Model Retorika Dzawin Nur Ikram

Menurut Dzawin bahwa dalam stand up ada faktor-faktor atau aspek dalam stand up comedy yaitu lucu dan bermanfaat. Menurut Dzawin retorika dengan stand up comedy juga sangat berhubungan karena stand up comedy adalah untuk berbicara yang bertujuan untuk menghibur penonton dan retorika adalah sebagai alat untuk bagaimana stand up comedy itu menjadi enak dan nyaman untuk didengar dan dipahami oleh penonton. Saat stand up comedy seorang comica harus memiliki seni dan gaya penyampaian maka disitulah retorika berperan untuk keberhasilan stand up comedy itu sendiri. 74 Penerapan retorika sangat penting demi menunjang keberhasilan dalam stand up comedy. Penerapan retorika harus tepat pada tujuan dan sasaran mengingat bervariasinya tingkat kesadaran dan kemampuan daya nalar masyarakat. Dalam pelaksanaan retorika dakwah dengan stand up comedy Dzawin mempersiapkan tahapan-tahapan, seperti menguasai dan menentukan topik yang akan dibahas, dan penyampaian dengan gaya bahasa yang baik,serta bagaimana humor yang membangunkan suasana penonton. Untuk memudahkan penulis dalam melakukan jawaban terhadap penerapan retorika dakwah dalam stand up comedy yang Dzawin gunakan, maka penulis membaginya dalam beberapa langkah, yaitu: a. Di awal penampilan stand up comedy Di awal penampilannya, Dzawin menyapa penonton dengan mengucapkan salam terlebih dahulu dengan intonasi yang lumayan cepat sambil mengangkat tangannya ke atas, setelah itu dilanjutkan dengan menanyakan kabar penonton seperti berikut: 74 Wawancara Pribadi dengan Dzawin Nur Ikram pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan. “ya assalamualaikum, ini gimana kabarnya pada sehat ya? Alhamdulillah Sehat kan? Sehat yaaaaa.” Hampir di semua penampilan stand up comedy Dzawin melakukan salam yang sama setiap mengawali penampilannya di atas panggung. b. Pertengahan penampilan stand up comedy Setelah mengawali penampilannya dengan menyampaikan salam dan menyapa penonton, Dzawin menyampaikan materi dakwahnya melalui stand up ccomedy kepada penonton sesuai dengan tema yang sudah ia tentukan. Seperti berikut: “ Kalo menurut gua penyakit itu bisa dibagi menjadi dua ya, yang pertama penyakit fisik terus yang ke dua penyakit hati. Penyakit fisik itu bisa diobati dengan obat-obatan, tapi sedangkan penyakit hati itu tidak bisa diobati dengan amoxilin, parasetamol, alkohol, revanol,bahenol hmmm ga bisaaaa. penyakit fisik itu ga bisa bikin kita masuk neraka, tapi penyakit hati sudah pasti bisa bikin kita masuk neraka. Ga ada kan, orang ga jadi masuk surga karna punya panu di pahanya. iya penyakit hati salah satunya yaitu dengki. Dengki yaitu seneng ngeliat orang lain susah, susah banget ngeliat orang lain lagi seneng. Liat orang lain beli mobil baru “hemmm paling juga hasil korupsi”, liat orang beli motor baru “yah paling juga boleh kredit”, liat tetangga punya istri baru “ah paling juga second” hahaha ga boleh ya. Dalam penampilannya, Dzawin menggunakan pemilihan bahasa yang mudah dipahami dan dicerna oleh penonton. Menurut Dzawin seorang comica harus cerdas dalam menata bahasa, memilih kata yang digunakan, serta mengemasnya dengan sangat menarik sehingga penonton mau dan dengan mudah menangkap pesan yang disampaikan oleh comica. Dalam dalam retorika, bahasa lisan harus menggunakan kata-kata yang jelas, tepat, dan menarik. 75 Sedangkan dalam penampilannya saat Dzawin dakwah melalui stand up comedy, Dzawin selalu memperhatikan beberapa hal yaitu: a. Vocal 1 Volume Dzawin dalam menyampaikan dakwahnya melalui stand up bersifat sedang karena sudah menggunakan sound system yang memang sudah tentu bisa diatur tinggi dan rendahnya suara. Tidak sering juga Dzawin menggunakan volume yang agak tinggi dengan melihat banyaknya penonton yang hadir. 2 Artikulasi Dzawin sangat jelas dalam pengucapan kata dan kalimat saat stand up comedy. 76 b. Fisik 1 Pose Dzawin sangat sederhana dan tenang saat penampilan stand up nya. Dari segi penampilan, Dzawin menggunakan pakaian sesuai tempat yang ia hadiri. Ketika acara tersebut santai, Dzawin hanya menggunakan kaos dan celana jeans panjang. Namun ketika acaranya formal Dzawin memakai kemeja atau baju koko serta celana panjang. 75 Wawancara Pribadi dengan Dzawin Nur Ikram pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan. 76 Wawancara Pribadi dengan Dzawin Nur Ikram pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan.