16
mempercayai kemampuan dan kemauan nasabah, maka pihak bank merasa lebih aman kalau memberikan KMK Einmaleg.
2. Kredit Investasi KI Kredit Investasi adalah kredit yang digunakan untuk pengadaan barang modal jangka panjang untuk kegiatan usaha
nasabah. 3. Kredit Konsumsi Kredit konsumsi adalah kredit yang digunakan
dalam rangka pengadaan barang atau jasa untuk tujuan konsumsi, dan bukan sebagai barang modal dalam kegiatan usaha nasabah.
2. Unsur-Unsur Kredit
Dalam pemberian kredit, unsur kepercayaan adalah hal yang sangat mendasar yang menciptakan kesepakatan antara pihak yang memberikan
kredit dan pihak yang menerima kredit untuk dapat melaksanakan hak dan kewajiban yang telah disepakati, baik dari jangka waktu peminjaman
sampai masa pengembalian kredit serta balas jasa yang diperoleh, maka unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian fasilitas kredit adalah
sebagai berikut Firdaus dan Ariyanti, 2009 : 1. Kepercayaan, yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit
yang diberikan akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa yang akan datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank,
dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian, penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun ekstern.
17
2. Adanya badan atau orang yang memiliki uang, barang atau jasa yang bersedia untuk meminjamkan kepada pihak lain, orang atau barang
demikian lazim disebut kreditur. 3. Adanya fihak yang membutuhkan meminjam uang, barang atau
jasa. Fihak ini lazim disebut debitur. 4. Adanya janji dan kesanggupan membayar dari debitur kepada
kreditur. 5. Adanya perbedaan waktu yaitu perbedaan antara saat penyerahan
uang, barang atau jasa oleh kreditur dengan pada saat pembayaran kembali dari debitur
6. Adanya bunga yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur walaupun ada kredit yang tidak berbunga.
7. Adanya resiko yaitu sebagai akibat dari adanya perbedaan waktu seperti diatas, dimana masa yang akan datang merupakan suatu yang
belum pasti, maka kredit itu pada dasarnya mengandung resiko, termasuk penurunan nilai uang karena inflasi dan sebagainya.
3. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit
Dalam melakukan penilaian kriteria-kriteria serta aspek penilaiannya tetap sama. Begitu pula dengan ukuran-ukuran yang ditetapkan sudah
menjadi standar penilaian setiap bank. Biasanya kriteria penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-
benar menguntungkan dilakukan dengan analisis 5C dan 5.P. Metode analisis 5 C adalah sebagai berikut Ismail, 2010 :
18
1. Character Suatu keyakinan bahwa sifat atau watak dari orang-orang
yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si nasabah baik dari pekerjaan
maupun yang bersifat pribadi seperti: gaya hidup, keadaan keluarga dan sebagainya. Ini semua ukuran
“kemauan” membayar. 2. Capacity
Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis
juga diukur dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah. Begitu pula dengan kemampuannya
dalam menjalankan usahanya selama ini. Pada akhirnya akan terlihat “kemampuannya” dalam mengembalikan kredit yang telah
disalurkan. 3. Capital
Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi dengan melakukan
pengukuran seperti dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya. Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja
modal yang ada sekarang ini. 4. Colleteral
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah
kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya.