22
tersebut sudah sangat dikenal, teruji dan terpercaya oleh pihak bank. Kedua, prospek usaha debitur sangat baik dan biasanya juga
terkait dengan penilain bank tentang reputasi orang atau perusahaan tersebut. Kredit tanpa jaminan juga diberikan kepada
perusahaan-perusahaan kecil dan atau pengusaha lemah. Namun pemberiannya harus sangat selektif, karena pemberian kredit tanpa
jaminan sangat beresiko.
c. Berdasarkan segmen usaha
Berdasarkan segmen usaha, kredit dapat digolongkan menjadi: 1. Kredit pertanian
Kredit yang disalurkan kepada sektor usaha pertanian, seperti peternakan dan perkebunan.
2. Kredit industri Kredit yang disalurkan kepada sektor industri kecil dan rumah
tangga. Di Indonesia, penyaluran kredit sektor industri umumnya lebih besar dibandingkan dengan sektor pertanian.
3. Kredit jasa Kredit yang disalurkan kepada sektor jasa baik untuk UKM
maupun usaha besar.
d. Berdasarkan tujuannya
Berdasarkan tujuannya, kredit dikelompokkan menjadi:
1. Kredit komersial
23
Kredit komersial diberikan untuk memperlancar kegiatan nasabah yang bidang usahanya adalah perdagangan. Seperti kredit usaha
pertokoan dan kredit ekspor. 2. Kredit konsumtif
Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan dan bagi debitur yang ingin membeli barang atau
kebutuhan-kebutuhan konsumtif. 3. Kredit produktif
Kredit produktif diberikan dalam rangka memperlancar kegiatan produksi debitur. Kredit ini mencakup antara lain kredit untuk
pembelian bahan baku dan pembayaran upah.
e. Berdasarkan penggunaan
1. Kredit modal kerja Kredit modal kerja pada prinsipnya adalah kredit untuk
penggunaan dana selama satu siklus usaha, mulai dari perolehan uang tunai dari kredit bank, kemudian penggunaanya untuk
membeli barang dagangan atau bahan baku, selanjutnya dijual sampai memperoleh uang kas kembali.
2. Kredit investasi Kredit investasi diberikan kepada debitur agar dapat membeli
barang-barang modal maupun jasa yang diperlukan dalam rangka rehabilitasi, modernisasi, dan pendirian usaha.