Simpulan Tingkat Kesejahteraan Petani

68

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1. Simpulan

Beberapa hal yang dapat disimpulkan berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya adalah sebagai berikut: 1 Penerapan sistem agroekologi yang telah dilakukan di lokasi penelitian belum murni agroekologi. Namun lebih cenderung pada penerapan Low External Input Agriculture LEIA. Penerapan LEIA ini digambarkan dari kegiatan petani dalam proses produksi, yaitu: perawatan tanah dilakukan secara tradisional dan melakukan pergantian tanaman yang dapat menjaga unsur hara. Penangkaran benih dilakukan sendiri oleh petani, pengendalian hama dilakukan secara tradisional dan sesuai dengan pengatahuan lokal masyarakat, dan sistem pengaturan air yang memanfaatkan air gunung, air hujan, dan air sungai. 2 Penerapan LEIA memberikan manfaat terhadap lingkungan. Manfaat lingkungan yang diestimasi menggunakan Ecological Footprint EF memberikan hasil EFF dan EFL yang masing 0.02 ha dan 0.01 ha. Nilai tersebut jauh lebih kecil dibandingan dengan luas lahan yang ada. Artinya, bahwa penerapan agroekologi di kedua lokasi tidak menyebabkan ecological deficit sehingga dapat menjaga kelestarian lingkungan. 3 LEIA secara ekonomi layak untuk dilakukan karena memberikan manfaat ekonomi. Hasil analisis menunjukan bahwa total pendapatan yang diperoleh petani adalah positif yaitu Rp 13,575,85ha per tahun untuk wilayah Pasir 69 Honje dan Rp 14,212,238ha per tahun. Hasil analisis RC ratio menunjukan nilai yang lebih besar dari satu, yaitu 6.28 untuk wilayah Pasir Honje dan 5.23 untuk wilayah Cidokom. Nilai produktivitas petani di Pasir Honje dan Cidokom masing-masing adalah 39.82 dan 37.62. Nilai produktivitas tersebut masih lebih besar dari nilai rata-rata upah per hari yaitu Rp 15,000hari untuk tenaga kerja perempuan dan Rp 25,000hari untuk tenaga kerja lelaki. Selanjutnya, hasil penelitian menunjukan bahwa persentase petani yang sejahtera lebih banyak di Pasir Honje yaitu 73 dibandingkan dengan petani di Cidokom, petani yang sejahtera hanya 55. Hal ini terjadi karena adanya sebaran pendapatan rata-rata petani Cidokom yang tidak merata.

7.2. Saran 1 Implikasi dari hasil penelitian dapat dirumuskan saran-saran sebagai bahan