19
dari nilai meteriilnya. Perusahaan yang memiliki structural capital yang kuat akan memiliki budaya yang mendukung individu-individu di
dalamnya untuk mencoba hal baru, untuk belajar lebih banyak, dan mengalami kegagalan.
Advinson dan Malone mendefinisikan structural capital yang diisitilahkan dengan modal perusahaan, sebagai kemampuan perusahaan
untuk membagi dan menggirimkan pengetahuan, dimana bentuknya dapat berupa hardware, software, database, struktur perusahaan, hak paten, dan
trendmark
19
3. Capital Employed atau Relational Capital
20
Sedangkan tema utama dari Relational capital adalah pengetahuan yang melekat dalam marketing channels dan customer
relationship dimana suatu organisasi mengembangkannya melalui jalannya bisnis. Relational capital antara lain terdiri dari: merk,
pelanggan, loyalitas pelanggan, nama perusahaan, jaringan distribusi, kolaborasi bisnis, perjanjian lisensi, kontrak yang menguntungkan dan
perjanjian franchise.
C. VAIC Value Added Intellectual Coefficient
21
Metode Value Addde Intellectual capital Coefficient VAIC dikembangkan oleh Ante Pulic pada tahun 1997 yang di desain untuk
19
Ibid, h.48
20
Ihyaul Ulum, Intellectual capital Konsep dan Kajian Empiris, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, h. 30
21
Ibid, h.86
20
menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud tangible asset dan asset tidak berwujud intangible asset yang dimilkiki
perusahaan. VAIC merupakan instrument untuk mengukur kinerja intellectual capital perusahaan. Pendekatan ini relatif mudah dan sangat mungkin untuk
dilakukan, karena dikonstruksi dari akun-akun dalam laporan keuangan perusahaan neraca, laba rugi.
Model VAIC dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added. Value Added adalah indikator paling objektif untuk
menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai value creation. VA dihitung sebagai selisih antara output
dan input. Output OUT merepresentasikan revenue. Didalam laporan keuangan terdapat dalam akun pendapatan operasional dan pendapatan non
operasional. Input IN mencakup seluruh beban yang digunakan dalam meperoleh revenue. Hal paling penting dalam model ini adalah bahwa beban
karyawan labour expenses tidak termasuk dalam input. Karena peran aktifnya dalam proses penciptaan nilai, maka intellectual potencial yang
direpresentasikan dengan labour expenses tidak dihitung sebagai biaya dan tidak termasuk dalam kompunen IN, karena itu aspek kunci dalam model
Pulic ini adalah memperlakukan tenaga kerja sebagai entitas penciptaan nilai value creatio entity. Didalam laporan keuangan komponen IN terdapat
dalam akun bagi hasil untuk investor dana tidak terikat, beban penyisihan penghapusan aktiva, beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi,
beban operasional dikurang beban karyawan, dan beban non operasional.
21
Setelah memperoleh nilai value added, maka selanjutnya adalah mencari informasi tentang seberapa efisien value added diciptakan. Caranya
adalah dengan mengitung komponen-komponen utama dari VAIC yaitu VACA Value Added Capital Employed, VAHU Value Adde Human
Capital dan STVA Structural Capital Value Added. a. VACA Value Added Capital Employed
VACA adalah indikator Value Added VA yang teercipta atas modal yang
diusahakan perusahaan
dengan efisien.
VACA ini
menggambarkan seberapa banayak nilai tambah perusahaan yang dihasilkan dari modal yang digunakan. Didalam laporan keuangan,
capital employed terdapat dalam akun ekuitas. Jika 1 unit dari capital employed menghasilkan return yang lebih besar daripada perusahaan
yang lain, maka berarti perusahaan tersebut lebih baik dalam memanfaatkan capital employed-nya. Dengan demikian, pemanfaatan
capital employed yang baik merupakan IC perusahaan.
22
b. VAHU Value Adde Human Capital VAHU menunjukkan seberapa banyak Value Added dapat dihasilkan
dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. VAHU ini mengindikasikan
kemampuan HC
Human Capital
untuk menciptakan nilai di dalam perusahaan. Didalam model ini, human
capital direpresentasikan oleh beban karyawan. Didalam laporan keuangan human capital terdapat dalam akun beban personalia.
22
Ihyaul, Ulum, Intellectual capital Konsep dan Kajian Empiris, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, h. 87
22
c. STVA Structural Capital Value Added STVA menunjukkan kontribusi structural capital SC dalam proses
penciptaan nilai. Besarnya nilai SC juga tergantung pada nilai human capital HC pada perusahaan. Semakin besar kontribusi HC dalam
value creation maka akan semakin kecil kontribusi SC dalam hal tersebut. Hal ini dikarenakan nilai SC didapatkan dari jumlah
pengurangan Value Added VA dengan Human Capital HC. Kamath mengelompokan kinerja bank berdasarkan IC ke dalam 4 empat
kategori, perbedaannya terletak pada nilai VAIC
TM
yang dijadikan dasar untuk mengelompokan bank
23
, yaitu: 1
“Top performers” – untuk bank dengan nilai VAIC
TM
di atas 5. 2
“Good performers” – untuk bank dengan nilai VAIC
TM
antara 4 dan 5. 3
“Common performers” – untuk bank dengan nilai VAIC
TM
antara 2.5 dan 4.
4 “Bad performers” – untuk bank dengan nilai VAIC
TM
di bawah 2.5.
D. M-VAIC Modified Value Added Intellectual Coefficient