2.1.3. Hubungan Harga Fisik dengan Harga Berjangka
Harga fisik
spot price merupakan harga yang terjadi di pasar fisik untuk komoditi yang langsung diambil atau diantar pada tempat dan waktu tertentu.
Harga tersebut terjadi atas kesepakatan bersama penjual dan pembeli, termasuk di dalamnya persyaratan penyerahan atau standar komoditi yang diperdagangkan.
Harga fisik terbentuk karena adanya permintaan dan penawaran sehingga bila terjadi perubahan pada faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran maka harga fisik akan berubah. Kenaikan permintaan oleh konsumen
atau berkurangnya supply oleh produsen akan suatu komoditi akan menaikkan
harga dan bila permintaan menurun atau supply meningkat akan terjadi kelebihan
stok yang dapat menurunkan harga.
Harga berjangka future price merupakan harga yang terjadi di bursa berjangka pada waktu tertentu dan penyerahan di kemudian hari. Harga terbentuk
dari harapan-harapan para pelaku bursa komoditas berdasarkan prediksi permintaan dan penawaran suatu komoditas di berbagai produsen dan konsumen
komoditas yang bersangkutan. Harga berjangka merupakan harga kontrak futures yaitu sebuah kontrak berjangka yang bersifat mengikat bagi kedua belah pihak
untuk membeli ataupun menjual suatu asset finansial maupun nonfinansial tertentu yang penyerahannya dilakukan secara cash settlement di masa yang akan
datang, dengan harga yang ditetapkan sekarang Rambey, 1999. Harga fisik dan harga berjangka mempunyai hubungan saling
mempengaruhi. Kedua harga tersebut cenderung memiliki pergerakan searah dengan fluktuasi yang tidak selalu sama, namun hal tersebut tidak selalu terjadi.
Pergerakan searah itulah yang dijadikan oleh hedger untuk melindungi
perdagangan komoditas di pasar fisik dengan cara mengambil posisi yang berlawanan antara pasar fisik dan berjangka.
Harga fisik merupakan acuan bagi harga berjangka, namun hal tersebut tidak selalu terjadi karena tidak semua harga berjangka bereaksi terhadap
perubahan harga fisik. Sebaliknya harga berjangka merupakan sinyal harga future untuk pasar fisik. Pengaruh perubahan harga berjangka terhadap harga fisik pada
umumnya tergantung pada waktu penyerahan yang terjadi pada perdagangan berjangka. Harga berjangka akan terpengaruh kuat oleh harga fisik bila
penyerahan hampir jatuh tempo, otomatis harga berjangka mencerminkan harga fisik. Sedangkan bila waktu penyerahan lebih lama maka harga fisik tidak terlalu
berpengaruh karena faktor-faktor yang mempengaruhi harga fisik saat ini belum tentu berlaku di kemudian hari.
Harga berjangka bisa juga terbentuk oleh harapan-harapan dari para pelaku bursa berjangka. Harga berjangka suatu komoditi pada saat tertentu merupakan
proyeksi kekuatan permintaan dan penawaran suatu komoditi tertentu dari para penjual dan pembeli dan perubahan-perubahan pada harga berjangka sendiri
merupakan perbaikan terus menerus dari perkiraan itu sendiri. Ancaman terjadinya kekeringan atau bahaya timbulnya penyakit tanaman bisa menyebabkan
kegagalan panen, misalnya bisa mendorong kenaikan harga berjangka, sebelum kejadian yang sesungguhnya terjadi.
Dalam bursa berjangka menawarkan kontrak berjangka yang spesifik, antara pasar fisik atau instrumen keuangan, akibatnya akan memunculkan
perbedaan karakter yang mendasar antara harga pasar fisik dengan harga yang
terjadi di pasar berjangka harga future. Perbedaan antara harga fisik dan harga berjangka future inilah yang dinamakan dengan basis.
Basis merupakan salah satu konsep yang paling penting, yang sering digunakan oleh para hedger dalam melakukan lindung nilai mereka. Seorang
hedger biasanya selalu lebih memperhatikan perubahan basis daripada perubahan harga. Pergerakan harga di pasar berjangka dengan pasar fisik pada dasarnya
berjalan searah paralel, walaupun pada saat-saat tertentu posisinya bisa mengecil dan membesar. Nilai basis yang diperoleh bisa negatif atau sering disebut pasar
normal bisa pula positif atau sering disebut pasar tidak normal. Pada saat akan jatuh tempo terdapat kecenderungan harga berjangka mendekati harga fisik.
Pasar normal ditandai dengan harga di pasar berjangka lebih tinggi dibandingkan harga di pasar fisik yang berarti basis ini negatif. Pasar normal juga
dikenal dengan pasar at premium atau pasar contago. Pasar normal ditandai dengan penawaran di masa yang akan sangat sedikit, sedangkan permintaan
sangatlah banyak. Contohnya sekarang musim panen dan pada bulan Maret musim paceklikpanen gagal. Akibatnya harga future menjadi sangat tinggi di
bulan Maret dan bulan berikutnya. Pasar tidak normal ditandai dengan harga di pasar fisik lebih tinggi dari
harga pada pasar berjangka yang berarti basis ini positif. Pasar tidak normal juga dikenal dengan pasar at discount atau pasar backwardation. Pasar tidak normal
ditandai dengan penawaran di masa yang akan datang lebih besar dari permintaan. Misalnya sekarang musim paceklik, harga fisik sekarang sangat tinggi, tapi harga
berjangka lebih rendah karena beberapa bulan kemudian akan terjadi musim panenpanen raya Widjaya, 2002.
Ada beberapa variasi perubahan basis akibat pergerakan harga di pasar fisik dan berjangka yang mempengaruhi keuntungankerugian yang dialami
hedger, yaitu Rose, 1997: 1.
Penyempitanpenguatanan basis nerrowing strengthening basis, terjadi bila: a
harga fisik turun dan harga berjangka turun dengan penurunan lebih besar dari pada harga fisik, dan
b harga fisik naik dan harga berjangka turun atau naik dengan kenaikan lebih
kecil daripada harga fisik. Dalam keadaan normal market, penguatan basis lebih menguntungkan
pengambil posisi short atau selling pada bursa berjangka karena kerugian pada suatu pasar akan dikurangi oleh perolehan yang lebih besar pada pasar lainnya.
Sebaliknya pengambil posisi long atau buying hedge akan dirugikan oleh adanya penguatan basis karena kerugian pada suatu pasar akan melebar perolehannya
yang diterima pada pasar lainnya. 2.
Pelebaranpelemahan basis widening weakening basis, terjadi bila: a
harga fisik naik dan harga berjangka naik dengan kenaikan lebih besar daripada harga fisik, dan
b harga fisik turun dan harga berjangka turun atau naik dengan penurunan
lebih kecil daripada harga fisik. Dalam keadaan normal market, pelemahan basis lebih menguntungkan
pengambil posisi long buying hedge pada bursa berjangka karena kerugian pada suatu pasar akan dikurangi oleh perolehan yang lebih besar pada pasar lainnya.
Sebaliknya pengambil posisi short atau selling hedge akan dirugikan oleh adanya
pelemahan basis karena kerugian pada suatu pasar akan melebihi perolehan yang diterima pada pasar lainnya.
3. Perfect hedge, terjadi bila:
a saat nilai basis selama periode hedging tidak berubah sehingga kerugian
pada suatu pasar akan ditutupi oleh perolehan yang sama besar pada pasar lainnya, dan
b terjadi kenaikan atau penurunan harga-harga pada pasar fisik dan
berjangka secara paralel pada basis yang sama. Namun perfect hedge jarang terjadi dalam perdagangan berjangka, karena biasanya basis
berfluktuasi dan menimbulkan resiko.
2.1.4. Metode Analisis Integrasi Pasar