Sub Modul Forecasting Modul PPIC

C. Modul PPIC

Modul PPIC merupakan modul yang digunakan dalam perencanaan produksi selama beberapa bulan ke depan. Perencanaan yang dilakukan berupa peramalan permintaan, perencanaan agregat, dan perencanaan pemesanan bahan baku. Di dalam modul ini terdapat perhitungan untuk beberapa model, yaitu model peramalan permintaan, model perencanaan pemesanan bahan baku, model perencanaan agregat, model perencanaan kebutuhan bahan baku, dan model algoritma genetika. Modul PPIC ini dapat memberikan informasi kepada modul-modul lain berupa informasi perencanaan produksi maupun perencanaan bahan baku, yaitu kepada modul production , modul purchasing, dan modul material. Modul PPIC mempunyai tiga buah sub modul, yaitu sub modul forecasting, sub modul aggregate planning , dan sub modul material planning.

1. Sub Modul Forecasting

Sub modul forecasting adalah sub modul mengenai perencanaan produksi dimana dilakukan proses peramalan permintaan aktual selama beberapa bulan ke depan agar dijadikan acuan dalam memperkirakan rencana agregat dan rencana kebutuhan bahan baku. Informasi yang dibutuhkan dalam sub modul ini adalah informasi mengenai data permintaan aktual yang diperoleh dari bagian marketing. Perhitungan peramalan permintaan dilakukan dengan menyeleksi terlebih dahulu data permintaan aktual yang ada dengan menekan tombol . Setelah data permintaan aktual terseleksi maka selanjutnya pengguna diharuskan mengisi inisiasi awal untuk perhitungan model peramalan. Pengguna diharuskan mengisi berapa jumlah periode yang akan diramalkan, berapa nilai parameter untuk menghitung nilai moving average , dan berapa nilai alpha dan beta sebagai nilai parameter pemulus. Apabila nilai inisiasi peramalan telah dimasukkan, maka pengguna dapat menekan tombol count untuk menghitung nilai peramalan dan melihat nilai error terkecil dari lima metode peramalan yang digunakan. Pengguna dapat melihat hasil nilai peramalan dan grafik peramalan setelah menekan tombol count. Proses penghitungan model peramalan permintaan terjadi ketika pengguna menekan tombol count. Pada saat tombol count ditekan, maka sistem akan menghitung lima teknik dalam model peramalan yang digunakan, yaitu teknik perataan bergerak tunggal single moving average , teknik perataan bergerak ganda double moving average, teknik prakiraan pemulusan eksponensial tunggal single exponential smoothing , teknik linear Brown satu parameter Brown’s method, dan teknik linear Holt dua parameter Holt’s method. Setelah kelima teknik peramalan dihitung, maka nilai error MAPE akan terlihat dan nilai MAPE terrendah akan berwarna merah. Hal tersebut menunjukkan bahwa model peramalan yang digunakan adalah teknik yang memiliki nilai MAPE terredah. Dengan telah terpilihnya teknik peramalan, maka pengguna dapat melihat grafik peramalan permintaan selama beberapa periode ke depan. Setelah semua perhitungan dilakukan, maka data peramalan permintaan dapat disimpan dengan menekan tombol Add to DB kemudian menekan tombol next untuk menghubungkan ke sub modul lainnya yaitu sub modul aggregate planning. Sub modul ini memberikan informasi kepada sub modul lainnya berupa data hasil peramalan. Sub modul yang menerima informasi peramalan dari sub modul forecasting adalah sub modul aggregate planning dan sub modul material planning. Tampilan sub modul forecasting dapat dilihat pada Gambar 38.

2. S