2.3 Konsep Pemberdayaan
Strategi pemberdayaan masyarakat digunakan dalam pendekatan pembangunan yang berpusat pada rakyat. Pendekatan ini menekankan pada
pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan internal atas sumber daya materi dan non materi yang penting melalui redistribusi
modal atau kepemilikan Hikmat, 2006 Notoatmodjo dalam Hikmat 2006
mengartikan pemberdayaan masyarakat sebagai suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Pemberdayaan
masyarakat pada prinsipnya menumbuhkan kemampuan masyarakat dari dalam masyarakat itu sendiri. Pemberdayaan bukan sesuatu yang ditanamkan dari luar
masyarakat yang bersangkutan melainkan suatu upaya dari, oleh dan untuk masyarakat itu sendiri berdasarkan kemampuan sendiri.
Pemberdayaan masyarakat memiliki dua elemen pokok, yaitu kemandirian dan partisipasi Nasdian, 2003. Dalam konteks ini, yang berorientasi memperkuat
kelembagaan komunitas, maka pemberdayaan warga komunitas merupakan tahap awal untuk menuju kepada partisipasi warga komunitas empowerment is road to
participation khususnya dalam proses pengambilan keputusan untuk menumbuhkan kemandirian komunitas, dengan kata lain, pemberdayaan
dilakukan agar warga komunitas mampu berpartisipasi untuk mencapai kemandirian. Selain itu, pemberdayaan masyarakat memiliki dua dimensi pokok,
yaitu dimensi kultural dan dimensi struktral Nasdian, 2003. Dimensi kultural meliputi upaya untuk melakukan perubahan perilaku ekonomi, peningkatan
pendidikan, sikap terhadap pengembangan teknologi, serta kebiasaan masyarakat setempat. Dimensi struktural meliputi upaya perbaikan strukur sosial yang
memungkinkan terjadinya mobilisasi sosial vertikal.
2.4 Konsep Partisipasi Masyarakat
Partisipasi adalah keterlibatan emosi dan mental seseorang dalam situasi kelompok yaitu adanya ketersediaan untuk mengambil bagian dalam menetapkan
tujuan bersama, serta kesediaan memikul tanggung jawab bagi pencapaian tujuan bersama Davis dalam Kurniawan, 2008. Partisipasi masyarakat merupakan
proses dimana masyarakat ikut serta mengambil bagian dalam pengambilan keputusan. Ditinjau dari segi kualitas, partisipasi sebagai masukan kebijaksanaan,
strategis, komunikasi, media pemecahan publik dan terapi sosial. Sedangkan menurut Suratmo dalam Farid 2005 tujuan dasar dari partisipasi masyarakat
indonsia adalah: 1 mengikutsertakan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, 2 mengikutsertakan masyarakat dalam pembangunan negara, 3
membantu pemerintah untuk dapat mengambil kebijaksanaan dan keputusan yang baik dan tepat.
Stephen 1998 serta Cohen dan Uphoff 1977 dalam Farid 2005 membedakan tipe partisipasi berdasarkan atas tahap partisipasi dalam proses
pembangunan yaitu: Partisipasi pada tahap perencanaan, partisipasi pada tahap pelaksanaan, partisipasi pada tahap pemanfaatan, partisipasi pada tahap penilaian
hasil pembangunan.
2.5 Perilaku 2.5.1 Definisi Perilaku Manusia