Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Mutifa Pharmaceuticals Industry Lanjutan No. Uraian Jabatan Jumlah Orang 7 Unit Sirup 10 8 Unit Kapsul 6 9 Unit Injeksi 13 10 Unit Tablet 24 11 Unit Puyer 6 12 Unit Cuci Botol 4 13 Gudang Kemasan 4 14 Gudang Bahan Baku 3 15 Gudang Barang Jadi 3 16 Teknisi 3 17 Laboratorium 7 18 Tenaga Blister 4 19 Tenaga Strip 7 20 Pengemasan 12 21 Tukang Kebun 1 22 Supir 1 23 Satpam 3 24 Jaga Malam 3 25 Cleaning Service 3 Total 137 Sumber: Kantor HRD PT. Mutifa Pharmaceuticals Industry Ketentuan jam kerja di PT. Mutifa Pharmaceuticals Industry, diatur menurut aturan shift. Waktu kerja di PT. Mutifa Pharmaceuticals Industry terdiri dari 2 bagian, yaitu: bagian kantor dan bagian keamanan, sebagai berikut: a. Bagian Kantor  Pada hari Senin sampai dengan Jum’at: Pukul 08.30 – 12.00 WIB bekerja Pukul 12.00 – 13.00 WIB istirahat Pukul 13.00 – 16.30 WIB bekerja  Pada hari Sabtu: Pukul 08.00 – 13.00 WIB bekerja b. Bagian Keamanan Pada hari Senin sampai dengan Minggu dibagi dalam 2 shift, yaitu:  Shift I : Pukul 08.30 – 16.30 WIB  Shift II : Pukul 16.30 – 23.30 WIB

2.4.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

Penghargaan terhadap hasil kerja karyawan diwujudkan dalam memberi upah dan fasilitas-fasilitas yang dapat menjamin kesejahteraan karyawan dan juga meningkatkan produktivitas kerja. Sejalan dengan maksud di atas, PT. Mutifa Pharmaceuticals Industry berusaha sedapat mungkin meningkatkan upah karyawan. Pedoman yang diikuti adalah kebijakan tentang Upah Minimum Regional UMR yang telah ditetapkan pemerintah. Sistem pengupahan yang berlaku pada perusahaan ini adalah sebagai berikut: 1. Pembayaran upah dilakukan sebulan sekali, yaitu setiap awal bulan 2. Upah lembur yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang bekerja, yaitu:  1 jam sebesar 1,5 kali upah setiap 1 jam kerja normal  2 jam sebesar 2 kali upah 1 jam kerja normal  3 jam keatas dibayar sebesar 3 kali upah setiap 1 jam kerja normal 3. Upah yang diberikan meliputi gaji pokok dan tunjangan tetap. Selain upah yang diberikan, perusahaan juga memperhatikan keselamatan kerja para karyawannya dengan memberikan jaminan sosial tenaga kerja Jamsostek berupa jaminan hari tua, kecelakaan kerja, kematian dan kesehatan. Dalam pelaksanaan Jamsostek, pihak perusahaan mengadakan pengutipan iuran dari kegiatan organisasi karyawan, seperti iuran Asuransi Tenaga Kerja ASTEK yakni sebesar 2 dari gaji karyawan. Selain itu perusahaan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembalikan kesegaran dan kepentingan pribadi karyawan dengan memberikan cuti kepada karyawan yang telah bekerja minimum 1 tahun. Hak cuti yang diberikan perusahaan adalah 12 hari dalam setahun. Selain itu bagi karyawan yang sedang hamil atau melahirkan, berhak mendapatkan cuti selama 3 bulan, sedang cuti haid selama 2 hari kerja setiap bulannya. Fasilitas yang diberikan perusahaan PT. Mutifa Pharmaceuticals Industry adalah: a. Imbalan resmi gaji dan kompensasi tambahan yang diperoleh setiap karyawan b. Catu beras diberikan 2 kali 1 bulan c. Upah lembur, yaitu upah yang diberikan apabila karyawan bekerja melebihi jam kerja perusahaan yang telah ditentukan d. Insentif produksi, yaitu bonus kepada karyawan bila memenuhi target produksi yang ditetapkan perusahaan e. Tunjangan jabatan, merupakan pelengkap gaji pokok mengingat adanya pekerjaan yang memegang tanggung jawab serta tuntutan khusus. Tunjangan ini biasanya diberikan untuk jabatan tingkat Manajer f. Tunjangan hari raya g. Uang transport, hanya diberikan kepada karyawan tetap sebagai tambahan untuk melancarkan produktivitas karyawan. Besarnya uang transport disesuaikan dengan kedudukan karyawan dalam perusahaan. Selain fasilitas diatas, perusahaan juga melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, seperti: a. Diikutsertakan dalam keanggotaan Astek b. Jaminan hari tua atau uang pensiun c. Jaminan kecelakaan kerja, jaminan ini dilakukan dengan cara pemberian sumbangan yang diberikan oleh perusahaan. Jaminan kecelakaan kerja ini diberikan apabila tenaga kerja tersebut mengalami kecelakaan dalam tugasnya d. Beasiswa bagi anak karyawan yang berprestasi e. Apabila karyawan meninggal setelah berdinas selama 10 tahun, maka diberikan tunjangan janda.

2.5. Proses Produksi

Produksi yang dihasilkan perusahaan ini adalah obat. Proses pembuatan obat di PT. Mutifa Pharmaceuticals Industry terdiri dari beberapa tahapan, antara lain: Gambar 2.2. Uraian Proses Produksi Obat Pencampuran Penyaringan Pengisian Dop Karet Pemeriksaan Dop Aluminium Pengecapan Packing 1. Proses Pencampuran Compounding Pada tahap ini semua alat-alat yang dipergunakan harus berada dalam keadaan steril. Masukkan ke dalam tabung kaca dengan volume 10 liter, Nipagin dilarutkan dengan menambahkan aqua pro injeksi lalu dimixer. Antalgin dimasukkan ke dalam larutan Nipagin. Antalgin, Nipagin dan aqua pro injeksi dimixer. Didihkan air di elemeyer dengan pemanasan suhu 90 C, setelah itu masukkan Lactose kemudian aduk hingga semua bahan larut. Bahan yang sudah dilarutkan kemudian dimasukkan ke dalam tabung lalu dimixer, tambahkan aqua pro injeksi. Proses pencampuran ini berlangsung selama 10 menit untuk 1000 vial. Ruangan pencampuran harus berada dalam ruangan ber-AC. Setelah bahan tercampur rata, maka obat tersebut dimasukkan ke dalam 1 botol volume 10 ml dan dilakukan pemeriksaan laboratorium terlebih dahulu, apakah dapat dilakukan proses selanjutnya atau tidak. 2. Proses Penyaringan Pada proses penyaringan ini, bahan yang sudah dicampur kemudian disaring dengan glass filter G-4, ukuran saringan 0,2 migron dan kertas what man diameter pori menggunakan pompa vacuum. Diameter selang 0,5 cm, stick 0,2 cm. Penyaringan ini berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran yang ada dalam obat. Setelah tersaring obat dipindahkan ke dalam tabung yang lain. 3. Proses Pengisian Pada proses pengisian, obat yang telah disaring tadi diisi dengan menggunakan mesin, di mana 1 tabung untuk menghasilkan 1000 vial, proses pengisian yang dilakukan 7 tabung 7000 vial, botol obat yang mau diisi telah disiapkan di meja lalu digeser ke unit dop karet. 4. Proses Dop Karet Setelah obat diisi ke dalam botol kemudian botol ditutup dengan menggunakan dop karet yang sesuai dengan spesifikasi: warna abu-abu, tidak berlobang, bersih, tidak terkelupas dan tidak koyak dengan diameter 20 mm. 5. Proses Pemeriksaan Setelah obat diisi ke dalam botol dan ditutup dengan dop karet, maka dilakukan pemeriksaan dengan cara mendekatkan vial yang berisi larutan injeksi ke lampu neon sambil digoyang-goyang. Apabila terdapat serat dan partikel maka disaring kembali hingga serat dan partikel hilang. Setelah itu dimasukkan ke dalam keranjang dan dibawa ke unit dop aluminium. 6. Proses Dop Aluminium Setelah tahap pemeriksaan selesai maka botol ditutup dengan dop aluminium. Botol yang sudah ditutup dengan drop aluminium kemudian dikirim ke mesin cap. 7. Proses Pengecapan Botol yang sudah ditutup dengan drop aluminium kemudian dicap dengan menggunakan mesin cap. Hasilnya lalu diletakkan ditalam dan setelah selesai dibawa ke unit packing. 8. Proses Packing Semua obat yang telah selesai dicap dibawa ke ruang pengemasan. Kemudian obat diberi etiket ukuran 5 cm dengan memakai lem dan dimasukkan ke dalam kotak ukuran 1 cm x 10 cm sebanyak 10 vial setiap kotak dan diberi brosur kotak dan etiket sebelumnya telah diberi batch lalu di cello tape. Kemudian kotak tersebut dimasukkan ke dalam kotak ukuran 1 cm x 100 cm, isi kotak sebanyak 50 kotak kecil lalu di cello tape kertas dan siap untuk diantar ke gudang produk jadi.

2.5.1. Standar Mutu Bahan Produk

PT. Mutifa Pharmaceuticals Industry mempunyai standarisasi dalam menghasilkan produk. Pengawasan mutu dilakukan terhadap proses produksi yang ditujukan untuk menjaga konsistensi dari mutu produk. Produk yang bermutu dan pelayanan yang baik merupakan usaha perusahaan dalam menjual produknya pada konsumen. Keberhasilan perusahaan sangat bergantung dari seberapa jauh perusahaan dapat mengetahui, mengerti dan memahami permintaan konsumen. 2.5.2. Bahan Yang Digunakan 2.5.2.1.Bahan Baku Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan sebuah produk. Bahan ini memiliki persentase yang relatif besar dalam produk dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya. Kualitas bahan baku yang digunakan sangat menentukan kualitas produk yang dihasilkan. Semua bahan baku yang digunakan dibeli dari PT. SCHEIZEHALL kecuali aqua pro injeksi yang berasal dari hasil penyulingan di PT. Mutifa Pharmaceuticals Industry. Dalam pembuatan injeksi bahan baku yang digunakan yaitu: 1. Bahan Berkhasiat Bahan berkhasiat ini berupa tepung yang disesuaikan dengan jenis obat yang akan di produksi dengan formulasi yang telah ditentukan. - Nama Obat : Antalgin - Bahan Berkhasiat : Antalgin 2. Bahan Pelarut Bahan pelarut ini berguna untuk melarutkan atau mencairkan semua bahan- bahan baku yang digunakan. - Nama Obat : Antalgin - Bahan Pelarut : Aqua pro Injeksi 3. Bahan Pengawet Bahan pengawet ini berguna untuk mengawetkan obat dan memperlambat proses perkembangan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. - Nama Obat : Antalgin - Bahan Pengawet : Nipagin 2.5.2.2.Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah suatu bahan yang ditambahkan dalam proses pembuatan suatu produk dimana komponen-komponennya tidak terlihat jelas pada