Objek Dakwah Mad’u

adalah mengetahui rahasia-rahasia dan faedah di dalam arti ucapan yang sedikit lafazh akan tetapi banyak makna ataupun diartikan meletakkan sesuatu pada tempat atau semestinya. Dakwah dengan nasehat yang baik, menurut pakar bahasa, nasehat mengandung arti teguran atau peringatan. Menurut ashfani, dengan mengutip pendapat Imam Khalil yang ditulis oleh A. Ilyas Ismail 48 , menyatakan bahwa nasehat adalah memberikan peringatan al-tadzkir dengan kebaikan yang dapat menyentuh hati. Jadi, makna terpenting dari nasehat adalah mengingatkan tadzkir dan membuat peringatan dzikra kepada umat manusia. Menurut Sayyid Qutub nasehat yang baik, adalah nasehat yang dapat masuk dalam jiwa manusia serta dapat menyejukan hati, bukan nasehat yang dapat memerahkan telinga karena penuh dengan kecaman dan caci-maki yang tidak pada tempatnya. Dakwah dengan dialog yang baik, perdebatan dengan cara yang baik dengan bertujuan mencari kebenaran bukan kemenangan.Yaitu diskusi terbatas pada iede. Dilakukan dengan menyerang daan menjatuhkan argumentasi- argumentasi yang bathil, lalu memberikan argumentasi-argumentasi yang jitu dan benar. 49 Menurut Qutub, dakwah yang baik jadal husna adalah jadal yang tidak mengandungunsur penganiayaan karena adanya unsur pemaksaan kehendak, juga tidak mengandung unsur merendhkan dan melecehkan lawan dialog. 48 A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Qutub, Jakarta: Pemadani, 2006, Cet. Ke-1, Hal. 249-250. 49 Anonim, Islam, Dakwah Dan Politik, Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2002, Cet, Ke- 1, hal. 33-36.

e. Media Dakwah

Media dakwah adalah peralatan yang digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan materi dakwah. 50 Dewasa ini, jenis-jenis media atau saran dakwah sangat banyak jumlahnya antara lain, radio, video, rekaman, televisi, surat kabar, majalah, tabloid dan bahkan jaringan informasi melalui komputer internet. Media dakwah merupakan sarana untuk menyampaikan pesan agama dengan mendayagunakan alat-alat atau temuan teknologi modern yang ada pada zaman ini. dengan begitu banyaknya media dakwah yang tersedia. Maka seorang da‟i memilih salah satu atau beberapa media saja sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai sehingga apa yang menjadi tujuannya dapat tercapai dengan efektif dan efisien. f. Tujuan Dakwah Unsur lain yang tidak kalah pentingnyaa adalah tujuan dakwah, bagaimanapun dakwah merupakan suatu kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, karena tanpa tujuan dakwah yang disampaikan akan sia-sia. Menurut Asmuni Syukir dalam buku dasar-dasar strategi dakwah Islam, tujuan dakwah terbagi menjadi dua macam, yaitu: 1 Tujuan Umum Dakwah Tujuan u mum dakwah adalah mengajak manusia meliputi orang mu‟min maupun orang kafir atau musyrik kepada jalan yang benar yang diridhai Allah SWT. Agar dapat hidup bahagia dan sejahtera di dunia maupun di akhirat. Kebahagiaan di dunia maupun di akhirat merupakan titik tujuan hidup manusia, maka dakwah pun mengajak kita untuk mengarah kepada kebajikan. 50 Wardi Bactiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, h. 34.