b. Objek Dakwah Mad’u
Mad’u yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau manusia penerima dakwah, baik individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama
Islam maupun tidak, atau dengan kata lain, manusia secara keseluruhan.
41
Objek dakwah adalah manusia yang dijadikan sasaran untuk menerima dakwah yang sedang dilakukan oleh da‟i. keberadaan objek dakwah yang sering
dikenal dengan mad’u, yang sangat heterogen baik ideology, pendidikan, status
sosial, kesehatan dan sebagainya.
42
Menurut Muhammad Abduh dalam buku manajemen dakwah karangan M. Munir dan Wahyu Ilahi
mad’u menjadi tiga golongan
43
, yaitu:
a Golongan cerdik cendikiawan yang cinta kebenaran, dapat berpikir secara
kritis, dan cepat dapat menangkap persoalan b
Golongan awam, yaitu orang kebanyakan yang belum dapat berpikir secara kritis dan mendalam, serta belum dapat menangkap pengertian-pengertian
yang tinggi c
Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut, mereka senang membahas sesuatu tapi hanya dalam batas tertentu saja, dan tidak mampu
membahas secara mendalam Sedangkan
mad’u menurut Imam Habib Abdullah Haddad dapat dikelompokan dalam delapan rumpun, yaitu
44
:
41
M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, edisi ke-1, Cet. Ke-2, hal. 23.
42
Nurul Badrutamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, Jakarta: Grafindo, 2005, Cet. Ke-1, hal. 107.
43
Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal. 23-24.
a. Para ulama
b. Ahli zuhud dan ahli ibadah
c. Penguasa dan pemerintah
d. Kelompok ahli perniagaan, industry dan sebagainya
e. Fakir miskin dan orang lemah
f. Anak, istri dan kaum hamba
g. Orang awam yang taat dan berbuat maksiay
h. Orang yang tidak beriman kepada Allah dan rasulnya
c. Materi Dakwah
Materi dakwah adalah masalah isi pesan atau materi yang disampaikan da‟i pada mad‟u pada dasarnya bersumber dari al-Qur‟an dan Hadits sebagai sumber
utama
45
yang meliputi akidah, syariah, dan akhlak. Hal yang perlu disadari bahwa ajaran yang diajarkan itu bukanlah semata-mata beraitan dengan eksistensi dan
wujud Allah SWT, namun bagaimana menumbuhkan kesadaran mendalam agar mampu memanifestasikan akidah, syariah, dn akhlak dalam ucapan, pikiran, dan
tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Materi dakwah yang merupakan isi pesan atau isi dakwah yang
dikomunikasikan secara efektif kepada penerima dakwah harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Materi yang disampaikan oleh seorang da‟i haruslah sesuai dengan kemampuan seseorang dalam memahami sesuatu. Seorang
44
Munzier Suparta dan Harjani Hefni, Metode Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2006, Cet. Ke-2, ed. Rev, hal. 106.
45
Hasan Al Bana, Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin, Surakarta: Era Inter Media, 1998, cet. 6