Sistem Penunjang Keputusan Intelijen

dilengkapi dengan pengayak 80 mesh. Proses pengolahan tepung jagung dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Proses Pengolahan Tepung Jagung

C. Sistem Penunjang Keputusan Intelijen

Menurut Turban 2005, proses yang berkaitan dengan tujuan suatu organisasi dan sumber daya yang dimiliki disebut manajemen. Kesuksesan manajemen tergantung pada kemampuan dari fungsi yang dimiliki, yaitu planning , organizing, directing, dan controlling. Semua aktivitas tersebut berkaitan dengan pengambilan keputusan yang optimum. Pembuatan keputusan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari totalitas sistem organisasi secara keseluruhan. Pada dasarnya sebuah sistem organisasi mencakup sistem fisik sistem operasional, sistem manajemen sistem keputusan dan sistem informasi. Menurut Assauri 1999, suatu penggambaran atau model pengambilan keputusan sangat diperlukan bagi sebuah perusahaan dalam melihat gambaran masalah secara menyeluruh. Pengambilan suatu keputusan menuntut suatu organisasi untuk mengetahui dan mengerti masalah yang dihadapi dalam mengukur kinerja fungsionalitas suatu perusahaan. Marimin 2004 menyatakan bahwa Decision Support System DSS bermanfaat membantu pengambilan keputusan secara interaktif. Menurut Lucas 1993, DSS sebagai model dari sekumpulan prosedur untuk melakukan pengolahan data dengan tujuan membantu manajer dalam pembuatan keputusan spesifik. Penerapan DSS akan berhasil jika sistem tersebut sederhana dan mudah digunakan, mudah melakukan pengawasan, mudah melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan mudah melakukan kegiatan komunikasi dengan berbagai entiti. Menurut Eriyatno 1999, Sistem Penunjang Keputusan SPK adalah pendekatan secara sistematis dalam menentukan teknologi ilmiah yang tepat dalam mengambil keputusan. SPK juga merupakan konsep spesifik dengan menghubungkan sistem informasi terkomputerisasi dimana penggunanya yaitu para pengambil keputusan sehingga terciptanya keoptimalan dalam pengambilan keputusan. Karakterisasi pokok yang melandasi teknik sistem penunjang keputusan yaitu: 1. Interaksi langsung antara komputer dengan pengambil keputusan 2. Adanya dukungan menyeluruh holistik dari keputusan bertahap berganda 3. Suatu sintesa dari konsep yang diambil dari berbagai bidang antara lain ilmu komputer, ilmu sistem, psikologi, ilmu manajemen, dan intelejensi buatan 4. Mempunyai kemampuan aditif terhadap perubahan kondisi dan kemampuan berevolusi menuju sistem yang lebih bermanfaat. Intelijen bila dikaji sebagai suatu produk adalah hasil dari pengumpulan koleksi, penilaian evaluasi, analisis, integrasi, dan interpretasi terhadap semua data serta informasi. Data, informasi, dan pengetahuan memiliki suatu integrasi yang terlihat pada Gambar 3. Gambar 3. Hubungan antara Data, Informasi, dan Pengetahuan Goenawan, 2007 Sistem penunjang keputusan intelijen adalah sistem pendukung keputusan yang dalam membuat alternatif keputusannya menggunakan berbagai teknik yaitu penelitian operasional lanjut dengan kecerdasan buatan artificial intelligence, system engineering serta soft computing yang terdiri dari fuzzy system, neural network, dan genetic algorithm Goenawan, 2007. Optimasi merupakan tahapan untuk pemanfaatan optimal dari sumberdaya. Untuk itu perlu dikembangkan suatu sistem pendukung keputusan secara cerdas intelligent decision support system dengan memformulasikan sebuah fungsi obyektif biaya minimum cost minimizing objective function , serta bermanfaat secara ekonomi. Intelligent decision support system IDSS merupakan pengembangan dari sistem penunjang keputusan dengan menggunakan pengetahuan aturan-aturan tentang sifat dan unsur suatu masalah seperti fuzzy systems, neural networks, dan genetic algorithms algoritma genetik Sadly, 2007.

D. Algoritma Genetik