CAR dan Profitabilitas Kerangka Konsep Metode Penelitian

34 bank dan akan sangat berpengaruh terhadap CAR Capital Adequancy Ratio. 4. Return On Assets ROA mengalami penurunan. 5. Dapat menurunnya nilai tingkat kesehatan bank berdasarkan perhitungan menurut metode CAMEL. Rasio kualitas aset dalam penelitian ini diproksikan dengan NPF. Jika NPF tidak ditangani dengan tepat akan menghilangkan kesempatan untuk mendapatkan income dari pembiayaan yang diberikan sehingga akan mengurangi laba dan mengurangi kemampuan bank untuk memberikan pembiayaan. Banyaknya pembiayaan yang bermasalah membuat bank syariah tidak berani meningkatkan penyaluran pembiayaan secara optimal dan dapat menurunkan profitabilitas bank. Teori ini di dukung oleh penelitian Dhika Rahma Dewi 2010 dan Dhian Dayinta Pratiwi 2012.

J. CAR dan Profitabilitas

CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-keruagian bank yang disebabkan oleh aktiva yang beresiko 38 . Semakin besar rasio CAR, maka akan semakin rendah kemungkinan timbulnya kerugian bank akibat aktiva yang berisiko dan juga dapat meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat. Dengan 38 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009, h. 121. 35 semakin rendah kemungkinan timbulnya kerugian bank, maka semakin besar pula tingkat profitabilitas suatu bank. Dengan demikian semakin besar rasio CAR maka semakin besar pula profitabilitas bank. Bank perlu mempertahankan atau meningkatkan nilai CAR sesuai yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu minimal 8, karna dengan mempunyai modal yang cukup maka bank dapat melakukan usaha yang semakin luas dan dengan tujuan untuk meningkatkan profitabilitas. Teori ini didukung oleh penelitian Bambang sudiyanto 2010, Rahmat Abdillah 2015 dan Fitriani Prastiyaningtyas 2010. 36

K. Kerangka Konsep

Gambar 2. 2 Kerangka Konsep 37

L. Review Studi Terdahulu

Tabel 2. 6 Ringkasan Studi Terdahulu No Peneliti dan Judul Varibel Metode Hasil Persamaan Perbedaan 1 Siti Nurhotimah. Skripsi. UIN Jakarta 2015 “Pengaruh Intellectual Capital, Modal, dan Likuiditas terhadap Probabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia ” Variabel Y : Profitabilitas X : Intellectual Capital VAIC TM , Rasio Equity to Total Asset, dan Finance to Deposit Ratio FDR Metode : regresi data panel Common Effec Model Intellectual Capital dan Modal berpengaruh positif signifikan terhadap probabilitas tema penelitian terkait dengan intellectual capital dan penggunaan variabel ROA sebagai proksi dari profitabilitas. Alat ukur untuk mengukur intellectual capital yaitu M-VAIC dan penambahan variabel independen yaitu NPF dan CAR. 2. Damar Asih Dwi Rachmawati. Jurnal Nomina Vol 1 No.1 Variabel Y : Return On Assets ROA X : Intellectual Hasil menunjukka n bahwa terdapat pengaruh positif Penggunaan ROA sebagai variabel dependen dan IC sebagai Alat ukur untuk mengukur intellectual capital yaitu M-VAIC dan 38 2012 “Pengaruh Intellectual capital Terhadap Return On Asset ROA Perbankan ” Capital VAIC TM Metode : Analisis Regresi Linier Sederhana antara intellectual capital terhadap Return On Asset ROA. variabel independen. penambahan variabel independen yaitu NPF dan CAR. 3. Ihyaul Ulum, Imam Ghozali dan Agus Purwanto, Asian Journal of Finance Accounting, Vol.6, No.2 2014 “Intellectual capital Performance of Indonesian Banking Sector : A Modified VAIC M- VAIC Perspective” Variabel : HCE Human Capital Efficiency, SCE Structural Capital Efficiency , CEE Capital Employed Efficiency, RCE Relational Capital Efficiency Metode : deskriptif dengan pendekatan Nilai M- VAIC sektor perbankan Indonesia memiliki range agak panjang, yaitu antara -21,41 sampai 5.20. Berdas arkan nilai M-VAIC, kinerja IC diklasifikasi kan menjadi empat, yaitu Top Performers, Good Performers, Menggunaka n metode M- VAIC untuk mengukur Intellectual capital Menganalisis menggunakan regresi linier berganda dengan penambahan variabel NPF dan CAR sebagai variabel independen dan menggunakan ROA sebagai variabel dependen. 39 kuantitatif Common Performers, dan Bad Performers. Hasil penelitian menunjukka n bahwa tiga dari empat bank pemerintah di Indonesia berada di kategori Top Performers. 4. Dhian Dayinta Pratiwi Universitas Diponegoro Semarang 2012 “Pengaruh CAR, BOPO, NPF dan FDR terhadap ROA Bank Umum Syariah Variabel Y : ROA X : CAR, BOPO, NPF, FDR Metode : Regresi Linier Berganda CAR berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap ROA .sedangkan variabel FDR berpengaruh positif terhadar ROA. Dan variabel BOPO dan Penggunaan ROA sebagai variabel dependen dan penggunaan variabel CAR, NPF sebagai variabel independen Objek pada penelitian adalah Bank Syariah Mandiri periode 2008- 2015 serta penambahan variabel independen yaitu intellectual capital dengan M- VAIC serta tidak 40 periode 2005- 2010” NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA memakai variabel BOPO dan FDR. 5. Rowland Bismark Fernando Pasaribu, Dionysia Kowanda, Sugiharti Binastuti, Ade Prasetyo. Jurnal Ekonomi Bisnis Vol.8 No.3 2014 “Pengaruh Intellectual Capital, BOPO, DER dan LDR Terhadap Return On Assets Emiten Perbankan di Variabel Y : ROA X : Intellectual Capital VAIC TM , BOPO, DER, LDR Metode : Regresi Linier Berganda STVA dan VACA berpengaruh terhadap ROA, BOPO , DER berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA, dan LDR berpengaruh positif terhadap ROA tetapi VAHU tidak berpengaruh terhadap ROA. Menggunaka n variabel IC sebagai variabel independen dan menggunaka n variabel ROA sebagai variabel dependen. Alat ukur untuk mengukur intellectual capital yaitu M-VAIC dan penelitian ini menggunakan variabel NPF dan CAR sebagai variabel dependen. 41 Bursa Efek Indonesia Periode 2008- 2012” 6. Erika Amelia, Al- Iqtishad Vol VII No.2 Juli 2015 “Rasio Keuangan dan pengaruhnya terhadap Profitabilitas di Perbankan Syariah” Variabel Y : ROA X : CAR, NPF, FDR, BOPO Metode : regresi linier berganda Variabel CAR, NPF, FDR, BOPO Secara simultan berpengaruh terhadap ROA. Sedangkan Variabel bopo secara parsial berpengaruh terhadap ROA. Penggunaan variabel CAR dan NPF sebagai variabel independen serta penggunaan ROA sebagai variabel dependen Objek pada penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah Bank Syariah Mandiri periode 2008- 2015 serta penambahan variabel independen yaitu intellectual capital dengan M- VAIC serta tidak memakai variabel BOPO dan FDR. 7. Ihyaul Ulum, dkk. Paper dalam Variabel Y : Profitabilitas VACA berhubunga n positif dan Penggunaan IC sebagai variabel Menggunaka n variabel NPF dan 42 “Simposium Nasional Akuntansi XU Pontianak 2008 “Intellectual Capital dan Kinerja Keuangan Perusahaan: suatu analisis dengan pendekatan Partial Least Square” yang di proksikan dengan ROA dan Produktifitas yang di proksikan dengan ATO X : Intellectial Capital VAIC TM , Rate of Growth of IC ROGIC Metode : Partial Least Square signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan sementara STVA hanya berhubunga n dengan ROA, dan VAHU hanya berhubunga n dengan Produktifita s ATO. Serta tidak ada pengaruh ROGIC terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa depan. independen dan ROA sebagai variabel dependen. CAR sebagai variabel dependen serta penggunaan Bank Syariah Mandiri sebagai objek penelitian. Sumber : Data diolah 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik 39 serta menampilkan hasilnya. Kemudian menerangkan hubungan hubungan, membuat hipotesis, menjawab rumusan masalah yang telah dibuat serta membuat kesimpulan.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat Kuantitatif Deskriptif, yaitu penelitian yang menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data 40 . Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dari data data rasio ROA , NPF, CAR dan Intellectual capital dengan M-VAIC yang diperoleh dari Laporan Keuangan triwulan Bank Syariah Mandiri dari periode 2008 – 2015.

3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif karena data yang digunakan berupa angka-angka. Sedangkan Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari neraca 39 Sugiyono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan RD, Alfabeta, 2009, h. 7 40 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, cet XIII Jakarta; PT. Rineka Cipta, 2006, h. 12 44 dan laporan laba rugi Bank Syariah Mandiri dari periode 2012 - 2015. Data yang digunakan bersumber dari laporan keuangan publikasi bank di website Bank Indonesia.

4. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi penelitian ini adalah 12 Bank Umum Syariah. Adapun penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria dan tujuan. Bank Syariah Mandiri dipilih karena merupakan Bank Umum Syariah BUS yang sampai dengan 2015 masih menempati posisi sebagai bank syariah dengan pangsa pasar dan aset terbesar dalam industri perbankan syariah di Indonesia. Per akhir 2015, aset BSM telah mencapai sebesar Rp70,37 triliun, pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp51,09 triliun, sedangkan dana pihak ketiga DPK yang berhasil dihimpun dari masyarakat mencapai sebesar Rp62,11 triliun 41 serta BSM menyediakan laporan keuangan triwulan yang tersedia secara lengkap selama periode 2008-2015.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Studi kepustakaan Studi kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan dan membaca buku-buku dari beberapa literatur, jurnal ilmiah, dan bahan-bahan yang berkaitan dan mendukung penelitian ini seperti Buku Intellectual capital Model Pengukuran Framework Pengungkapan 41 Annual Report Bank Syariah Mandiri tahun 2015, h. 88 45 dan Kinerja Organisasi, Intellectual Capital Kajian Konsep dan Empiris karya Ihyaul Ulum dan Buku Intellectual capital Management Strategi Baru Membangun Daya Saing Perusahaan karya Sangkala. b. Studi dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data laporan keuangan Bank Syariah Mandiri periode 2008 – 2015.

6. Teknik Pengolahan Data

Guna mengubah data mentah menjadi data yang dapat terbaca dan terinterpretasi dengan baik, maka dalam penelitian ini data diambil dari setiap akun akun yang dibutuhkan untuk perhitungan dan penilaian intellectual capital yang menggunakan metode M-VAIC Modified Value Add Intellectual capital kemudian diolah menjadi rasio menggunakan rumus untuk pengukuran M-VAIC. Serta nilai rasio ROA, NPF dan CAR yang diambil dari laporan keuangan.

7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Penggunaan analisis kuantitatif disebabkan data yang diperoleh berbentuk numeric yang diperoleh secara sekunder lalu dilakukan analisis regresi linier berganda menggunakan bantuan software pengolah data statistik, SPSS for windows version 23.00. 46 Analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis: a. Statistik Deskriptif Penggunaan statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan agar dapat memberikan penjelasan yang memudahkan peneliti dalam menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data serta penyajiannya yang biasanya disajikan dalam bentuk tabulasi baik secara grafik dan atau numerik. Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean dan standar deviasi dari variabel independen dan dependen. b. Uji Asumsi Klasik Berbeda dengan alat analisis lainnya, regresi linear ganda memerlukan uji persyaratan yang sangat ketat. Perlu dilakukan beberapa uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedasrisitas, dan uji multikolinearitas. 1. Uji normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. 42 Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk melihat normalitas data maka dilakukan Uji Kolomogorov Smirnov. Test ini digunakan untuk menguji hipotesis 42 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: Universitas Diponegoro,2009, h. 160 47 komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal yang tersusun pada tabel distribusi frekuensi kumultif dengan menggunakan kelas- kelas interval. Hipotesis: Ho : sampel data berdistribusi normal H1 : sampel data tidak berdistribusi normal Pedoman pengambilan keputusan pada uji ini adalah: Jika SigProbabilitas 0,05, Distribusi adalah normal Jika SigProbabilitas 0,05, Distribusi adalah tidak normal 2. Uji Autokorelasi Salah satu asumsi dari model regresi linear klasik ialah bahwa tidak ada autokorelasi atau korelasiserial. Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota seri observasi yang disusun menurut urutan waktu atau urutan tempat,atau korelasi yang timbul pada dirinya sendiri. Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya 43 . Ada beberapa cara digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi. Salah satunya Uji Durbin-Watson DW Test, dengan ketentuan: Terjadi autokorelasi positif, jika nila DW di bawah -2 DW -2 Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada di antara -2 dan +2 atau -2 DW 2 43 Ibid, h. 110 48 Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas 2 DW 2 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedatisitas atau tidak terjadi Heteroskesdatisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi Heteroskedastisitas karena data menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang dan besar 44 . Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dengan ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Dengan dasar analisis Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi, jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik melebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Multikolonieritas yaitu kondisi dimana antara variabel bebas yang satu memiliki hubungan linear dengan variabel bebas yang lain. Hal tersebut akan 44 Ibid, h. 140 49 menyebabkan terjadinya varian koefisien korelasi regresi menjadi lebih besar sehingga akan sulit menentukan estimasi yang tepat. Akibat lain yang mungkin terjadi adalah banyaknya variabel yang tidak signifikan tetapi koefisien determinasi R 2 tetap tinggi. Ada berbagai cara untuk menentukan apakah model memiliki gejala multikolonieritas. Salah satunya dengan Uji VIF Variance Inflation Factor. Jika VIF 5 dan Tolerance mendekati 1, maka tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas 45 . c. Uji Hipotesis Model regresi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + € Dimana : Y = variabel terikat X 1 = variabel bebas α = konstanta β = koefisien regresi € = error term 1. Uji Simultan Uji F Uji Simultan uji F-Statistik digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variabel independen Intellectual Capital, NPF, CAR secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dan dependen ROA. 45 Ibid, h. 105 50 Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F- hitung dengan F-tabel dan melihat tingkat signifikansi. Jika nilai F-hitung F-tabel, dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5 berarti variabel independen secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. 2. Uji Parsial Uji t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen 46 . Pedoman pengambilan keputusan pada uji ini adalah: a. Jika t hitung t tabel maka variabel independen secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Jika t hitung t tabel maka variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen. Berdasarkan signifikansi : Jika signifikansi 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika signifikansi 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima 3. Uji Koefisien Determinasi Uji ini digunakan untuk menjelaskan besarnya kontribusi atau pengaruh variabel independen yaitu MVAIC terhadap variabel dependen yaitu ROA dan ROE. Nilai koefisien ini antara nol dan satu, jika nilainya kecil maka kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas, jika nilainya mendekati satu maka variabel independen mampu 46 Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan program IBM SPSS 21 edisi 7, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013, h. 97 51 memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi R 2 didapat dari mengkuadratkan koefisien korelasi R. Semakin besar R 2 maka semakin besar kuat pula hubungan antara variabel terikat dengan satu atau banyak variabel bebas 47 . Angka koefisien korelasi yang dihasilkan dalam uji ini dapat berguna untuk menunjukkan kuat lemahnya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian