acuan dalam pengambilan sebuah keputusan yang tepat dalam melakukan pengembangan industri yang bersangkutan.
B. Pendekatan Sistem
Sistem adalah kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan seperti orang, sumberdaya, konsep ataupun prosedur yang teratur
untuk mencapai suatu tujuan dalam lingkungan yang kompleks. Analisa organositoris yang menggunakan ciri-ciri sistem sebagai tolak analisa dapat
disebut suatu pendekatan sistem. Pendekatan sistem merupakan cara pemecahan masalah dengan cara
dilakukan identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan. Identifikasi terhadap semua kebutuhan yang diperlukan menghasilkan gambaran utama
dari sistem. Gambaran tersebut kemudian dibuat model sistem dalam bentuk program komputer dan diverifikasi menggunakan data yang diperoleh untuk
melakukan simulasi yang tepat dan sesuai dengan model yang telah dirancang sebelumnya.
Pendekatan sistem dirancang dengan tujuan untuk pengembangan dan pengelolaan sistem operasi, dan perancangan sistem informasi untuk
pengambilan keputusan. Gagasan dasar dan utama mengenai pendekatan sistem adalah hubungan timbal balik antar data, model, dan keputusan yang
dihasilkan. Titik awal pendekatan adalah tujuan dan fokusnya adalah pada rancangan sistem secara keseluruhan. Tujuan pendekatan sistem adalah
untuk mendapatkan suatu gugus alternatif sistem yang layak untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan yang telah diidentifikasi dan diseleksi.
Pemecahan masalah dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan sistem yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
1. Analisa Kebutuhan
Awal pengkajian dari suatu sistem adalah tahap analisa kebutuhan. Suatu sistem memliki beberapa komponen yang saling berinteraksi.
Komponen-komponen tersebut mempunyai kebutuhan yang berbeda-
beda sesuai dengan tujuan masing-masing dan saling berhubungan satu sama lain dan memiliki pengaruh terhadap sistem yang ada. Analisa
kebutuhan untuk sistem ini adalah diperoleh dari wawancara dari pihak Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT dan pihak Unit
Pengolahan Jagung Terpadu UPJT Kabupaten Bojonegoro dalam menentukan kebutuhan suatu sistem pada industri tepung jagung.
Identifikasi kebutuhan rancang bangun sistem intelijen untuk Enterprise Resource Planning
pada industri tepung jagung, yaitu: a.
Industri Tepung Jagung -
Kesulitan industri dalam memperkirakan jumlah permintaan -
Kepastian jumlah kebutuhan faktor produksi -
Kesesuaian kebutuhan bahan baku dengan permintaan -
Penjadwalan produksi yang sesuai dengan perencanaan -
Kesesuaian antara tersedianya bahan baku dengan produksi -
Jumlah sumber daya yang sesuai dengan kebutuhan b.
Pemilik Modal -
Kemudahan memperoleh informasi dalam perusahaan -
Terpenuhinya keuntungan dari penanaman modal -
Jaminan kembalinya modal usaha c.
Konsumen -
Terpenuhinya permintaan akan produk -
Kemudahan dalam memperoleh produk -
Harga produk yang terjangkau dan stabil -
Memperoleh produk yang memiliki kualitas yang baik d.
Pemasok -
Kepastian jumlah produk yang harus dikirim -
Kepastian waktu produk yang harus dikirim -
Penawaran harga dari konsumen yang sesuai
2. Formulasi Masalah
Penyusunan sistem yang terintegrasi sering dihadapkan pada beberapa permasalahan. Permasalahan yang biasa terjadi yaitu kesulitan
dalam memperkirakan kebutuhan bahan, permintaan konsumen, waktu pemesanan, tingkat persediaan, kebutuhan sumberdaya, informasi
keuangan, dan integrasi antar fungsi. Penyusunan sistem yang baik dan tepat sangat diperlukan agar
sistem dapat terintegrasi secara menyeluruh sehingga dapat memberikan informasi yang tepat antar divisi dalam mengelola kebutuhan. Adanya
suatu model juga dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan secara sistematis, cepat, efisien, dan efektif agar dapat tercipta suatu
keoptimalan dalam fungsionalitas perusahaan. Penerapan sistem diperlukan untuk mengelola data yang ada agar tercipta keteraturan data
dalam mengolah informasi perusahaan dan dapat dijadikan suatu perencanaan strategis perusahaan.
3. Identifikasi Sistem