Paradigma Corporate Social Responsibility

perusahaan. Pihak-pihak tersebut bisa saja bagian internal maupun eksternal perusahaan yang biasanya diasumsikan komunitas lokal Zainal dalam Pangkaurian, 2008. Stakeholders yang dimaksud adalah stakeholders internal dan stakeholders eksternal perusahaan. Archie B.Carrol dalam Sihaloho 2007, menyatakan secara konseptual bahwa Corporate Social Responsibility dipahami sebagai bentuk kepedulian perusahaan yang didasari tiga prinsip dasar yang dikenal dengan istilah Triple Bottom Lines yang dicetuskan John Elkington. Konsep tersebut menekankan Economic Prosperity, Enviromental Quality, dan Social Justice. Perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi harus terlibat dalam pemenuhan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan. Triple Bottom Lines dikenal dengan istilah 3P, yang meliputi: a. Profit. Perusahaan tetap harus berorientasi mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang. b. People. Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia, khususnya bagi warga sekitar perusahaan. c. Planet. Perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup dan keberlanjutan keragaman hayati. Pada dasarnya, ketiga hal tersebut saling terkait dan tidak dapat berdiri sendiri. Pendefenisisan ketiga hal tersebut dilakukan secara keseluruhan holistic, perusahaan tidak hanya memperhatikan aspek people, namun juga pada aspek lainnya, dan berlaku sebaliknya.

2.2.3 Paradigma Corporate Social Responsibility

Menurut Saidi 2004, motivasi perusahaan dalam melakukan Corporate Social Responsibility dapat dijelaskan dalam tiga tahapan atau paradigma yang berbeda, yaitu: a. Corporate Charity, yakni dorongan amal berdasarkan motivasi keagamaan. b. Corporate Philantrophy, yakni dorongan kemanusiaan yang biasanya berasal dari norma dan etika universal untuk menolong sesama dan memperjuangkan pemerataan sosial. c. Corporate Citizenship, yaitu motivasi kewargaan demi mewujudkan keadilan sosial berdasarkan prinsip keterlibatan sosial. Untuk lebih memahami perbedaan paradigma Corporate Social Responsibility tersebut, dapat dijelaskan dalam tabel 2. Tabel 2: Paradigma Kedermawanan Sosial Perusahaan Tahapan Charity Philantropy Corporate Citizenship Motivasi Agama, tradisi, adat Norma etika dan hukum universal: redistribusi kekayaan Pencerahan dari rekonsiliasi dengan ketertiban sosial Misi Mengatasi masalah sesaat Mencari dan mengatasi akar masalah Memberikan kontribusi kepada masyarakat Pengelolaan Jangka pendek, menyelesaikan masalah sesaat Terencana, terorganisir dan terprogram Terinternalisasi dalam kebikajan perusahaan Pengorganisasian Kepanitiaan Yayasan dana abadi: profesionalisasi Keterlibatan baik dana maupun sumber daya lain Penerima Manfaat Orang miskin Masyarakat luas Masyarakat luas dan perusahaan Kontribusi Hibah sosial Hibah Pembangunan Hibah sosial maupun pembangunan dan keterliabtan sosial. Inspirasi Kewajiban Kepentingan Bersama Sumber: Saidi 2004 Archie B. Carrol dalam Pangkaurian 2008 menyatakan bahwa cara pandang perusahaan dalam menerapkan CSR diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu: a. Sekedar basa-basi atau keterpaksaan. Artinya CSR hanya dipraktikan lebih karena faktor eksternal eksternal driven. Berikutnya adalah Reputation Driven, motivasi pelaksanaan CSR adalah untuk mendongkrak citra perusahaan b. Sebagai upaya memenuhi kewajiban compliance. CSR diimplementasikan karena memang ada regulasi hukum dan aturan yang memaksanya. Misalnya karena ada market driven. Selain itu, terdapat motivasi untuk meraih penghargaan atau award. c. Compliance plus and beyond compliance. CSR diimplementasikan karena memang ada dorongan yang tulus dari dalam. Perusahaan telah menyadari bahwa tanggung jawabnya tidak hanya sekedar ekonomi untuk mengejar profit, namun juga tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dasar pemikirannya menggantungkan semata-mata pada kesehatan financial tidak akan menjamin perusahaan bisa tumbuh secara berkelanjutan. Perusahaan meyakini bahwa program CSR merupakan investasi dan keberlanjutan sustainability usaha.

2.2.4 Implementasi dan Tahapan Pelaksanaan Corporate Social Responsibility

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Corporate Social Responsibility (studi pada PT. Arun NGL, Lhokseumawe)

2 59 95

Implementasi Program Corporate Social Responsibiliti (CSR) Oleh PT. Sorikmas Mining Di Desa Banua Rakyat

1 65 217

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Study Korelasional Mengenai Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Pt. Tirta Sibayakindo Di Mata Masyarakat Desa Doulu Dalam Dan Desa Doulu Pasar Kecamatan Berasta

1 79 137

Peran Serta Masyarakat Dalam Program Medan Green And Clean (Study Deskriptif: Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kelurahan Sei Kera Hilir I, Kecamatan Medan Perjuangan)

2 37 108

Implementasi Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Sistem Hukum Indonesia

1 33 12

Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa dan Citra Perusahaan(Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan PT Djarum pada Mahasiswa US

4 66 121

Implementasi Corporate Social Responsibility Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Perum Percetakan Uang Republik Indonesia

8 54 153

Implementasi Corporate Social Responsibility (Csr) Melalui Program Pusat Pelatihan Dan Pemberdayaan Masyarakat PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Di Kabupaten Bogor

2 50 176

The Influence of Jawa Post Publication and Group Involvement towards Public Participation in Surabaya Green And Clean (SGC) Program

0 0 9

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Study Korelasional Mengenai Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Pt. Tirta Sibayakindo Di Mata Masyarakat Desa Doulu Dalam Dan Desa Doulu Pasar Kecamatan Berastagi

0 0 20