20
3. Payment Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan
kredit yang diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. Di samping itu, bank perlu memperkirakan
jangka waktu debitur dapat melunasi kreditnya disesuaikan dengan net cash flow - nya, yaitu perbandingan antara cash in flow
dan cash out flow calon debitur. 4. Profitability
Profitability, tidak terbatas pada keuntungan calon debitur, akan tetapi juga keuntungan yang akan dicapai oleh bank apabila
kredit tersebut diberikan. Bank akan menghitung jumlah keuntungan yang dicapai oleh calon debitur dengan adanya kredit
dari bank dan tanpa adanya kredit bank. Selain itu, bank juga perlu mempertimbangkan pendapatan lain selain bunga, misalnya
pendapatan fee dan komisi karena debitur akan melakukan setiap transaksinya melalui bank.
5. Protection Proteksi merupakan upaya perlindungan yang dilakukan bank
dalam rangka berjaga - jaga apabila calon debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya. Untuk melindungi kredit tersebut maka
bank meminta jaminan kebendaan kepada calon nasabah. Jaminan ini merupakan sumber dana pembayaran kedua.
21
4. Klasifikasi Kredit
Menuru Kasmir 2012:87 kredit yang disalurkan sistem perbankan dapat dikelompokkan atau diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria
yaitu:
a. Berdasarkan jangka waktu Maturity
Berdasarkan jangka waktu pelunasannya, kredit dapat dikelompokkan menjadi:
1 Kredit jangka pendek Kredit jangka pendek adalah kredit yang harus dilunasi dalam
jangka waktu setahun atau kurang. 2 Kredit jangka menengah
Kredit jangka menengah adalah kredit yang harus dilunasi dalam jangka waktu satu sampai tiga tahun.
3 Kredit jangka panjang Kredit jangka panjang adalah kredit yang harus dilunasi dalam
jangka waktu tiga sampai lima tahun, bahkan lebih.
b. Berdasarkan jaminan
1 Kredit dengan jaminan adalah kredit yang disertai dengan jaminan atau agunan. Jaminan tersebut diserahkan oleh nasabah
peminjam debitur. Bentuk-bentuk jaminan dapat berupa harta berwujud seperti tanah dan bangunan.
2 Kredit tanpa jaminan Kredit tanpa jaminan dapat diberikan kepada seseorang atau
perusahaan tertentu dengan beberapa alasan. Pertama, orang
22
tersebut sudah sangat dikenal, teruji dan terpercaya oleh pihak bank. Kedua, prospek usaha debitur sangat baik dan biasanya juga
terkait dengan penilain bank tentang reputasi orang atau perusahaan tersebut. Kredit tanpa jaminan juga diberikan kepada
perusahaan-perusahaan kecil dan atau pengusaha lemah. Namun pemberiannya harus sangat selektif, karena pemberian kredit tanpa
jaminan sangat beresiko.
c. Berdasarkan segmen usaha
Berdasarkan segmen usaha, kredit dapat digolongkan menjadi: 1. Kredit pertanian
Kredit yang disalurkan kepada sektor usaha pertanian, seperti peternakan dan perkebunan.
2. Kredit industri Kredit yang disalurkan kepada sektor industri kecil dan rumah
tangga. Di Indonesia, penyaluran kredit sektor industri umumnya lebih besar dibandingkan dengan sektor pertanian.
3. Kredit jasa Kredit yang disalurkan kepada sektor jasa baik untuk UKM
maupun usaha besar.
d. Berdasarkan tujuannya
Berdasarkan tujuannya, kredit dikelompokkan menjadi:
1. Kredit komersial