Analisis Retorika Dakwah Dzawin Nur Ikram dalam Stand Up
b. Gorys Keraf, berpendapat bahwa retorika adalahsuatu teknik pemakaian
bahasa sebagai seni, baik lisan maupun tertulis yang berdasarkan pada pengetahuan yang bersusun baik.
18
c. Wahidin saputra, berpendapat bahwa retorika adalah ilmu yang mempelajari
tentang bagaimana bertutur kata dihadapan orang lain dengan sistematis, logis, untuk memberikan pemahaman dan meyakinkan orang lain.
19
d. Dean J Champion, berpendapat bahwa retorika adalah seni berkomunikasi
secara lisan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumlah orang secara langsung bertatap muka, oleh karena itu, istilah retorika seringkali disamakan
dengan istilah pidato atau ceramah. Yang dapat meningkatkan kualitas eksistensi keberadaan di tengah-tengah orang lain, bukanlah sekedar
berbicara, tetapi berbicara yang menarik atraktif, bernilai informatif, menghibur rekreatif, dan berpengaruh persuasif. Dengan kata lain, manusia
mesti berbicara berdasarkan seni berbicara yang dikenal dengan istilah retorika.
20
e. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, retorika adalah keterampilan bahasa
secara efektif dalam karang-mengarang atau seni berpidato yang muluk-muluk dan bombastis.
21
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, retorika menurut penulis adalah seni berbicara yang dimiliki oleh seseorang untuk berbicara di hadapan
18
M.H. Israr, Retorika dan Dakwah Islam di Era Modern, Jakarta: CV. Firdaus, 1993, Cet ke-6, h.10.
19
Wahidin Saputra, Retorika Dakwah Lisan Teknik Kitabah, Buku Ajar Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006, h.2.
20
Dean J Champion, Metode dan Masalah Penelitian, Bandung: Refika Aditama, 1998
21
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, edisi ke-2, hal. 953.
orang banyak yang bertujuan untuk memberikan informasi, hiburan, dan ajakan yang baik kepada penonton yang menyaksikannya.