Karya-Karya dan Karir Dzawin Nur Ikram

Pengalaman Narasumber Bintang Tamu Stand Up Comedy TV: 1. Program Sebelas Dua Belas di Trans 7 pada tahun 2015 2. Program Stand Up Comedy Akademi 14 besar di Indosiar 2016 3. Program Stand Up Comedy akademi 16 besar di Indosiar 2016 4. Program Negeri ½ Demokrasi di TV One 2014 5. Program Stand Up Comedy Show di Metro TV 2015 Karya-Karya: 1. Menggelar Tour Stand Up Comedy 18 kota bertema Rule of Three Tour stand up comedy ini diadakan di 18 kota di Indonesia dan diisi oleh comica yang berhasil menjadi juara di kompetisi Stand Up Comedy Indonesia di Kompas TV. Comica tersebut adalah Dzawin Nur Ikram, David, dan Abdur. Dengan tampil masing-masing di atas panggung dengan durasi 40 menit untuk menghibur masyarakat setempat. 2. Menulis Buku Stand Up Comedy Buku ini bercerita tentang pengalaman Dzawin selama di Pondok Pesantren, dan buku ini merupakan sebuah buku nonfiksi. 3. Tour Stand Up Comedy “Di Balik Tawa” yang digelar di 10 kota 4. Membuat Youtube Chanel Dalam konteks berdakwah melalui stand up comedy, Dzawin adalah comica yang baik. Dan bisa dibilang jika Dzawin berdakwah melalui stand up comedy dapat efektif untuk anak muda zaman sekarang yang lebih tertarik menonton acara stand up comedy daripada acara dakwah di Telivisi. 67 Dalam 67 Wawancara Pribadi dengan Fidi, pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan. melakukan stand up comedy, Dzawin awalnya belum berniat untuk berdakwah. Tetapi ia berpikir ketika ia bias berbicara di depan orang banyak bahkan melalui Televisi nasional, kenapa ia harus berbicara hanya untuk melucu. Akhirnya Dzawin termotivasi harus ada pesan yang disampaikan dan bermanfaat bagi orang lain. 68 68 Wawancara Pribadi dengan Dzawin Nur Ikram pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan. 47

BAB IV RETORIKA DAKWAH DZAWIN NUR IKRAM

DALAM STAND UP COMEDY

A. Retorika Dzawin Nur Ikram dalam Mengemas Materi Dakwah melalui

Stand Up Comedy Retorika pada awalnya berkaitan dengan persuasi, sehingga retorika adalah seni penyusunan argumentasi dan pembuatan naskah pidato. Persuasi dapat diartikan sebagai metode komunikasi berupa ajakan, permohonan, atau bujukan yang lebih menyentuh emosi, yaitu aspek afeksi dari manusia. Menurut Dzawin, retorika adalah setiap ungkapan atau gaya seni berbicara, setiap mubaligh atau orator ketika dia menyampaikan pesan kepada penontonnya yang menjadi sasaranya sehingga mereka dapat mencerna dengan baik dan apa yang orator sampaikan menyebabkan pendengarnya menjadi merasa mendapat ilmu. Kemudian penonton bisa memetik hikmahnya kemudian termotivasi untuk mengamalkannya, karena daya tarik dari retorika yang disampaikan orator tersebut telah tepat pada sasarannya. Kepandaian seseorang dalam berbicara dapat merubah jalan pikiran orang lain ke dalam perbuatan yang lebih baik sesuai yang dikehendaki merupakan suatu kepandaian berbicara. Dalam berdakwah, seorang da‟i juga dituntut agar memahami betul apa yang diinginkan oleh mad‟u agar dakwah yang disampaikan benar-benar sampai kepada masyarakat sehingga dapat merubah jalan pikiran orang lain kepada ajaran yang lebih baik sesuai dengan ajaran Islam. Seni berbicara yang baik akan memudahkan kepada pendengar untuk menerima dan mememahi apa yang disampaikan oleh seseorang. 69 Menurut Aristoteles, ada tiga cara untuk mempengaruhi orang lain dalam retorika yaitu: a. Ethos : anda harus bisa dan sanggup menunjukan pada khalayak bahwa anda memiliki pengetahuan yang luas dan status yang terhormat. b. Phatos : anda mampu menyentuh hati, khalayak perasaan, emosi, harapan, kebencian dan kasih sayang mereka. c. Logos : anda harus meyakinkan khalayak dengan mengajukan bukti. Pada situasi ini anda harus mendekati khalayak melalui otak atau pola pikir mereka. Melihat dari tiga aspek tersebut, Dzawin telah melakukan ketiganya untuk mempengaruhi orang lain dalam retorika. Dimulai dari Ethos, Dzawin bisa dan sanggup menunjukan pada khalayak bahwa ia memiliki pengetahuan yang luas dan status yang terhormat di bidang stand up comedy. Dimulai dengan Dzawin yang mengawali penampilan perdananya di sebuah acara kampusnya, kemudian Dzawin berhasil menarik perhatian teman-teman kampusnya dengan penampilannya. Setelah mengawali karir stand up comedy nya di kampus dan mengikuti banyak komunitas stand up comedy seperti Stand Up Comedy Depok, Serpong, Stand Up Comedy Bogor dan Stand Up Comedy UIN Jakarta. Dzawin memberanikan mengikuti ajang pencarian bakat Stand Up Comedy Indonesia 69 Wawancara Pribadi dengan Dzawin Nur Ikram pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan. SUCI 4 di Kompas TV pada tahun 2014 lalu. Dzawin mengikuti audisi tersebut di kota Bandung, dan dari banyaknya kontestan yang mengikuti ajang pencarian bakat tersebut, hanya 45 finalis yang mendapat golden ticket, dan dari 45 finalis tersebut Dzawin berhasil meraih juara 3 di SUCI 4. 70 Dan sejak saat itu, sampai sekarang ia masih sering tampil dan diundang di berbagai acara stand up comedy baik yang disiarkan di TV maupun juga yang tidak disiarkan di Televisi. Dan Dzawin berhasil meyakinkan masyarakat bahwa beliau mempunyai ethos dalam penampilan stand up comedy nya. Kemudian dari segi phatos, Dzawin mampu menyentuh hati dari perasaaan, emosi, harapan, kebencian dan kasih sayang dari penonton yang menyaksikan stand up comedy nya. Dimulai dari para juri Stand Up Comedy Indonesia yang sangat menyukai materi stand up nya yang berbau Islam dan Pondok Pesantren sehingga ia mempunyai julukan “Komika Syariah” yang diberikan oleh para juri. 71 Selain itu, Dzawin juga berhasil membuat teman yang bernaung di dalam satu komunitas Stand Up UIN Jakarta menjadikannya panutan di dalam stand up. Karena bukan hanya untuk melucu, Dzawin selalu memasukkan pesan penting di dalam stand up nya. “Stand up nya Dzawin itu lucu dan bergizi. Bergizi karena ada pesan penting yang disampaikan di dalam stand up nya” ucap fidi salah satu teman Dzawin dalam komunitas Stand Up Comedy UIN Jakarta. 72 70 Wawancara Pribadi dengan Dzawin Nur Ikram pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan. 71 STAND UP DZAWIN LAPmi 72 Wawancara Pribadi dengan Fidi, pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan. Fidi berpendapat bahwa ia sangat suka dengan penampilan stand up Dzawin, karena Dzawin dapat stand up seakan-akan sedang mengobrol dengan penontonnya sehingga penonton dapat tertawa dan terbawa suasana dalam penampilannya. 73 Dan ia selalu mudah menangkap pesan penting yang disampaikan oleh Dzawin ketika Dzawin tampil di atas panggung. Menurutnya, cara Dzawin menyampaikan pesan dakwah melalui stand up adalah cara yang dangat efektif untuk anak muda zaman sekarang yang lebih sering menonton acara seperti stand up comedy daripada acara ceramah dari ustad. Lalu dari segi Logos, Dzawin dapat mempengaruhi khalayak dengan ilmu dan pola pikir yang ia miliki. Dari latar belakang pendidikannya yang berasal dari lulusan Pondok Pesantren Latansa di Banten dan sekarang menjadi mahasiswa di Universitas Islam Negeri Jakarta, Dzawin sering memasukkan pesan-pesan dakwah di dalam penampilan stand up nya. Mulai dari tentang kehidupan di dalam pesantren sampai dengan tentang ajaran-ajaran agama Islam yang ia pelajari selama menjadi santri di Pondok Pesantren.

1. Model Retorika Dzawin Nur Ikram

Seni berbicara merupakan rasa atau warna yang melengkapi setiap kata yang terlontar dalam berkomunikasi, sehingga setiap tutur kata yang keluar dari lisan menjadi indah untuk didengar bagi siapa saja yang mendengarkannya. Mengenai pembagian bentuk retorika P. Dori Wuwur Hendrikus membagi ke dalam 3, yaitu: a. Gaya retorika monologika atau monolog. Seni berbicara secara monolog dimana hanya ada seorang saja yang berbicara, dalam model komunikasi 73 Wawancara Pribadi dengan Fidi, pada tanggal 7 April 2016 pukul 15:00 di Kampus UIN Jakarta, Ciputat. Tangerang Selatan.