VII. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sistem intelijen untuk Enterprise Resource Planning ERP merupakan suatu proses perencanaan bisnis terintegrasi yang mengelola operasi dan
fungsi-fungsi pendukung dari suatu perusahaan dengan menggunakan pengetahuan sebagai alat bantu menyelesaikan suatu masalah. Sistem
intelijen untuk ERP dapat membantu perusahaan dalam mengelola informasi seoptimal mungkin dengan teknik-teknik perencanaan yang baik
menggunakan pengetahuan berupa kecerdasan buatan, yaitu algoritma genetika.
Intel ERP merupakan paket program dari implementasi konsep ERP
dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada yang dibutuhkan dalam industri. Program ini ditujukan untuk pengembangan industri tepung jagung
di Indonesia agar dapat merencanakan dan mengelola perusahaan secara efektif dan efisien dan dapat dimanfaatkan secara seoptimal mungkin.
Intel ERP dirancang dalam mengintegrasikan delapan modul yang
diperlukan di dalam perusahaan, yaitu marketing, PPIC, production, purchasing
, material, distribution, human resource, dan finance. Selain itu
juga Intel ERP dapat menyelesaikan permasalahan dalam pemanfaatan
sumber daya seoptimal mungkin dengan suatu perencanaan. Perencanaan dibantu dengan model-model di dalam paket program, yaitu model peramalan
permintaan, perencanaan agregat, perencanaan kebutuhan bahan baku, perencanaan pemesanan bahan baku, dan algoritma genetika.
Untuk mengoptimalkan fungsionalitas pada industri tepung jagung, perlu diperhatikan mengenai fluktuasi permintaan akan tepung jagung,
kebutuhan akan bahan baku, kegiatan produksi, dan perubahan harga-harga yang terkait dengan kegiatan produksi. Fluktuasi permintaan dan kebutuhan
bahan baku perlu diperhatikan karena peningkatan keefisiensian dapat dilakukan apabila perencanaan kegiatan produksi dapat diperkirakan dengan
sebaik mungkin. Perubahan harga-harga yang terjadi disekitar perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi biaya-biaya yang terkait dengan
kegiatan produksi. Permintaan akan tepung jagung bersifat fluktuatif dan memiliki trend
yang positif selama periode 2006 – 2007. Hasil analisa model peramalan permintaan menghasilkan nilai sebesar 324 ton, 335 ton, 345 ton, dan 356 ton
untuk peramalan pada periode Januari 2008 hingga April 2008. Hasil peramalan permintaan tersebut dijadikan acuan dalam model perencanaan
agregat dan perencanaan kebutuhan bahan baku. Perencanaan agregat merencanakan seberapa banyak produk tepung
jagung yang harus diproduksi dalam memenuhi permintaan konsumen dengan meminimumkan biaya produksi. Hasil yang diperoleh yaitu produksi reguler
pada periode Januari 2008 hingga Maret 2008 secara berturut-turut yaitu sebesar 324 ton, 335 ton, dan 345 ton untuk memenuhi permintaan
konsumen. Hasil biaya produksi minimum yang diperlukan yaitu sebesar Rp 3.298.896.000,00. Hasil optimasi tersebut diperoleh dengan perhitungan
model algoritma genetika. Pemenuhan kebutuhan bahan baku dilakukan dengan menggunakan
metode EOQ dalam model perencanaan kebutuhan bahan baku. Hasil yang diperoleh yaitu selama 3 bulan ke depan, yaitu pemesanan dilakukan
sebanyak 28 kali dengan rentang waktu pemesanan 2 hari. Pemesanan yang dilakukan sebanyak 43 ton untuk setiap kali pesan sehingga total biaya
minimum yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp 5.533.750,00.
Intel ERP mampu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
masing-masing modul dari modul yang lain berupa laporan, jadwal, dan
perencanaan. Intel ERP dapat membuat aliran informasi lebih teratur dan
dapat tersampaikan secara cepat ke setiap bagian dalam perusahaan. Dengan informasi yang lebih teratur dan cepat dapat membuat perencanaan menjadi
lebih efisien dalam hal waktu dan biaya sehingga perusahaan dapat meningkatkan produksinya secara optimal.
B. Saran