungan dan bersahabat dengan masyarakat, salah satu caranya ya, Karyawan merupakan ujung tombak pada seluruh kegiatan usaha kami, sementara pelanggan, konsumen dan masyarakat merupakan penerima manfaat nantinya.. ”. Ibu NK Dari pernyataan di atas, perusahaan menekankan bahwa strategi perusahaan dalam pelaksanaan CSR adalah “Menjadi Perusahaan Yang Ramah Lingkungan”. Dari strategi tersebut, perusahaan menciptakan nilai-nilai yang akan membantu tercapainya strategi perusahaan dalam implemantasi CSR maupun pelaksanaan operasi perusahaan. Nilai-nilai yang diciptakan perusahaan, yaitu: Dorongan Untuk Berkinerja Baik Tidak mudah untuk membuktikan sebuah komitmen. Istilah “ramah lingkungan” mudah diucapkan, namun mengandung komitmen yang dalam. Unilever Indonesia sangat memahaminya, oleh karenanya produk ramah lingkungan telah menjadi standar yang tidak dapat ditawar lagi bagi perusahaan. Produk detergen hanya boleh menggunakan soft alkylate, dan hanya material yang lolos uji analisis daur hidup life cycle analysis yang dapat dipakai sebagai bahan baku produk atau kemasan. Hal ini sebagai bentuk kepedulian kami atas kondisi lingkungan hidup dewasa ini, kami berusaha sekuatnya untuk hidup berdampingan secara harmonis dengan alam. Kinerja yang terbaik menjadi tonggak penting dalam perjalanan perusahaan menuju masa mendatang. Kepatuhan terhadap peraturan perundangan bukan akhir dari pencapaian, tetapi justru sebagai panduan penting bagi perjalanan bisni. perusahaan merasakan kebanggaan yang besar atas hasil jerih payah mereka mencapai kinerja terbaik, saat kedua pabrik kami memperoleh status hijau dalam program peringkat PROPER oleh pemerintah. Hanya tujuh pabrik lain di Indonesia memperoleh status tersebut. Mempromosikan Hidup Sehat Perusahaan tidak saja mengembangkan iklan dan promosi yang bertanggung jawab, tetapi juga memadukan kampanye sosial kesehatan bersama promosi produk-produk yang dihasilkan. Hasilnya produk-produk tersebut telah memperoleh berbagai penghargaan, termasuk penghargaan Kepuasan Pelanggan Indonesia.. Di dalam bentuk dan proses komunikasi, perusahaan tidak saja menyampaikan tentang manfaat produk itu sendiri, tetapi juga pesan-pesan pendidikan mengenai kesadaran hidup sehat, seperti “Lifebuoy Berbagi Sehat“. Melebihi Unsur-Unsur Mendasar Perusahaan berkomitmen mengembangkan sumber daya manusia lebih dari menciptakan lapangan pekerjaan demi kepentingan perusahaan dan masyarakat. Karyawan berasal dari berbagai kebangsaan, suku bangsa dan agama, sebagai komitmen kami terhadap keragaman. Perusahaan berupaya mencari dan mempertahankan karyawan terbaik. Setiap tahun sejumlah karyawan dikirim untuk mengikuti pelatihan di luar negeri dan mensponsori kemajuan akademis mereka. Perhatian perusahaan tidak saja pada pendidikan formal, tetapi juga mencakup beberapa keahlian dan pengetahuan yang hanya dapat dipelajari melalui pekerjaan. Perusahaan berupaya untuk menyempurnakan sistem penempatan karyawan, sistem penggajian, kondisi kesehatan dan keselamatan kerja, serta sistem pemberian penghargaan. Komitmen untuk mendukung hak azasi, keanekaragaman dan peningkatan karir atas dasar prestasi inilah yang memastikan perusahaan tetap akan memberikan kesempatan kerja yang terbaik. Perusahaan menyediakan berbagai fasilitas kesejahteraan karyawan, di antara adalah ruang penitipan bayi nursery room dan sarana olahraga gym. Ibu menyusui dapat bekerja dengan tenang, karena bayinya aman dan berada dekat dengannya di bawah asuhan para staf profesional. Saat menjelang Idul Fitri, fasilitas ini menjadi Day-Care center, dimana karyawati dapat menitipkan bayinya apabila pengasuh bayi di rumah sedang pulang kampung. Sementara itu, para karyawan selalu dipantau kesehatannya oleh dokter dan perawat terlatih untuk mencapai kebugaran optimal melalui penggunaan fasilitas gym di bawah bimbingan instruktur berpengalaman. Nilai ini menggambarkan bahwa bentuk tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya ke masyarakat luas saja, tetapi karyawan sebagai salah satu stakeholders internal harus mendapatkan kesejahteraan dan kepedulian dari perusahaan. Memaksimalkan Potensi Pemasok Dalam bisnis perusahaan, pertumbuhan berkelanjutan merupakan hal yang sangat penting. Karena itu, perusahaan mendorong mitra agar berbisnis dengan cara yang berkelanjutan. Melalui Program Manajemen Kualitas Pemasok Supplier Quality Management Programme SQMP, perusahaan mendorong para pemasok menerapkan standar tertinggi dalam berbisnis. Penerima penghargaan SQMP tertinggi diberikan “Preferred Partner Certifi cation ”, dimana dituntut memberikan kualitas barang pada level tertentu, pengiriman dalam jumlah dan waktu tepat, menawarkan harga kompetitif, fleksibel dan menjaga kepercayaan. SQMP mencakup seluruh pemasok Unilever termasuk pemasok kemasan, bahan baku hingga bahan parfum. Maksud program ini tidak hanya pada peningkatan hubungan berbisnis, tapi juga mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih baik. Kriteria penilaian program yang dilaksanakan sejak tahun 2000 ini selalu diperluas dari tahun ke tahun, saat ini telah mencakup bagaimana pemasok tersebut menangani masalah kesehatan, keselamatan dan lingkungan perusahaan, serta komitmen terhadap tanggung jawab sosial. Menciptakan Kesempatan Bagi Pengembangan Ekonomi Lokal Dalam melayani para pelanggan, perusahaan membutuhkan network distribusi yang besar dan efisien untuk produk. Dalam kompetisi yang kian ketat, distribusi produk yang efektif dan merata, menentukan sebuah produk menjadi pilihan pelanggan. Untuk menjaga dan memperkuat kelangsungan distribusi produk, perusahaan membina kerjasama yang harmonis dengan berbagai mitra distributor yang independen. Kemitraan ini termasuk pengembangan kewirausahaan, lapangan kerja dan bisnis bagi para pemilik usaha lokal. Sinergi di dalam rantai nilai ini akan secara berkesinambungan mengembangkan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat luas. Dengan menerapkan prinsip-prinsip dan nilai yang dianut dalam perusahaan, konsep perusahaan dalam menjalankan sebuah program CSR tidak hanya sebatas membuat program, tetapi berdasar pada prinsip dan nilai tersebut. Agar terlaksannaya konsep strategi piramida sebagai kebijakan CSR, maka nilai- nilai dan prinsip-prinsip tersebut bukan hanya sekedar nilai, melainkan harus diterapkan secara konsisten. Sejauh ini, kajian mengenai prinsip dan nilai yang diterapkan perusahaan sebagai kebijakan pelaksanaan CSR telah diaplikasikan dengan baik, namun penulis mengkaji ada baiknya konsep mengenai piramida tersebut diperjelas. Artinya secara logis apabila penulis kaji menurut konsep piramida, bagian teratas adalah konsep yang paling jumlahnya sedikit tetapi mempunyai pengaruh yang besar bagi bagian lain, sedangkan bagian paling bawah adalah bagian yang dirasa memiliki dampak paling besar bagi perusahaan. Jadi, apabila akan menggunakan konsep dampak dalam strategi pelaksanaan CSR, penulis menyarankan untuk membalik piramida tersebut menjadi piramida terbuka. Dampak yang paling besar menempati posisi paling atas dalam piramida terbuka tersebut.

6.2.3 Bentuk Pelaksanaan CSR PT.Unilever Indonesia Tbk

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Corporate Social Responsibility (studi pada PT. Arun NGL, Lhokseumawe)

2 59 95

Implementasi Program Corporate Social Responsibiliti (CSR) Oleh PT. Sorikmas Mining Di Desa Banua Rakyat

1 65 217

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Study Korelasional Mengenai Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Pt. Tirta Sibayakindo Di Mata Masyarakat Desa Doulu Dalam Dan Desa Doulu Pasar Kecamatan Berasta

1 79 137

Peran Serta Masyarakat Dalam Program Medan Green And Clean (Study Deskriptif: Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kelurahan Sei Kera Hilir I, Kecamatan Medan Perjuangan)

2 37 108

Implementasi Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Sistem Hukum Indonesia

1 33 12

Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa dan Citra Perusahaan(Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan PT Djarum pada Mahasiswa US

4 66 121

Implementasi Corporate Social Responsibility Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Perum Percetakan Uang Republik Indonesia

8 54 153

Implementasi Corporate Social Responsibility (Csr) Melalui Program Pusat Pelatihan Dan Pemberdayaan Masyarakat PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Di Kabupaten Bogor

2 50 176

The Influence of Jawa Post Publication and Group Involvement towards Public Participation in Surabaya Green And Clean (SGC) Program

0 0 9

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Study Korelasional Mengenai Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Pt. Tirta Sibayakindo Di Mata Masyarakat Desa Doulu Dalam Dan Desa Doulu Pasar Kecamatan Berastagi

0 0 20