c. Compliance plus and beyond compliance. CSR diimplementasikan
karena memang ada dorongan yang tulus dari dalam. Perusahaan telah menyadari bahwa tanggung jawabnya tidak hanya sekedar ekonomi
untuk mengejar profit, namun juga tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dasar pemikirannya menggantungkan semata-mata pada
kesehatan financial tidak akan menjamin perusahaan bisa tumbuh secara berkelanjutan. Perusahaan meyakini bahwa program CSR
merupakan investasi dan keberlanjutan sustainability usaha.
2.2.4 Implementasi dan Tahapan Pelaksanaan Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility dapat diterapkan apabila kondisi perusahaan secara internal sehat serta memungkinkan terwujudnya tanggung
jawab tersebut The Essence of Good Corporate Governance 2002 dalam Sihaloho, 2007. Corporate Social Responsibility dipengaruhi oleh biografi
perusahaan seperti status modal, sektor usaha, tenaga kerja, orientasi produksi, Faktor komitmen dari CEO Chief Excecutive Officer, kematangan perusahaan
dan regulasi dan sistem perpajakan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi implementasi program tanggung jawab sosial perusahaan. Faktor implementasi
juga terkait pada adanya “paksaan”untuk melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan. Unsur “paksaan” disebut dengan market driven Wibisono,
2007 Perusahaan-perusahaan yang telah berhasil dalam menerapkan Corporate
Social Responsibility menggunakan pertahapan sebagai berikut: 1.
Tahap Perencanaan Perencanaan terdiri atas tiga langkah utama yaitu awareness building,
CSR assessement, dan CSR manual building. awarenes building merupakan langkah awal untuk membangun kesadaran mengenai arti penting Corporate
Social Responsibility dan komitmen manajemen. Upaya ini dapat dilakukan antara lain melalui seminar, lokakarya, diskusi kelompok dan lain-lain. CSR
Assessement merupakan upaya untuk memetakan kondisi perusahaan dan mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu mendapatkan prioritas perhatian dan
langkah-langkah yang tepat untuk membangun struktur perusahaan yang kondusif bagi penerapan Corporate Social Responsibility secara efektif.
Langkah selanjutnya adalah membangun CSR Manual. Hasil assessement merupakan langkah untuk penyusunan manual atau pedoman implementasi
Corporate Social Responsibility Upaya yang harus dilakukan antara lain, melalui Benchmarking, menggali dari referensi atau bagi perusahaan yang
menginginkan langkah instan, penyusunan manual ini merupakan inti dari perencanaan, yang memberikan petunjuk pelaksanaan Corporate Social
Responsibility bagi komponen perusahaan. 2.
Tahap Implementasi Tahap implementasi ini terdiri atas tiga langkah utama yakni sosialisasi,
pelaksanaan, dan internalisasi. Sosialisasi diperlukan untuk memperkenalkan kepada komponen perusahaan mengenai berbagai aspek yang terkait dengan
implementasi Corporate Social Responsibility khususnya mengenai pedoman penerapan Corporate Social Responsibility . Tujuan sosialisasi ini adalah agar
program Corporate Social Responsibility akan diimplementasikan mendapat dukungan penuh dari seluruh komponen perusahaan, sehingga dalam
perjalanannya tidak ada kendala serius yang dapat dialami oleh unit penyelenggara. Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada dasarnya harus
sejalan dengan pedoman Corporate Social Responsibility yang ada, berdasar roadmap yang telah disusun. Sedang internalisasi mencakup upaya-upaya
untuk memperkenalkan Corporate Social Responsibility dalam seluruh proses bisnis perusahaan misalnya melalui sistem manajemen kerja, prosedur
pengadaan, proses produksi, pemasaran dan proses bisnis lainnya, dengan demikian Corporate Social Responsibility telah menjadi strategi perusahaan.
3. Tahap Evaluasi
Setelah program Corporate Social Responsibility diimplementasikan, langkah berikutnya adalah evaluasi program. Tahap evaluasi adalah tahap
yang perlu dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu untuk mengukur sejauhamana efektivitas penerapan Corporate Social Responsibility. Evaluasi
dilakukan untuk pengambilan keputusan, misalnya keputusan untuk menghentikan, memperbaiki atau melanjutkan dan mengembangkan aspek-
aspek tertentu dari program yang sudah diimplementasikan. Evaluasi juga bisa dilakukan dengan meminta pihak independen untuk melakukan audit
implementasi atas praktik Corporate Social Responsibility yang telah ditentukan. Evaluasi dalam bentuk assessment audit atau scoring juga dapat
dilakukan secara mandatori misalnya seperti yang diterapkan dilingkungan BUMN, untuk beberapa aspek penerapan Corporate Social Responsibility.
Evaluasi tersebut dapat membantu perusahaan untuk memetakan kembali kondisi dan situasi serta capaian perusahaan dalam implementasi Corporate
Social Responsibility sehingga dapat mengupayakan perbaikan-perbaikan yang perlu berdasarkan rekomendasi yang diberikan.
4. Pelaporan
Pelaporan diperlukan dalam rangka membangun sistem informasi baik untuk proses pengambilan keputusan maupun keterbukaan informasi material
dan relevan mengenai perusahaan. Jadi, selain berfungsi untuk keperluan shareholder juga untuk stakeholders lainnya yang memerlukan.
2.2.5 Manfaat Corporate Social Responsibility