Yang merupakan bagian akhir dari skripsi ini, terdiri dari

orang banyak yang bertujuan untuk memberikan informasi, hiburan, dan ajakan yang baik kepada penonton yang menyaksikannya.

2. Tujuan dan Fungsi Retorika

a. Tujuan Retorika Retorika pada awalnya berkaitan dengan persuasi, sehingga retorika adalah seni penyusunan argumentasi dan pembuatan naskah pidato. Persuasi dapat diartikan sebagai metode komunikasi berupa ajakan, permohonan, atau bujukan yang lebih menyentuh emosi, yaitu aspek afeksi dari manusia. 22 Ketika Aristoteles di sekitar abad ke-4 SM, menampilkan retorika sebagai ilmu yang berdiri sendiri, dikatakan bahwa tujuannya adalah pesuasi, yang dimaksudkan persuasi dalam hubungan ini adalah yakinnya penanggap tutur akan kebenaran gagasan topik tutur. Kemudian yang dimaksud dari retorika yang bertujuan berbicara kepada massa dapat dijelaskan sebagai berikut: a To inform, yaitu memberikan penerangan dan pengertian kepada massa, guna memberikan penerangan yang mampu menanamkan pengertian dengan sebaik-baiknya. b To convine, yaitu meyakinkan atau menginsyafkan c To Inspire, yaitu menimbulkan inspirasi dengan teknik dan sistem penyampaian yang baik dan bijaksana. d To entertain, yaitu menggembirakan, menghibur atau menyenangkan dan memuaskan 22 Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011, Cet ke-1, hal. 261. e To actuate to put into action, yaitu menggerakan dan mengarahkan mereka untuk bertindak mereaisi dan melaksanakan ide yang telah dikomunikasikan oleh orator dihadapan massa. 23 Jadi tujuan dari retorika pada dasarnya adalah untuk mengajak atau meyakinkan kepada penonton bahwa apa yang disampaikan oleh pembicara orator adalah hal yang penting untuk didengarkan, karena di dalamnya terdapat pesan untuk memberikan informasi, mengarahkan ke arah yang benar, dan juga untuk menghibur massa. b. Fungsi Retorika Menurut Plato, retorika bertujuan untuk memberikan kemampuan dalam menggunakan bahasa yang sempurna, dan merupakan jalan bagi seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang luas. 24 Sedangkan menurut Aristoteles, menampilkan retorikas sebagai ilmu yang berdiri sendiri, yang dikatakan tujuannya adalah untuk mempengaruhi orang persuasif. 25 Aristotels menyebutkan tiga cara untuk mempengaruhi orang lain: a. Ethos: anda harus bisa dan sanggup menunjukan pada khalayak bahwa anda memiliki pengetahuan yang luas dan status terhormat. b. Phatos: anda mampu menyentuh hati, khalayak perasaan, emosi, harapan, kebencian dan kasih sayang mereka. 23 T.A Latief Rosydy, Dasar-Dasar Retorika Komunikasi dan Informasi, Medan: PT. Firma Rinbow, 1939, hal. 234-235. 24 Onong Uchana Effendi, Filsafat Komunikasi, Bandung: Citra Aditia Bakti, 2003, hal.55. 25 I Gusti Ngurah Oka, Retorika Sebuah Tinjauan Sejarah Pengantar, hal. 63.