Lampiran 17. Lanjutan 72.
Pencegahan serangga, burung, tikus dan binatang lain tidak efektif di dalam pabrik
X X
73. Binatang peliharaan tidak dicegah masuk ke
dalam pabrik X
X 74.
Penggunaan obat pembasmi serangga, tikus, binatang pengerat lain, serta kapang tidak
efektif pestisida, insektisida, fungisisda, bahan repellant
X X
k. Peralatan Produksi
Sanitasi 75.
Permukaan peralatan, wadah dan alat-alat lain yang kontak dengan produk tidak
dibuat dari bahan yang sesuai seperti halus, tahan kara, tahan air dan tahan terhadap
bahan kimia X
X
76. Bahan yang terbuat dari kayu tidak dilapisi
dengan bahan yang tidak berbahaya danatau kedap air.
X X
Desain 77.
Rancangan bangun, konstruksi dan penempatan peralatan serta wadah tidak
menjamin sanitasi dan tidak dapat dibersihkan secara efektif
X X
78. Peralatan dan wadah yang masih digunakan
tidak dirawat dengan baik. X
X Peralatan tidak dipakai lagi :
79. Tidak ada program pemantauan untuk
membuang wadah dan peralatan yang sudah rusaktidak digunakan
X Kecukupan :
80. Peralatan kebersihan tidak sesuai kapasitas
produksi atau tidak cukup tersedia X
Penyuci hamaan peralatan 81.
Tidak dilakukan penyuci hamaan peralatan secara efektif
X X
l. Pasokan Air
Sumber air 82.
Pasokan air panas atau dingin tidak cukup X
83. Air tidak mudah dijangkau disediakan
X 84.
Air dapat terkontaminasi, misalnya hubungan silang antara air kotor dengan air
bersih, sanitasi lingkungan X
Treatment Air 85.
Air baku tidak layak digunakan potable, tidak dilakukan pengujian secara berkala
X 86.
Air tidak mendapat persetujuan dari pihak berwenang unuk digunakan sebagai bahan
pengolahan tidak ada hasil uji X
140
Lampiran 17. Lanjutan Es apabila digunakan
87. Tidak terbuat dari air yang memenuhi
persyaratan potable X
88. Tidak dibuat dari air yang telah diijinkan
X 89.
Tidak dibuat, ditangani dan digunakan sesuai persyaratan sanitasi
X 90.
Digunakan kembali untuk bahan baku yang diproses berikutnya
X
m. Sanitasi dan Higiene Karyawan
91. Manajemen unit pengolahan tidak memiliki
tindakan-tindakan efektif untuk mencegah karyawan yang diketahui mengidap
penyakit yang dapat mengkontaminasi produk luka, TBC, Hepatitis, Typus dsb
X
92. Pelatihan pekerja dalam hal sanitasi dan
higien tidak cukup X
Perilaku karyawan: 93.
Kebersihan karyawan tidak dijaga dengan baik dan tidak memperhatikan aspek
sanitasi dan higien seperti pakaian kurang lengkap dan kotor, meludah di ruang
pengolahan, merokok dan lain-lain X
94. Tindak tanduk karyawan tidak mampu
mengurangi dan mencegah kontaminasi baik dari mikroba maupun benda asing
lainnya X
Sanitasi karyawan
95. Pakaian kerja tidak dipakai dengan benar
dan bersih X
X 96.
Tidak ada pengawasan dalam sanitasi, pencucian tangan dan kaki sebelum masuk
ruang pengolahan dan setelah keluar dari toilet
X X
Sumber infeksi
97. Karyawan tidak bebas dari penyakit kulit,
atau penyakit menular lainnya X
n. Gudang biasa kering
Kontrol sanitasi
98. Tidak menggunakan tempat penyimpanan
seperti pallet, lemari, cabinet rak dan lain- lain yang dibutuhkan untuk mencegah
kontaminasi X
99. Metode penyimpanan bahan berpeluang
terjadinya kontaminasi X
100. Fasilitas penyimpanan tidak bersih, saniter
dan tidak terawat dengan baik X
101. Pemisahan barang secara teratur dan
dipisah-pisahkan penyimpanan bahan pengemas dan bahan-bahan lain : kimia,
X
141