20
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.
Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini merupakan teori yang berkaitan dengan penelitian. Teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini
yaitu: definisi dan perkembangan agroekologi, estimasi manfaat agroekologi terhadap ekonomi dan lingkungan, serta estimasi kesejahteraan petani
agroekologi.
3.1.1. Definisi dan Perkembangan Agroekologi
Pertumbuhan populasi yang semakin meningkat diprediksikan oleh Malthus akan menyebabkan krisis pangan di masa yang akan datang. Adanya
prediksi tersebut, menyebabkan dorongan pada sektor pertanian untuk dapat meningkatkan produktivitas pertanian agar dapat memenuhi kebutuhan pangan.
Sektor pertanian bergerak dengan penciptaan teknologi dan inovasi yang baru. Salah satu inovasi yang dilakukan dari sektor pertanian yaitu perbaikan sistem
pertanian. Sistem pertanian yang diterapkan pada suatu tempat akan menentukan
hasil pertanian yang dihasilkan dan mempengaruhi keadaan lingkungan. Sistem pertanian yang umum diterapkan oleh petani di Indonesia adalah sistem pertanian
konvensional. Pertanian konvensional adalah sistem pertanian yang menggunakan input eksternal untuk meningkatkan hasil produksi usahatani guna
memaksimumkan keuntungan. Usaha memaksimumkan keuntungan ini secara tidak langsung dapat merusak lingkungan, karena petani lebih cenderung
menggunakan input eksternal seperti pestisida, pupuk kimia, benih dan lain-lain.
21
Sistem pertanian konvensional ini diterapkan oleh 57 petani yang ada di Indonesia. Sistem pertanian ini juga terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi global. Namun, sistem pertanian konvensional diduga mempunyai dampak negatif, diantaranya: menyebabkan degradasi dan penurunan kesuburan
tanah, merusak vegetasi yang ada di lingkungan, menyebabkan erosi, kerugian ekonomi, penggunaan air berlebihan, kerusakan sistem hidrologi, pencemaran
lingkungan berupa kandungan bahan berbahaya di lingkungan dan makanan, ketergantungan petani pada input-input eksternal dan lain-lain.
Adanya dampak negatif akibat dari penerapan sistem pertanian konvensional, menyebabkan perlunya perkembangan atau inovasi baru dalam
ilmu pertanian. Inovasi terdahulu dalam bidang pertanian yang bertujuan menjaga kondisi lingkungan yaitu sistem pertanian organik. Selain itu, sistem pertanian
yang baru dikembangkan saat ini adalah sistem pertanian berkelanjutan yang juga dikenal dengan sistem Agroekologi, yang merupakan sistem pertanian
berkelanjutan yang berdasar pada pengetahuan tradisional dan pengalaman dalam pemenuhan pangan lokal. Agroekologi memperhatikan hubungan alam, sosial,
ekologi, budaya, ekonomi, masyarakat, dan keadaan lingkungan. Penerapan pertanian agroekologi telah dilakukan di beberapa negara seperti: Mexico, Afrika,
Amerika, Nicaragua, Honduras, Guatemala dan Indonesia.
3.1.2. Manfaat Ekonomi dan Lingkungan dari Penerapan Agroekologi